Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
nyeri perut bawah dan resistensi antibiotik, GADING NURFANSYAH - Coggle…
nyeri perut bawah dan resistensi antibiotik
def resistensi antibiotik
kondisi yang terjadi bila kuman atau mikroorganisme seperti bakteria, virus, jamur, dan parasit berubah sehingga memiliki kemampuan untuk membuat obat-obat untuk mengobati infeksi menjadi tidak efektif
etiologi
penggunaannya yang meluas dan irrasional (kurang tepat).
f. risiko
penggunaan irrasional, pengetahuan pasien, penggunaan terapi tunggal, pengawasan
mekanisme resistensi obat
Dihasilkannya enzim yang dapat menguraikan antibiotik seperti enzim penisilinase, sefalosporinase, fosforilase, adenilase dan asetilase.
Perubahan permeabilitas sel bakteri terhadap obat.
Meningkatnya jumlah zat-zat endogen yang bekerja antagonis terhadap obat.
Perubahan jumlah reseptor obat pada sel bakteri atau sifat komponen yang mengikat obat pada targetnya.
mekanisme kerja antibiotik
Antibiotik menghambat sintesis peptidoglikan pada dinding sel bakteri. Dinding sel mengandung polimer mukopeptida kompleks (murein dan peptidoglikan) yang berbeda secara kimiawi yaitu terdiri dari polisakarida dan polipeptida. Tempat kerja antibiotik pada dinding sel bakteri adalah lapisan peptidoglikan. Lapisan ini sangat penting dalam mempertahankan kehidupan bakteri dari lingkungan yang hipotonik, sehingga kerusakan atau hilangnya lapisan ini akan menyebabkan hilangnya kekauan dinding sel dan akan mengakibatkan kematian. Bakteri golongan β-lactam (penisilin, sefalosporin, dan carbapenem) dan golongan glikopeptida (vancomicin, bacitracin).
Antibiotik yang mengacaukan sintesa molekul lipoprotein di membran sel sehingga meningkatkan permeabilitas dan zat-zat yang ada di dalam sel dapat merembas keluar. Membran sitoplasma bakteri dan jamur mempunyai struktur yang berbeda dengan sel-sel hewan dan dapat lebih mudah dirusak oleh beberapa bahan kimia atau obat. Polimiksin ini menyebabkan disorganisasi permeabilitas membran sehingga asam nukleat dan kation-kation akan pecah dan sel akan mengalami kematian.
Antibiotik yang menghambat sintesis protein dengan merusak fungsi subunit 50S ribosom. Antibiotik ini berikatan dengan subunit 50S dari ribosom dan akan mempengaruhi pengikatan asam amino yang baru pada rantai peptida karena kloramfenikol menghambat peptidil transferase. Kloramfenikol bersifat bakteriostatik dan pertumbuhan mikroorganisme akan berlangsung lagi apabila antibiotik ini menurun.
penggunaan obat yang rasional
Penggunaan obat dikatakan rasional bila (WHO 1985) bila pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhannya, untuk periode waktu yang adekuat dan dengan harga yang paling murah untuk pasien dan masyarakat
tujuan
Untuk menjamin pasien mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kebutuhannya, untuk periode waktu yang adekuat dengan harga yang terjangkau.
kriteria
Tepat Diagnosis
Tepat Indikasi Penyakit
Tepat Pemilihan Obat
Tepat Dosis
Tepat Cara Pemberian
Tepat Interval Waktu Pemberian
Tepat lama pemberian
Waspada terhadap efek samping
Tepat penilaian kondisi pasien
Obat yang diberikan harus efektif dan aman dengan mutu terjamin, serta tersedia setiap saat dengan harga yang terjangkau
Tepat informasi
Tepat tindak lanjut (follow-up)
Tepat penyerahan obat (dispensing)
Pasien patuh terhadap perintah pengobatan yang dibutuhkan
edukasi dan pencegahan resistensiobat
Upaya Pendidikan (educational strategies)
Upaya pendidikan dapat mencakup pendidikan selama masa kuliah (pre service) maupun sesudah menjalankan praktek keprofesian (post service). Upaya tersebut mutlak harus diikuti dengan pendidikan kepada pasien/masyarakat secara simultan.
GADING NURFANSYAH