BUDAYA DAN PERUBAHAN ORGANISASI

Budaya Organisasi

Sekumpulan atau set nilai dan norma bersama yang mengontrol atau mengendalikan interaksi anggota organisasi satu sama lain dan dengan orang-orang di luar organisasi. Budaya organisasi berasal dari interaksi 4 faktor, yaitu : karakteristik pribadi dan profesional dari orang-orang dalam organisasi, etika organisasi (nilai-nilai moral, kepercayaan, peraturan, yang memandu stake holders dalam hal berhubungan dengan orang lain serta lingkungan organisasi), hak-hak yang diberikan organisasi kepada karyawan, struktur organisasi.

✔ Dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif
✔ Dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas organisasi

Nilai-nilai Organisasi

Nilai/values

Kriteria umum, standar, atau prinsip panduan yang digunakan orang untuk menentukan jenis perilaku, peristiwa, situasi, dan hasil mana yang diinginkan atau tidak diinginkan.

1⃣ Terminal Nilai : keadaan akhir yang diinginkan atau hasil yang ingin dicapai orang
2⃣ Nilai Instrumental : mode perilaku yang diinginkan

Struktur Formal

Dimana nilai tertanam dalam SOP (Standar Operasional Prosedur), aturan, dan tujuan perusahaan.

Norma

Standar-standar dan gaya perilaku yang dianggap dapat diterima atau khas untuk sekelompok orang.

1⃣ Didasarkan pada nilai-nilai permanen yang terkandung dalam : norma-norma organisasi, aturan, standar operasi prosedur (SOP), dan tujuan organisasi.

2⃣ Orang-orang menggunakan nilai-nilai budaya ini untuk memandu tindakan dan membuat keputusan ketika dihadapkan pada ketidakpastian dan ambiguitas.

3⃣ Budaya berpengaruh penting pada perilaku anggota dan respons terhadap situasi.

Perbedaan dalam budaya organisasi

Banyak merger antara perusahaan telah gagal karena perbedaan dalam budaya organisasi mereka.

Diperlukan tim merger untuk membantu memperlancar transisi antara kedua budaya.

✔ Budaya suatu negara dapat mempengaruhi nilai dan norma perusahaan atau budaya perusahaan
✔ Perbedaan dalam gaya komunikasi, sikap terhadap tugas yang bersaing, dan pendekatan yang berbeda dalam pengambilan keputusan, dapat mempengaruhi budaya perusahaan.
✔ Eksekutif yang bekerja di luar negeri harus peka terhadap budaya negara dan budaya perusahaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi etika organisasi : Etika Sosial dan Etika Organisasi, Etika Profesional, Etika Individu.

Bisakah Budaya Organisasi dikelola

Mengubah budaya bisa, tapi sangat sulit karena sulit dipahami bagaimana interaksi keempat faktor-faktor yang mempengaruhi etika organisasi dan terkadang diperlukan perubahan besar.

Budaya dapat berubah yaitu dengan cara : membuat ulang (redesign) struktur organisasi, merevisi cara-cara yang digunakan untuk memotivasi orang selama ini, dan merubah orang-orang anggota organisasi terutama manajemen puncak.

Perubahan Organisasi

Proses perubahan organisasi dari kondisi saat ini ke kondisi masa depan yang diinginkan untuk meningkatkan efektivitasnya. Tujuannya adalah untuk menemukan cara yang lebih baik dalam menggunakan sumber daya dan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk menciptakan nilai.

Sasaran perubahan organisasi termasuk meningkatkan efektivitas pada SDM, sumber daya fungsional, kemampuan teknologi, kemampuan organisasi.

Sasaran perubahan SDM

1⃣ Investasi dalam pelatihan dan pengembangan

2⃣ Mensosialisasikan karyawan ke dalam budaya organisasi

3⃣ Mengubah norma dan nilai-nilai organisasi untuk memotivasi tenaga kerja yang multikultural dan beragam

4⃣ Sistem promosi dan penghargaan

5⃣ Mengubah komposisi tim manajemen puncak

Sasaran perubahan sumber daya fungsional

✔ Upaya mengubah yang diarahkan pada sumber daya fungsional, dengan mentransfer sumber daya ke fungsi yang paling banyak memungkinkan dapat diciptakan nilai sebagai respons terhadap perubahan lingkungan.

✔ Suatu organisasi dapat meningkatkan nilai yang diciptakan oleh fungsinya dengan mengubah struktur, budaya, dan teknologinya.

Sasaran perubahan kemampuan teknologi

✅ Upaya perubahan yang diarahkan pada kemampuan teknologi dimaksudkan untuk memberi organisasi kemampuan untuk mengubah dirinya sendiri guna memanfaatkan peluang pasar.

