Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
IKTERIK NEONATORUM EC BREASTFEEDING JAUNDICE, BAHDI MANDALA PUTRA HARAHAP …
IKTERIK NEONATORUM EC BREASTFEEDING JAUNDICE
DEFINISI DAN KLASIFIKASI
keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh Pewarnaan ikterus atau kuning pada kulit dan Sklera akibat akumulasi Bilirubin ter Konjugasi yang berlebih, secara klinis akan mulai tampak pada neonatus bila kadar bilirubin darah 5-7 mg/dl
ikterus neonatorum fisiologis
kadar bilirubin tak terkonjugasi 6 - 8 mg/dl pada usia 3 hari ; timbul akibat metabolisme bilirubin neonatus belum sempurna
ikterus neonatorum patologis
bayi ada tanda sakit seperti muntah, apnea, BB menurun ; ikterus sebelum usia 24 jam ; peningkatan bilirubin terkonjugasi > 2mg / dl
KOMPLIKASI & PROGNOSIS
kem ikterus / enselopati bilirubin merupakan sindrom neurologis yang disebabkan oleh deponsi bilirubin tidak terkonjugasi di basal ganglia
prognosis baik satu sampai dua minggu bakalan baik dikarenakan neonatus yang fisiologis
P. PENUNJANG & DD
pemeriksaan bilirubin direct / indirect, darah rutin, urin, aminotransferase, tes serologi hepatitis virus, biopsi hati
hiperbilurbinemia neonatus, hepatitis neonatal, polisitemia, ikterik sepsis
ETIOLOGI DAN FAKRIS
infeksi, hiperBilirubinemia, IDM, BBLR, Asfiksia,breast milk jaundice, breastfeeding jaundice
ras, Prematur, obat obatan, polisitemia, pemberian ASI, umur kehamilan di < 37 minggu, riwayat anak sebelumnya yang mendapat fototerapi, jenis kelamin bayi laki laki, inkompabilitan golongan darah
PATOFISIOLOGI
peningkatan bilirubin > peningkatan sirkulasi enterohepatik > proses konjugatif yang infektif flora normal usus yang sedikit > gangguan nioklitas usus > penurunan metabolisme hepatik > penurunan aktivitas glukoronil transferase > hiperbilirubinemia terkonjugasi dan tidak terkonjugasi > depostit bilirubin di jaringan > ikterus
METABOLISME BILIRUBIN
metabolisme penghasil bilirubin
Katabolisme Eritrosit di Sumsum tulang
hemoprotein lain
katabolisme Eritrosit Matur dilimpa
terbagi melalui 3 fase
intra hepatik
liver uptake
konjugasi bilirubin
pasca hepatik
ekskresi bilirubin
pre hepatik
pembentukan bilirubin
transfer plasma
CMD
anamnesis
RPK, R obstetri, RPT, riwayat ikterus pada anak sebelumnya, keluhan tambahan ; kulit mukosa, konjungtiva kuning
gejala akut
tidak ingin mengisap, feses seperti dempul, Urin warna gelap
gejala kronik
tangisan melengking, kejang, pembesaran perut
P. fisik
tampilan ikterus harus dapat ditentukan dengan menekan kit untuk melihat warna kulit ; APGAR score : A (warna kulit) P (denyut jantung) G (respon refleks) A (tonus otot) R (pernapasan) ; skor ballard : menilai maturitas fisik dan neurologis bayi
TATALAKSANA
fisioterapi, transfusi tukar, dijemur dibawah matahari jam 7-8 pagi tanpa memakai baju
PENCEGAHAN
pencegahan primer : anjurkan ibu tetap menyusui bayi paling sedikit delapan sampai 12 kali per hari
pencegahan sekunder : harus periksa golongan darah ABO dan resus, pastikan bahwa bayi secara rutin dimonitor terhadap timbulnya ikterus
BAHDI MANDALA PUTRA HARAHAP
1908260052