Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
MALNUTRISI ENERGI PROTEIN - Coggle Diagram
MALNUTRISI ENERGI PROTEIN
DEFINISI
Merupakan keadaan kurang gizi yang di sebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi kecukupan yang di anjurkan
KLASIFIKASI
Berdasarkan baku antropometri WHO - NCHS
Gizi lebih : BB/U > + 2 SD baku WHO-NCHS
Gizi baik : BB/U > - 2 SD s/d + 2 SD baku WHO-NCHS
Gizi kurang : BB/U < - 2 SD s/d > -3 baku WHO-NCHS
Gizi buruk : BB/U < - 3 SD baku WHO-NCHS
ETIOLOGI
Penyakit infeksi, seperti cacar airm batuk rejang, TBC, malaria, diare dan cacing
Konsumsi makanan, MEP sering dijumpai pada anak usia 6 bulan - 5 tahun dimana usia tersebut memerlukan gizi yang sangat tinggi, sehingga jika kebutuhan zat gizi tidak terpenuhi maka tubuh akan menggunakan cadangan zat gizi yang ada didalam tubuh, yang berakibatkan semakin lama cadangan semakin habis dan akan menyebabkan terjadi nya kekurangan yang menimbulkan perubahan pada gejala klinis
Kebutuhan energi, protein merupakan zat penting karena erat hubungannya dengan kehidupan
Tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu, merupakan faktor yang penting dalam tumbuh dan kembang anak, karena pendidiakan yang baik makan orang tua dapat menerima segala indormasi dari luar terutama tentang cara mengasuh anak yang baik
Tingkat pendapatan dan pekerjaan orangtua, karena orangtua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun sekunder
FAKTOR RISIKO
Faktor sosial, kekurangan bahan pangan, memiliki keterbatasan fisik, memiliki ketergantungan pada orang lain, memiliki pengetahuan yang kurang tentang gizi
Penyakit tertentu, infeksi saluran pencernaan, infeksi cacing tambang, infeksi saluran pencernaan, gangguan mental, gangguan makan, demensia, mengalami malabsropsi
MANIFESTASI KLINIS
Berat badan penderita hanya berkisar diangka 60% dari berat normal. gejala khas pada kedua penyakit tersebut nampak jelas, seperti edema, kelainan ramut, kelainan kulit dan sebagainya.
Tubuh mengandung lebih banyak cairan, karena kekurangan lemak dan otot. kalium dalam tubuh menurun drastis sehingga menyebabkan gangguan metabolik seperti fangguan pada ginjal dan pankreas
Mineral lain dalam tubuh pun mengalami gangguan, seperti meningkatnya kadamatrium dan fosfor inorganik serta menurunya kadar magnesium
PATOFISIOLOGI
Adapun energi dan protein yang diperoleh dari makanan kurang, padahal untuk kelangsungan hidup jaringan, tubuh memerlukan energi yang di dapatt, dipengaruhi oleh makanan yang diberikan sehingga haru didapat dari tubuh sendiri, sehingga cadangan protein digunakan juga untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut
Kekurangan energi protein dalam makanan yang dikonsumsi akan menimbulkan kekurangan berbagai asam amino essensial yang dibutuhkan untuk sintesis, oleh karena dalam diet terdapat cukup karbohidrat, maka produksi insulikan akan meningkat dan sebagai asam amino didalam serum yang jumlah nya sudah kurangg tersebut akan disalurkan ke otot
Berkurang nya asam amino dalam serum merupaan penyebab kurangnya pembentukan alkomin oleh heper, sehingga kemudian timbul edema, perlemahan hati terjadi karena gangguan pembentukan lipo protein beta sehingga transport lemak dari hati ke hati dapat lemak juga terganggu dan akibatnya terjadi akumuasi lemak dalam heper.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Akan mempreoleh informasi tentang nutrisi selama dalam kandungan, saat kelahiran, keadaan waktu lahir (termasuk berat dan panjang badan), penyakit dan kelainan yang diderita dan imunisasi, data keluarga serta riwayat kontak dengan penderita penyakit menular tertentu
Pemeriksaan fisik
Bermanfaat untuk memperoleh kesan klinis tentang tumbuh kembang secara umum perlu di perhatikan bentuk serta perbandingan bagian kepala, tubuh, dan anggota gerak. demikian pula keadaan mental anak yang komposmentis, bersifat cengeng atau apatik
Antopometri
Pengukuran antopometri untuk menilai ukuran dan bentuk badan serta bagian badan khusus dapat membantu mengenai masalah nutrisi. pengukuran ini meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan lipatan kulit
Berat badan merupakan indikator untuk menilai keadaan gizi dan tumbuh kembang anak. tinggi badan dipakai sebagai dasar perbandingan terhadap perubahan relatif pertumbuhan
Lingkar kepala untuk menilai pertumbuhan otak. lingkar lengan atas mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot. lipatan kulit didaerah triseps dan sub scapula merupaan refleksi kulit tumbuh kembang jaringan lemak bawah kulit dan mencerminkan kecukupan gizi
DIAGNOSIS BANDING
Marasmus, keadaan kekurangan protein dan kilokalori yang kronis, biasanya terjadi pada bayi umur 6-18 bulan.
Kwashiorkor, sindrom perkembangan anak dimana anak tersebut disapih tidak mendapatkan ASI sesudah satu tahun karena menanti kelahiran bayi berikutnya.
Marasmik-kwashiorkor, merupakan gabungan dari marasmus dan kwashiorkor dengan gejala : berat badan hanya berkisar 60% dari berat normal, gejala lainnya edema, kelainan rambut, kelainan kulit, tubuh banyak mengandung cairan karena kurang lemak dan otot. kalium menurun drastis
TATALAKSANA
Penanganan mal nutrisi energi protein meliputi pemberian nutrisi melalui mulut maupun infus, penanganan kondisi yang menyebabkan terjadi nya malnutrisi dan pemberian obat-obatan sesuai keluhan pasien.
KOMPLIKASI & PROGNOSIS
Hipotermia (penurunan suhu tubuh)
Hipoglikemia (penurunan kadar gula darah)
Ensefalopati (kerusakan jaringan otak)
Hipoalbuminemia (kekurangan protein albumin darah)
Gangguan fungsi organ seperti gagal ginjal dan penyakit jantung
Gagal tumbuh atau stunting pada anak
Gangguan belajar
Koma
EDUKASI & PENCEGAHAN
Sumber karbohidrat, seperti nasi, roti atau kentang
Sumber protein dan lemak, seperti daging, ikan, telur atau unggas
Sumber mineral dan vitamin, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, serta susu dan produk olahannya misalnya keju atu yogurt
Dapat dicegah dengan menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang yang mencakup :