Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
AMENORRHEA, Firza Mulya Hasibuan, 1908260025, SGD 6, Kamis, 30 Desember…
AMENORRHEA
Etiologi
Amenorea Primer
Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina)
Gangguan pada susunan saraf pusat
Kegagalan dari fungsi indung telur
Pubertas terlambat
Amenorea Sekunder
Olah raga yang berlebihan
Lemak tubuh kurang dari 15-17%extreme
Penurunan berat badan yang drastis
Mengkonsumsi hormon tambahan
Obesitas
Stres emosional
Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan sejumlah besar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal)
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Head toe toe
Palpasi
Perkusi
Inspeksi
Auskultasi
Lokalisata
Vital Sigh
Tekanan daraf
Frekuensi nafas
Temp
Frekuensi nadi
Pemeriksaan Penunjang
FSH
LH
TSH
prolaktin
Testosteron
DREAS
Anamnesis
Identitas Pribadi
Keluhan Utama & Tambahan
OLDCART
Patofisilologi
Amenorrhea terjadi jika hipotalamus dan pituitari gagal dalam memberikan stimulasi gonadotropin pada ovarium, sehingga produksi estradiol tidak memadai dan atau terjadi kegagalan ovulasi dan kegagalan produksi progesteron.
Dalam beberapa kasus, hipotalamus, hipofisis, dan ovarium semua dapat berfungsi normal, namun amenore dapat terjadi karena kelainan uterus seperti perlekatan dalam rongga endometrium, defek pada serviks, septum uteri, dan hymen imperforata.
Amenorrhea juga dapat terjadi jika ovarium gagal menghasilkan jumlah estradiol yang cukup meskipun stimulasi gonadotropin normal oleh hipotalamus dan hipofisis
Edukasi & Pencegahan
memperhatikan siklus menstruasi secara berkala
melakukan pemeriksaan panggul secara teratur
mempertahankan berat badan dengan mengonsumsi makanan bernutrisi
Klasifikasi
Amenorrhea Primer
Amenorrhea Sekunder
Faktor risiko
Gangguan pola makan, seperti anoreksia atau bulimia
Olahraga dengan intensitas tinggi
Riwayat keluarga yang mengalami amenorrhea
Genetika, seperti memiliki perubahan pada gen FMR1, yang juga menyebabkan sindrom Fragile X1
Diagnosis Banding
Oligomenorrhea
Polimenorrhea
Hipermenorrhea
Hipomenorrhea
Tatalaksana
Kelainan tiroid
Terapi hormon tiroid
iodineradioaktif
Obat antitiroid
Kegagalan ovarium
Terapi penggantian hormon
Hiperprolaktinemia
agonis dopamin seperti bromokriptin atau kabergolin
pembedahan untuk tumor hipofisis yang besar.
Pseudocyesis
Psikoterapi
Amenorea terkait olahraga
Pengurangan aktivitas
Peningkatan berat badan jika diperlukan
Hipoestrogenisme
Dosis tinggi esterogen
1.200 –1.500 mg kalsium
400 IU vitamin D setiap hari
Anoreksia nervosa
Pendekatan multidisipliner
Pada beberapa kasus membutuhkan perawatan di rumah sakit.
PCOS
Glukokortikoid seperti dexametason 0,5 mg
Definisi
keadaan tidak adanya menstruasi untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut
Komplikasi & Prognosis
Infertilitas atau ketidaksuburan, oleh karena tidak terjadi ovulasi sehingga tidak dapat hamil.
.
Osteoporosis, disebabkan oleh kadar estrogen yang rendah
Firza Mulya Hasibuan
1908260025
SGD 6
Kamis, 30 Desember 2021