Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Nyeri Perut Bawah Saat BAK (ISK dengan Resistensi Antibiotik) - Coggle…
Nyeri Perut Bawah Saat BAK (ISK dengan Resistensi Antibiotik)
Mekanisme Kerja Antibiotik
Penggolongan
spektrum luas
Spektrum sempit
time dependent killing
Concentration dependent killing
Uji Kepekaan Antibiotik
Kualitatif : difusi method; cara Kirby bauer, menentukan R,I,dan S
Kuantitatif : dilution method; menentukan kadar antibiotic (hambat dan bunuh)
Modifikasi uji kualitatif : E test (Epsilometer Test); menentukan apakah R (residen) ,S (sensitive) , dan menentukan kadar hambat minimal
Faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien mengkonsumsi obat terutama antibiotik
Faktor sosial demografi
Sosio Ekonomi
Karakteristik pasien
Psiko-sosial.
Karakteristik obat
Karakteristik Penyakit.
Karakteristik Fasilitas dan Petugas Kesehatan
Komunikasi
Modal Sosial
Resistensi Antibiotik
kondisi yang terjadi bila kuman atau mikroorganisme seperti bakteria, virus, jamur, dan parasit berubah sehingga memiliki kemampuan untuk membuat obat-obat untuk mengobati infeksi menjadi tidak efektif.
Penyebab
Resistensi alami merupakan sifat dari antibiotik yang memang kurang atau tidak aktif terhadap suatu bakteri dan bersifat diturunkan.
Resistensi yang didapat apabila bakteri tersebut sebelumnya sensitif terhadap suatu antibiotik kemudian berubah menjadi resisten
Faktor Resiko
Penggunaannya yang irrasional
Pengetahuan pasien
Penggunaan terapi tunggal
Penelitian
Pengawasan
Kemajuan transportasi dan globalisasi
Mekanisme resistensi
merubah struktur target obat
aktivasi pompa efflux
mikroba mengubah permeabilitas membran sel
Mikroba memproduksi enzim yang merusak obat
modifikasi langsung antibiotik
Pencegahan
meningkatkan pemahaman dan ketaatan staf medis fungsional dan tenaga kesehatan dalam penggunaan antibiotik secara bijak;
meningkatkan peranan pemangku kepentingan di bidang penanganan penyakit infeksi dan penggunaan antibiotik;
mengembangkan dan meningkatkan fungsi laboratorium mikrobiologi klinik dan laboratorium penunjang lainnya yang berkaitan dengan penanganan penyakit infeksi
meningkatkan pelayanan farmasi klinik dalam memantau penggunaan antibiotik;
meningkatkan pelayanan farmakologi klinik dalam memandu penggunaan antibiotik;
Meningkatkan penanganan kasus infeksi secara multidisiplin dan terpadu
Melaksanakan surveilans pola penggunaan antibiotik, serta melaporkannya secara berkala
Melaksanakan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya terhadap antibiotik, serta melaporkannya secara berkala
ISK
Infeksi saluran kemih (ISK) menurut World Health Organization adalah penyakit infeksi kedua tersering pada tubuh setelah infeksi saluran pernafasan dan sebanyak 8,3 juta kasus dilaporkan per tahun. Infeksi Saluran Kemih merupakan infeksi akibat berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain.
Faktor Resiko
Usia lansia : dm,nefropati diabetic,
Perempuan (uretra lebih pendek)
Laki laki : BPH,prostatitis bacterial
Obstruksi sal.kemih : tumor, BSK
Penggunaan kateter
Hub. Sex
Etiologi
E.Coli
Proteus
Klebsiella
Tata Laksana
Edukasi
Minum air putih min 2 liter/hari bila fungsi ginjal normal
Menjaga higienitas genitalia eksterna
Edukasi tentang penyebab dan faktor resiko
Waspada tanda-tanda isk (nyeri pinggang)
Patuh terhadap pengobatan antibiotik
Peresepan rasional
defenisi
DEFINISI
Penggunaan obat dikatakan rasional (WHO 1985) bila pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhannya, untuk periode waktu yang adekuat dan dengan harga yang paling murah untuk pasien dan masyarakat.
TUJUAN
Untuk menjamin pasien mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan kebutuhannya, untuk periode waktu yang adekuat dengan harga yang terjangkau.
Kriteria
Tepat diagnosa, indikasi penyakit, pemilhan obat,dosis, cara pemberian, lama pemberian, efek samping, efektif dan aman, dll
ciri-ciri
Peresepan berlebih (overprescribing)
Peresepan kurang (underprescribing)
Peresepan majemuk (multiple prescribing)
Peresepan salah (incorrect prescribing)