Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Neurosistiserkosis, PUTRI KIRANI 1808260094 SGD 16 - Coggle Diagram
Neurosistiserkosis
Morfologi Taenia Solium
Panjang T. solium adalah 2-3 meter dan kadang mencapai 8 meter dan terdiri atas kepala atau skoleks, leher dan strobila atau proglotid, yang terdiri atas 800-1000 ruas proglotid.
Ukuran skoleks yang bulat kurang lebih 1 mm, memiliki empat buah batil hisap
-
-
-
Proglotid ini memiliki folikel testis sebanyak 150-200 buah,sedangkan alat reproduksi betinanya memiliki dua lobus ovarium yang berhubungan dengan tuba fallopi dan uterus
-
Proglotid ini memiliki jumlah cabang uterus 7-12 buah pada satu sisi serta berisi telur sebanyak 30.000-50.000 buah.
Strobila memiliki lubang kelamin yang letaknya bergantian selang-seling pada sisi kanan dan kiri secara tidak teratur
-
Tatalaksana
Obat anti parasit, terutama ditujukan untuk penderita NSS aktif, yaitu penderita sistiserkosis serebri dengan parasit yang masih hidup/aktif
Pada penderita NSS yang inaktif diberikan terapi simptomatis seperti contohnya analgetik untuk nyeri kepala.
-
Dosis albendazole: 15mg/kg/hari, selama satu bulan.
-
Serangan epilepsi sekunder akibat NSS biasanya berespons baik terhadap obat first-line antiepilepsi seperti phenitoin atau karbamazepin.
Operasi, terutama ditujukan untuk eksisi kista yang besar atau untuk pemasangan shunting jika terjadi hidrosefalus.
Pencegahan
Upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan sistiserkosis adalah mengobati penderita karier taeniasis, mengobati babi yang terkena sistiserkosis dan melakukan vaksinasi kepada babi.
Selain itu menghindari makanan yang tercemar telur cacing pita T. solium yang berasal dari penderita karier taeniasis
-
-
-
Epidemiologi
NSS terdapat di beberapa negara endemik seperti Nepal, Afrika, Eropa Timur, Meksiko, Amerika Tengah dan Selatan.
Sedangkan di Asia, dilaporkan NSS endemik terutama di China, India dan Indonesia.
Di Indonesia, provinsi yang menjadi endemik terhadap NSS yaitu Sumatera Utara, Bali, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Flores dan Papua.
Sedangkan penyebaran di daerah non endemik dihubungkan dengan kedatangan para pendatang yang berasal dari daerah endemik.
Definisi
Neurosistiserkosis (NSS) adalah pe-nyakit infeksi di susunan saraf pusat yang disebabkan oleh bentuk kista stadium larva cacing pita Taenia solium.
Di daerah endemik, NSS merupakan penyebab utama penyakit di bidang neurologi dengan kejang sebagai manifestasi klinis terbanyak dari NSS.
-