Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP), SUCI WULANDARI 1908260103, SUCI WULANDARI,…
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
Definisi
keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari atau disebabkan oleh gangguan penyakit tertentu, sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi
Etiologi
Penyebab langsung
defisiensi kalori maupun protein
dengan berbagai gejala-gejala
Penyebab tidak langsung
faktor diet, faktor sosial, kepadatan penduduk, infeksi,
kemiskinan, waktu pemberian ASI dan makanan tambahan setelah disapih
Manifestasi klinis
Kwashiorkor
Adanya edema diseluruh tubuh terutama kaki, tangan atau anggota badan lain
Otot mengecil
Diare
Anemia
Wajah membulat dan sembab
Rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung
Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas
Cengeng, rewel
Marasmus
Tampak sangat kurus
Cengeng
Wajah seperti orang tua
Kulit keriput
Perut cekung
Tekanan darah, detak jantung dan pernafasan berkurang
Marasmus-kwashiorkor
campuran dari beberapa gejala klinik kwashiorkor dan marasmus, disertai dengan edema yang tidak mencolok
Faktor resiko
Infeksi
Konsumsi makan
Kebutuhan energi
Tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu
Kebutuhan protein
Besar anggota keluarga
Tingkat pendapatan dan pekerjaan orangtua
Penentuan status gizi
Secara langsung
Secara biokim
Secara klinis
Secara biofisik
Secara antropometri
Secara tidak langsung
Faktor ekologi
Statistik Vital
Surve Konsumsi Makanan
Kebutuhan kalori pada anak-anak
Usia 0-6 bulan: 550 Kkal per hari. Usia 7-11 bulan: 725 Kkal per hari. Usia 1-3 tahun: 1125 Kkal per hari. Usia 4-6 tahun: 1600 Kkal per hari.
Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
Faktor genetik
Lingkungan
Jenis kelamin
Hormon
Nutrisi
Status sosial ekonomi
Peranan nutrisi untuk tumbuh kembang anak
Nutrisi untuk perlindungan
Nutisi untuk perkembangan otak
Nutrisi untuk pertumbuhan
Klasifikasi KEP
Menurut WHO-NCHS
KEP RINGAN
KEP BERAT
KEP SEDANG
Kwashiorkor, yaitu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh kekurangan asupan protein dalam jangka waktu yang lama.
Marasmus, yaitu bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh kekurangan asupan protein dan kalori
Pencegahan dan edukasi
menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang
mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih sebanyak 8 gelas per hari
merehabilitasi anak yang menderita KEP pada fase awal / BGM.
mengurangi resiko untuk mendapat penyakit, mengkoreksi konsumsi pangan bila ada yang kurang.
memperbaiki / mengurangi efek penyakit infeksi yang terjadi agar tidak menurunkan status gizi.
CMD
Anamnesis
Riwayat gizi
riwayat kebiasaan
RPO dan alergi obat
riwayat sosial ekonomi
RPK
RPT
keluhan pasien
identitas pasien
pemeriksaan fisik
Rambut: perubahan warna (pirang), tekstur (kasar), mudah dicabut dan/ rontok
mata: tanda defisiensi vit. A
Tanda dehidrasi: turgor kulit, mata cekung, mukosa/ bibir lidah kering
Mulut: tanda defisiensi vit. B atau C (Atrofi papil, stomatis, kheilosis)
vital sign
pemeriksaan penunjang
HB
Transferin
serum albumin
tatalaksana
KEP RINGAN
Dianjurkan memberikan ASI eksklusif (bayi < 4 bl) dan terusmemberikan ASI sampai 2 th
KEP SEDANG
Rawat jalan : Nasehat pemberian makanan dan vitamin serta teruskanASI, selalu dipantau kenaikan BB
KEP BERAT
Pengobatan ditujukan pada penyakit yang sering menyertai KEP berat,yaitu : defisiensi vitamin A, dermatosis, parasit/cacing, diare melanjut,dan tuberkulosis obati sesuai pedoman pengobatan
Patofisiologi
Kekurangan energi protein dalam makanan yang dikonsumsi
akan menimbulkan kekurangan berbagai asam amino essensial yang dibutuhkan untuk sintesis, oleh karena dalam diet terdapat cukup karbohidrat, maka produksi insulin akan meningkat dan sebagai asam amino di dalam serum yang jumlahnya sudah kurang tersebut akan
disalurkan ke otot. Berkurangnya asam amino dalam serum merupakan penyebab kurangnya pembentukan alkomin oleh heper, sehingga kemudian timbul edema, perlemahan hati terjadi karena gangguan pembentukan lipo protein beta sehingga transport lemak dari hati ke
hati dapat lemak juga terganggu dan akibatnya terjadi akumuasi lemak dalam hepar
SUCI WULANDARI 1908260103
SUCI WULANDARI
1908260103