Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KEJANG (neurosistiserkosis) - Coggle Diagram
KEJANG (neurosistiserkosis)
neurosistiserkosis
definisi
Neurosistiserkosis adalah salah satu jenis penyakit sistiserkosis yang disebabkan oleh infeksi cacing Taenia solium yang berasal dari babi. Neurosistiserkosis terjadi ketika terbentuk kista-kista di otak yang disebabkan oleh infeksi, dan hal ini memicu sindrom-sindrom neurologis seperti serangan epileptik
etiologi
entuk larva dari parasit cacing pita T. solium
faktor resiko
Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung telur cacing pita, serumah dengan penderita taeniasis, penderita taeniasis dengan kebersihan diri yang buruk
patofisiologi kejang
Mekanisme dasar terjadinya kejang adalah peningkatan aktifitas listrik yang berlebihan pada neuron-neuron dan mampu secara berurutan merangsang sel neuron lain secara bersama-sama melepaskan muatan listriknya. Hal tersebut diduga disebabkan oleh; 1] kemampuan membran sel sebagai pacemaker neuron untuk melepaskan muatan listrik yang berlebihan; 2] berkurangnya inhibisi oleh neurotransmitter asam gama amino butirat [GABA]; atau 3] meningkatnya eksitasi sinaptik oleh transmiter asam glutamat dan aspartat melalui jalur eksitasi
yang berulang
penegakan diagnosa
gejala dan tanda klimis
gejala motorik fokal, sensorik dan mental
kejnag yang berulang
edema papil dan atropi
pemeriksaan penunjnag
Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan tinja secara makroskopis : Proglotid ( ± ) 2. Pemeriksaan tinja secara mikroskopis : telur cacing taenia sp ( ± ) 3. Pemeriksaan serologis : sistiserkosis ( + ) 4. Pemeriksaan biopsi pada nodul subkutan gambaran menunjukkan patologi anatomi yang khas untuk sistiserkosis (+)
CTscan
kalsifikasi dari bekas kista yang mati
lesi hipodens atau isodens
nodul soliter atau multipel atau lesi densitas rendah
MRI
diagnosa bandiing
epilepsi
encefalomielitis
meningoencefalitis
encefalitis
abses otak
tetanus
tumor otak
siklus hidup taenia
patofisiologi
tatalaksana
Praziquantel dengan dosis 50 mg/kg BB/hari, dosis tunggal /dibagi 3 dosis per oral selama 15 hari, atau b) Albendazole 15 mg/kg BB/hari, dosis tunggal dibagi 3 dosis per oral selama 7 hari Untuk pengobatan dengan praziquantel maupun albendazole,reaksi dari tubuh dapat dikurangidengan memberikan kortikosteroid (prednison 1mg/kg BB/hari dosis tunggal/dibagi 3 dosis atau dexamethasone dengan dosis yang setara dengan prednison). Pemberian praziquantel maupun albendasole harus dibawah pengawasan petugas kesehatan atau dilakukan dirumah sakit
Pengobatan penderita neurosistiserkosis rumah sakit adalah sebagai berikut : a) Praziquantael dengan dosis 50 mg/kg BB/hari, dosis tunggal dibagi 3 dosis, diberikan per oral selama 15 hari, atau b) Albendazole 15 mg/kg BB/hari, dosis tunggal/dibagi 3 dosis, per oral selama 30 hari.
Penderita /tersangka neurosistiserkosis dirujuk ke rumah sakit
komplikasi
pembengkakan otak
gangguan penglihatan
gangguan kognitif
edukasi dan pencegahan
Menghilanglkan kebiasaan maka makanan yang mengandung daging setengah matang atau mentah tersebut.
Memasak daging sampai matang ( diatas 57 º C dalam waktu cukup lama ) atau membekukan dibawah 10º selama 5 hari .
Daging yang mengandung kista tidak boleh dimakan. Masyarakat diberi gambaran tentang bentuk kista tersebut dalam daging, hal ini penting pada daerah yang banyak memotong babi untuk upacara-upacara adat seperti di Sumatera Utara, Bali dan Irian jaya.
Pemakaian jamban keluarga ,sehingga tinja manusia tidak dimakan oleh babi dan tidak mencemari tanah atau rumput.
Pemelihara sapi atau babi pada tempat yang tidak tercemar atau sapi dikandangkan sehingga tidak dapat berkeliaran
Pemeriksaan daging oleh dokter hewan/mantri hewan di RPH, sehingga daging yang mengandung kista tidak sampai dikonsumsi masyarakat (kerjasama lintas sektor dengan dinas Peternakan)
prognosis
The prognosis of neurocysticercosis varies in accordance with the location and burden of parasites. Sub arachnoid and intraventricular neurocysticercosis are associated with substantial mortality and serious morbidity.7,8 The prognosis in parenchymal brain cysticercosis is mostly affected by the number of lesions and extent of inflammation. Individuals with one brain lesion have a very good chance of survival with no seizure relapses,47 whereas many cysts in the brain can be lethal or result in recurring seizures. Although data from controlled trials are not available, published case series suggest that the prognosis of neurocysticercosis has improved, probably because of better diagnostics and improved disease management