Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Resistensi Obat Obatan Antibiotik - Coggle Diagram
Resistensi Obat Obatan Antibiotik
Mekanisme resistensi antibiotic
Sifat resistensi terhadap antibiotik melibatkan perubahan genetik yang bersifat stabil dan diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya, dan setiap proses yang menghasilkan komposisi genetik bakteri seperti : mutasi, trasdussi, transfromasi, konjuasi
Peresepan dan pemberian obat secara rasional
Penggunaan obat dikatakan rasional (WHO 1985) bila pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhannya, untuk periode waktu yang adekuat dan dengan harga yang paling murah untuk pasien dan masyarakat.
Upaya dan intervensi until mengatasi masalas penggunaan obat yang tidak rasional : upaya pendidikan, upaya managerial, upaya informasi, dan intervensi regulasi
Metode uji resistensi terhadap antibiotic
Uji kepekaan antibiotic adalah cara untuk mengetahui apakah interaksi antara suatu antibiotic dengan bakteri hasil isolasi, apakah antibiotic tersebut efektif atau tidak terhadap m.o. yang diisolasi.
Uji kepekaan antibiotic di laboratorium, dilakukan dengan 2 cara : kualitatiff dan kuantitatif
Test kuantitatif --> Metode dilusi : perkiraan secara kuantitatif dari kepekaan, dilakukan untuk menentukan : kadar hambat minimum dan kadar bunuh minimum.
KHM (MIC) : konsentrasi terendah yang akan menghambat pertumbuhan yang dapat dilihat dengan mata secara invitro.
KBM (MBC) : konsentrasi antibiotic yang terendah, yang dibutuhkan untuk membunuh bakteri secara invitro.
Test Kualitatif : Isolat yang akan ditest dioleskan pada seluruh permukaan media agar, Disk kertas yang mengandung antibiotic diletakkan pada permukaan agar media yang telah ditanam bakteri, Diinkubasi selama 24 jam, dan esok harinya, Lihat adakah zone hambat atau tidak disekitar disk antibiotic, Ukur diameter hambat disekitar masing-masing disk antibiotic, Hasil diameter hambat tersebut dibandingkan dengan standart kepekaan antibiotic dari masing-masing bakteri.
Hasilnya dicatat sebagai :
S (sensitive)
I (intermediate)
R (residen)
Defenisi, Penyebab dan Faktor resistensi antibiotic
FAKTOR : Faktor sosial demografi, Sosio Ekonomi, Karakteristik pasien, Psiko-sosial, Karakteristik obat, Karakteristik Penyakit, Karakteristik Fasilitas dan Petugas Kesehatan, Komunikasi, Modal sosial.
PENYEBAB : Resistensi antibiotik dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu resistensi alami dan resistensi yang didapat. Resistensi alami merupakan sifat dari antibiotik yang memang kurang atau tidak aktif terhadap suatu bakteri dan bersifat diturunkan. Resistensi yang didapat apabila bakteri tersebut sebelumnya sensitif terhadap suatu antibiotik kemudian berubah menjadi resisten
DEFINISI : Resistensi Antbiotik didefinisikan sebagai tidak terhambatnya pertumbuhan bakteri dengan pemberian antibiotik. Resistensi terjadi apabila bakteri mengalami perubahan genetic (mutasi) sehingga menyebabkan hilangnya efektivitas antibiotik.
FAKTOR : Penggunaannya yang irrasional, Pengetahuan pasien, Penggunaan terapi tunggal, Penelitian, Pengawasan, Kemajuan transportasi dan globalisasi
Golongan antibiotic dan cara kerja antibiotic
Penggolongan Antibiotik berdasarkan mekanisme kerjanya : Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, inhibitor transkripsi dan replikasi, Inhibitor sintesis protein, Inhibitor Fungsi Membran sel,Inhibitor fungsi sel lainnya, dan Antimetabolit.
Penggolongan Antibiotik berdasarkan struktur kimia : Aminoglikosida, betalaktam, glikopeptida polipeptida, polimiksin, kinolon, Streptogramin, Oksazolidinon, Sulfonamida, Antibiotika lain yang penting
Penggolongan Antibiotik berdasarkan daya kerjanya : bakterisid dan bakteriostatik
Penggolongan antibiotik berdasarkan spektrum kerjanya : spektrum luas dan spektrum sempit
Pencegahaan resistensi antibiotic
Penyelenggaraan seminar dan lokakarya, penerbitan buletin dan forum edukasi lain kepada tenaga kesehatan tentang: penggunaan antibiotik dan resistensinya, penggunaan antiseptik dan desinfektan, teknik aseptik dan prosedurnya serta metode sterilisasi.
Pemberian edukasi dan konseling pada pasien rawat inap, rawat jalan, perawatan di rumah (home pharmacy care) dan keluarga pasien/pelaku rawat (care giver) mengenai: Kepatuhan dalam menggunakan antibiotik yang diresepkan, Penyimpanan antibiotik, Prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi (sebagai contoh: pembuangan limbah medis)
Pemberian edukasi bagi masyarakat umum dalam meningkatkan kesadaran terhadap pengendalian penyebaran penyakit infeksi melalui: Mendorong penggunaan antibiotik yang bijak, Mempermudah akses imunisasi untuk anak-anak dan dewasa, Mempromosikan teknik cuci tangan yang benar
Definisi, etiologi, faktor risiko sistitis
Sistitis adalah inflamasi kandung kemih yg paling sering disebabkan oleh penyebaran infeksi dari uretra.
Batang gram negatif lainnya termasuk Proteus, Klebsiella, Enterobakter, Serratea dan Pseudomonas yang bertanggung jawab atas sebagian kecil infeksi tanpa komplikasi
faktor usia
wanita hamil
menopause
penggunaan kateter
Faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien minum obat
faktor sosial
faktor sistem kesehatan
faktor kondisi
faktor terapi
faktor pasien
Tatalaksana sistitis
trimetoprim
levofloksasin
ciprofloxacin