✅ Menjadikan kemampuan teknologi merupakan kompetensi inti.

Sasaran perubahan kemampuan organisasi

Upaya perubahan diarahkan pada kemampuan organisasi mengubah budaya dan struktur organisasi, sehingga memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan sumber daya manusia dan fungsionalnya untuk mengekploitasi peluang teknologi.

Kekuatan untuk berubah

1⃣ Kekuatan kompetitif : organisasi harus melakukan perubahan untuk mencoba menyamai atau melampaui pesaingnya, seperti : efisiensi, kualitas, inovasi.

2⃣ Kekuatan ekonomi, politik, dan global : Memengaruhi organisasi dengan memaksa mengubah cara dan dimana organisasi akan menghasilkan barang dan jasa. perlu mengubah struktur organisasi menjadi : memungkinkan adanya ekspansi di pasar luar negeri, beradaptasi dalam berbagai budaya nasional, membantu ekspaktriat beradaptasi dengan nilai-nilai budaya dimana mereka berada.

3⃣ Kekuatan demografis dan sosial : perubahan komposisi tenaga kerja dan meningkatnya keragaman karyawan telah menghadirkan banyak tantangan bagi organisasi (meningkatnya kebutuhan untuk mengelola keanekaragaman).

4⃣ Kekuatan etis : Tuntutan pemerintah, politik, dan sosial untuk perilaku perusahaan yang lebih bertanggung jawab : penciptaan etika posisi petugas dan mendorong karyawan untuk melaporkan perilaku tidak etis

Resistensi atau penolakan untuk berubah

Resistensi untuk berubah : salah satu alasan utama ketidakmampuan beberapa organisasi untuk berubah adalah kelemahan/inertia organisasi, yakni mempertahankan status quo (kondisi yang sudah ada).

Resistensi terhadap perubahan menurunkan keefektifan organisasi dan mengurangi kemampuan untuk bertahan hidup/survival.

Resistansi tingkat organisasi

1⃣ Kekuasaan dan konflik

2⃣ Adanya perbedaan orientasi fungsional

3⃣ Struktur organisasi yang mekanistik

4⃣ Mempertahankan budaya organisasi yang ada

Resistensi tingkat kelompok/group

1⃣ Norma kelompok

2⃣ Kekompakan, cohesiveness kelompok

3⃣ Pemikiran kelompok/Group think

4⃣ Komitmen yang sangat kuat

Resistensi tingkat individu

1⃣ Adanya ketidakpastian dan ketidak amanan (misal takut kehilangan jabatan)

2⃣ Adanya persepsi selektif dan retensi (mempertahankan keadaan yang sudah ada)

3⃣ Kebiasaan (sudah menjadi kebiasaan yang sulit berubah)

Mengelola perubahan

1⃣ Mencairkan organisasi dari kondisi saat ini

2⃣ Membuat jenis/type perubahan yang diinginkan

3⃣ Melembagakan organisasi baru sesuai yang diinginkan

Action Research

Strategi untuk menghasilkan dan memperoleh pengetahuan yang dapat digunakan manajer untuk menentukan keadaan masa depan organisasi yang diinginkan. Digunakan untuk merencanakan program perubahan yang memungkinkan organisasi untuk mencapai keadaan itu.

Langkah-langkah dalam Action Research

1⃣ Mendiagnosis organisasi

2⃣ Menentukan kondisi masa depan yang diinginkan

3⃣ Melaksanakan tindakan

4⃣ Mengevaluasi tindakan

5⃣ Melembagakan hasil Action Research

Kenali masalah dan kebutuhan dalam memecahkan masalah, proses untuk membedakan antara gejala dan penyebab, informasi dikumpulkan dari semua tingkatan organisasi dan pemangku kepentingan/stake holder luar seperti pelanggan dan pemasok.

Proses perencanaan termasuk menentukan struktur organisasi dan strategi yang akan diambil dan menyusun berbagai tindakan alternatif yang dapat menempatkan organisasi ke posisi yang mereka inginkan.

✔ Memutuskan strategi perubahan spesifik mana yang paling efektif, serta bagian mana organisasi yang akan dirubah (dicairkan, diubah, dan ditetapkan kembali)
✔ Perubahan dapat dilakukan dari atas ke bawah
✔ Perubahan dapat dilakukan dari bawah ke atas

Mengevaluasi tindakan yang telah diambil dan menilai sejauh mana perubahan telah mencapai tujuan yang diinginkan.

✔ Perubahan harus menjadi norma organisasi
✔ Di semua tingkatan manajemen harus merasa memerlukannya
✔ Anggota di semua tingkatan harus diberi penghargaan atas usaha mereka