Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Ikterus Neonatorum, Assoku, B. A., & Pratibha, A. A. (2021). Neonatal…
Ikterus Neonatorum
Perawatan Bayi Premature
Perhatikan posisi tidur
Perhatikan jadwal pemberian asi
Metode kanguru
auhkan dari orang yang saki
Jangan lewatkan jadwal imunisasi
Gejala dan Tanda
Kejang
Menangis kencang
Kulit tampak kekuningan pada hari 2 - 3 pasca kelahiran
Perubahan tonus otot
Diagnosis Banding
Hemolytic Disease of the Newborn
Galactosemia
Hepatitis B
Breast Milk Jaundice
Teknik Pemberian Asi
Posisi Football hold
Posisi Berbaring
Posisi dekapan
Membedakan Ikterus Fisiologis dan Patologis
Fisiologis
Biasanya terjadi pada hari ke 2 - 4, puncaknya diantara hari ke 4 - 5 hari, dan sembuh dalam 2 minggu. Penyakit kuning fisiologis tidak pernah terjadi dalam 24 jam pertama.
Patologis
Disebabkan oleh peningkatan produksi bilirubin, penurunan pembersihan bilirubin, dan peningkatan sirkulasi enterohepatik. Dapat terjadi dalam 24 jam pertama setelah kelahiran dan ditandai dengan kenaikan kadar bilirubin yang cepat lebih dari 0,2 mg / dl per jam atau 5 mg / dl per hari.
Etiologi dan Faktor Resiko
Etiologi
Unconjugated Hyperbilirubinemia
Conjugated Hyperbilirubinemia
Faktor Resiko
Ras
Letak Geografis
Faktor Genetik
Faktor Gizi
Faktor Maternal
Berat Lahir dan Usia Gestasional
Patofisiologi
Produksi bilirubin meningkat karena peningkatan pemecahan eritrosit janin. Ini adalah hasil dari umur singkat eritrosit janin dan massa eritrosit yang lebih tinggi pada neonatus.
Kapasitas ekskresi hati rendah baik karena konsentrasi rendah ligandin protein pengikat dalam hepatosit dan karena aktivitas rendah glucuronyl transferase, enzim yang bertanggung jawab untuk mengikat bilirubin ke asam glukunat, sehingga membuat air bilirubin larut (konjugasi).
Edukasi dan Pencegahan
Para orang tua harus mendapatkan edukasi tentang penyakit ini.
2-color icterometer (Bilistrip) dapat menjadi pendeteksi dini untuk ibu sehingga dapat segera mencari perawatan medis
Perbedaan Feeding Jaundice dan Breast Milk Jaundice
Breast Feeding Jaundice
Disebabkan karena kegagalan menyusui, terjadi pada minggu pertama kehidupan dan disebabkan oleh kegagalan asupan ASI yang cukup yang menyebabkan dehidrasi dan kadang-kadang hipernatremia.
Breast Milk Jaundice
Biasanya terjadi di akhir minggu pertama, memuncak pada minggu kedua, dan biasanya sembuh pada usia 12 minggu.
Tata Laksana
Farmakologi
Tin-mesoporphyrin
Clofibrate
IV immunoglobulin (IVIG)
Phenobarbitone
Non Farmakologi
Phototherapy
Exchange transfusion
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi
Kernicterus
bilirubin encephalopathy (ABE)
bilirubin-induced neurologic dysfunction (BIND)
Prognosis
Dengan pengobatan, prognosisnya sangat baik. Pada mereka yang memiliki perawatan tertunda, kerusakan otak adalah komplikasi besar. Banyak dokter masih belum sepenuhnya menyadari bahwa penyakit kuning pada bayi baru lahir bukanlah kondisi yang dapat disepelekan.
Defenisi dan Klasifikasi
Klasifikasi
Pathologic jaundice
Physiologic jaundice
Defenisi
Perubahan warna kulit dan sklera kekuningan pada bayi yang biasanya hadir pada hari ke-2 - 3 setelah kelahiran dengan kadar bilirubin serum >85 μmol / L (>5 mg / dl)
Indikasi Penggunaan APGAR Score dan BALLARD Score
BALLARD
BALLARD digunakan untuk mencatat skor bayi yang lahir prematur dengan usia gestasional berkisar antara 20 - 44 minggu dan usia pasca kelahiran saat pemeriksaan adalah dari saat lahir hingga 96 jam
APGAR
APGAR digunakan untuk mencatat skor pada semua bayi baru lahir teparnya pada menit ke sampai menit ke 5 sebagai pemantauan metode resusitasi apabila skor dibawah 7.
Cara Menegakkan Diagnosa
Laboratory Tests
Total Serum Bilirubin (TSB)
Lab tests for determining cause of jaundice
Transcutaneous Bilirubinometry (TcB)
Assoku, B. A., & Pratibha, A. A. (2021). Neonatal Jaundice. available on
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532930/
Thor WR Hansen, M. P. (2017). Risk factors for neonatal jaundice. Neonatal Jaundice. available on
https://www.medscape.com/answers/974786-20517/what-are-the-risk-factors-for-neonatal-jaundice
Andina Azzahra (1908260136) SGD 12
Referensi :
Ballard, J. L., Khoury, J. C., Wedig, K., Wang, L., Eilers-Walsman, B. L., & Lipp, R. (1991). New Ballard Score, expanded to include extremely premature infants. The Journal of pediatrics, 119(3), 417–423.
https://doi.org/10.1016/s0022-3476(05)82056-6
Ministry of Health Malaysia. Clinical practice guidelines: management of neonatal jaundice (second edition). 2015.
Suradi, R. (2013). Posisi dan Perlekatan Menyusui dan Menyusu yang Benar. Ikatan Dokter Anak Indonesia.
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/posisi-dan-perlekatan-menyusui-dan-menyusu-yang-benar
.
Trihono, P. P., Windiastuti, E., Pardede, S. O., Endyarni, B., & Alatas, F. S. (2013). Pelayanan Kesehatan Anak Terpadu. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. ISBN: ISBN 978-979-8271-45-8.
Simon, L. V., Hashmi, M. F., & Bragg, B. N. (2021). APGAR Score. In StatPearls. StatPearls Publishing.