Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Cysticercosis Cerebri - Coggle Diagram
Cysticercosis Cerebri
Siklus hidup Taenia sp
Siklus di hewan
Telur : ada dalam proglotit. Telur ini keluar melalui kotoran inang primer dan dimakan oleh inang perantara
Onkosfer : telur menetas menjadi onkosfer, yaitu larva heksakant (en: hexacanth) yang masih dibungkus oleh lapisan embrionik
Larva Heksant : Onkosfer menjadi larva heksakant yang mampu menembus dinding saluran pencernaan, dan terbawa menuju otot
Sista sistiserkus (en: cysticercus) : larva heksakant yang telah berada di otot kemudian membungkus diri menjadi sistiserkus. Sistiserkus ini bisa bertahan beberapa tahun pada hewan (inang perantara), kemudian akan terbawa ke inang primer (inang definitif) apabila termakan bersamaan dengan daging hewan.
Siklus di manusia
Cacing pita muda : sistiserkus yang berada di usus inang primer akan menempel dan mulai tumbuh menjadi dewasa.
Cacing pita dewasa : cacing dewasa menempel pada usus dengan skoleks dan mulai melakukan reproduksi seksual, proglotid cacing pita mulai terisi dengan telur yang berjumlah puluhan sampai ratusan ribu per segmen proglotid. Hebatnya, cacing pita bisa memiliki 1.000 - 2.000 segmen.
Proglotid rontok : ketika sudah matang dan berisi telur, segmen-segmen proglotid yang penuh dengan telur mulai berguguran dan terbawa melalui kotoran
-
-
-
-
Definisi, etiologi, daerah endemis dan faktor risiko Taeniasis dan Cysticercosis Cerebri
Taeniasis
-
-
Definisi : Taeniasis adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya infeksi cacing pita
Taenia solium atau Taenia saginata
Epidemiologi
Kasus taeniasis di Indonesia pertama kali dilaporkan berasal dari Irian Jaya tahun 1970, dimana ditemukan 9% fases dari 170 pasien RS Enarotali menggandung telur Taenia spp.
Prevalensi infeksi cacing pita di wilayah Jayawijaya, Papua, diklasifikasikan sebagai yang paling tinggi di dunia. Di daerah lain seperti di beberapa desa di Bali dan Sumatera Utara, infeksi cacing pita juga ditemukan.
Seroprevalensi sistiserkosis di Bali relatif tinggi sekitar 5,2%-21%, sedangkan prevalensi infeksi taeniasis berkisar antara 0,4%-23%.
Di Sumatera Utara, prevalensi taeniasis (Taenia asiatica) berkisar antara 1,9%- 20,7%, yang umumnya disebabkan oleh konsumsi daging babi hutan yang tidak dimasak dengan baik.
Cysticercosis Cerebri
-
-
Definisi : Neurosistiserkosis (NSS) merupakan penyakit infeksi pada sistem saraf pusat (SSP) yang
disebabkan oleh bentuk larva dari parasit cacing pita Taenia solium (T. solium).
-
-
-
-