Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Neurosistiserkosis ec Taenia Sp, farha sonia safar (sgd 11) 18129 - Coggle…
Neurosistiserkosis ec Taenia Sp
siklus hidup taenia sp
definisi, etiologi dan faktor resiko taenia
etiologi
Taeniasis terjadi ketika telur atau larva cacing pita menginfeksi usus. Jenis cacing pita yang dapat menyebabkan taeniasis antara lain:
Taenia saginata (saginata), yaitu cacing pita yang terdapat di daging sapi
Taenia solium (solium), yaitu cacing pita yang terdapat di daging babi
Taenia asiatica, yaitu cacing pita yang terdapat di daging sapi, tetapi hanya ada di Asia, seperti Indonesia, Korea Selatan, India, atau Thailand
T. saginata dan T. asiatica lebih banyak ditemukan di daging sapi, tetapi juga dapat ditemukan pada daging babi, terutama di bagian hati.
faktor resiko
Taeniasis dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita taeniasis, yaitu:
Tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk
Bepergian atau menetap di daerah yang penduduknya sering mengonsumsi daging babi atau sapi yang tidak dimasak matang
Bepergian atau menetap di daerah yang tidak memiliki peraturan mengenai keamanan daging sapi dan babi
Bepergian atau menetap di daerah di mana sapi dan babi dilepas secara bebas
Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS atau sedang menjalani kemoterapi
definis
Taeniasis adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing pita kelompok Taeniidae. Meski mudah diatasi, cacing pita bisa menyebar pada organ tubuh lainnya dan dapat menimbulkan masalah kesehatan serius.
Cacing pita berbentuk pipih dan memiliki banyak ruas di tubuhnya. Cacing pita dewasa dapat tumbuh hingga sepanjang 3,5 meter. Cacing ini bisa bertahan di dalam usus manusia hingga 30 tahun tanpa disadari.
Di dalam tubuh, cacing pita dewasa akan menghasilkan telur yang keluar bersama tinja. Seseorang dapat terkena penyakit ini jika terpapar kotoran yang mengandung cacing pita.
transmisi dan penularan taenia sp
transmisi dan penularan
Infeksi Taenia ke manusia dapat melalui makanan yaitu mengonsumsi daging babi atau sapi yang terinfeksi Taenia yang tidak dimasak sempurna atau mentah (CDC 2013). Infeksi sistiserkosis akan menyebabkan gejala klinis pada saluran pencernaan, namun apabila mengkonsumsi sayuran atau makanan yang tercemar telur Taenia maka cacing tersebu akan tumbuh dan berkembang menjadi sistiserkosis yang terdapat di otot. (EC 2000)
Babi dapat terinfeksi akibat mengkonsumsi pakan yang tercemar telur cacing atau memakan feses babi yang terinfeksi (OIE 2014).
patofisiologi neurosistiserkosis
CMD taenia sp
anamnesis
Mual
Lemah
Hilang nafsu makan
Diare
Sakit perut
Keinginan mengonsumsi makanan yang asin
Berat badan menurun akibat gangguan dalam penyerapan makanan
Pusing
pemfik & pemerksaan penunjang
Pemeriksaan feses, untuk memeriksa keberadaan telur atau bagian tubuh cacing pita di tinja
Tes darah, untuk melihat antibodi yang bereaksi terhadap infeksi cacing pita
Pemindaian dengan USG, foto Rontgen, CT scan, atau MRI, untuk mengidentifikasi infeksi cacing pita yang berat
tatalaksana taenia sp
komplikasi dan prognosis taenia sp
komplikasi
penyumbatan pada saluran pencernaan
gangguan pada organ dalam ubuh
gangguan pada otak dan sistem saraf (neurosistiserkosis)
prognosis
Prognosis taeniasis cukup baik karena sebagian besar kasus bersifat asimptomatik dan jarang menimbulkan gejala berat. Komplikasi taeniasis jarang terjadi.
edukasi dan pencegahan
edukasi
Edukasi publik mengenai cacing pita pada babi dan cara penularannya
●Inspeksi atau pemeriksaan pada daging yang terinfeksi secara benar terutama pada daerah yang endemis
●Hindari makanan yag belum dicuci, hindari makanan yang tidak masak saat berpergian
●Selalu cuci buah dan sayur dengan baik
pencgahan
Usahakan untuk menghindari sumber infeksi dan mengobati penderita taeniasis
Cara pembuatan pembungan kotoran pada jamban keluarga, sehingga tinja manusia tinja manusia tidak tidak termakan oleh hewan (sapi/babi) dan tidak mencemari tanah dan rumput
Memelihara hewan ternak pada tempat yang tidak tercemar atau kandang hewan ternak di pindahkan sehingga tidah dapat berlekiatan
Hindari kebiasaan makan daging mentah atau daging setengah matang
Biasakan masak daging sampai matang (> 57⁰c dalam waktu cukup lama) atau membekukan daging <10⁰c selama lebih dari lima hari
Daging yang mengandung kista tidak boleh dimakan
farha sonia safar (sgd 11) 18129