Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KELUHAN : NYERI PERUT BAWAH BERULANG TERUTAMA SAAT BUANG AIR KECIL, TUGAS…
KELUHAN : NYERI PERUT BAWAH BERULANG TERUTAMA SAAT BUANG AIR KECIL
DEFINISI, ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO SISTITIS
Etiologi
: Sistitis yang disebabkan oleh infeksi atau disebut dengan infeksi kandung kemih paling sering disebabkan oleh E.coli. Bakteri ini sebenarnya normal dan tidak berbahaya jika ada di usus, namun ketika masuk ke kandung kemih, bakteri ini bisa menyebabkan peradangan.
Radang kandung kemih paling sering dialami oleh perempuan yang aktif secara seksual, menggunakan alat kontrasepsi diafragma atau spermisida, sedang hamil, atau sudah menopause.
Faktor Risiko
; beberapa faktor berikut juga bisa meningkatkan risiko terjadinya cystitis: Kebiasaan membersihkan area intim dengan arah dari anus ke arah kelamin (dari belakang ke depan), Menderita penyakit yang menghambat aliran urine, seperti penyakit batu kandung kemih, infeksi saluran kemih, atau pembesaran prostat, Menderita diabetes, Menggunakan sabun yang dapat mengiritasi organ intim, seperti sabun berparfum, Menggunakan kateter urine dalam jangka panjang,
Definisi
: Peradangan di kandung kemih yang menimbulkan rasa nyeri ketika buang air kecil. sistitis paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri yang juga menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PASIEN TERHADAP ANTIBIOTIK
Disebutkan beberapa faktonya adalah pengetahuan (96%), motivasi (100%), sikap (100%), kemampuan fisik (92%%), dukungan keluarga (96%), konseling (100%) dan efek samping (68%).
Termasuk juga didalamnya adalah faktor sosio ekonomi pada pasien seperti ketidak mampuan untuk membeli obat karena harganya mahal atau jangkauan fasilitas kesehatan yang jauh dari rumah pasien sehingga sulit jika ingin berkonsultasi.
Kepatuhan minum obat merupakan tingkat partisipasi individu dalam mengikuti instruksi terkait resep dan larangan yang telah disepakati bersama prescriber (dokter atau konselor) dengan tepat dan dilakukan atas kesediaan pribadi.
PENEGAKAN DIAGNOSA SISTITIS
Gejala sistitis diantaranya adalah Rasa sakit atau perih (seperti terbakar) saat buang air kecil, nyeri pada perut bagian bawah, Lemas
Demam, Frekuensi buang air kecil meningkat, namun jumlah urine yang dikeluarkan sedikit-sedikit, dan lainnya
Pemeriksaan fisik
yaitu Pemeriksaan vital sign, pemeriksaan Head to Toe,
pemeriksaan penunjang
yaitu darah rutin dan uji resistensi antibiotik.
Anamnesis
: DItanyakan keluhan utama pasien, keluhan tambahan semuanya di OLDCART, RPT, RPK,RPO,R. Kebiasaan, R.Gizi, R.Lingkungan
MEKANISME RESISTENSI ANTIBIOTIK
Mekanisme resistensi antibiotika
berbeda-beda pada setiap golongan antibiotika. Secara garis besar, mekanisme resistensi antibiotika dibagi menjadi 4 golongan. Pertama, adanya limiting drug uptake hingga blocking entry antibiotika oleh bakteri. Ada bakteri yang memproduksi dinding sel yang lebih tebal untuk mempersulit antibiotika masuk ke dalam sel bakteri (contoh: S. aureus terhadap vankomisin)
Kedua, adanya modifikasi / perubahan terhadap target molekul obat. Di satu sisi, ada banyak komponen di sel bakteri yang menjadi target obat. Namun, di sisi lain, ada banyak komponen sel tersebut yang dapat dimodifikasi oleh bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya resistensi antibiotika. Mekanisme resistensi ini dapat dijumpai pada antibiotika golongan beta laktam (penisilin, ampisilin, cefazolin, dsb) yang terjadi karena adanya perubahan jumlah/struktur PBPs (Penicillin-Binding Proteins).
UJI KEPEKAAN/RESISTENSI ANTIBIOTIK
Tes uji kepekaan antibiotik digunakan untuk menentukan antibiotik mana yang akan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit infeksi. Hasil pemeriksaan ini akan membantu praktisi kesehatan untuk menentukan jenis antibiotik yang kemungkinan paling efektif dalam mengobati penyakit infeksi seseorang.
Untuk setiap antibiotik yang diuji, hasil pemeriksaan kepekaan antibiotik biasanya dilaporkan sebagai berikut: Susceptible/Sensitive (S), Intermediate (I), Resistance (R).
PATOFISIOLOGI SISTITIS
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi dan inflamasi yang terjadi baik pada saluran kemih bagian atas (ginjal hingga ureter) maupun bagian bawah (kandung kemih hingga uretra). [1] Infeksi ini merupakan infeksi yang umum terjadi dan terutama lebih sering pada wanita dibandingkan dengan pria, diduga karena anatomi uretra yang lebih pendek pada wanita dan adanya substansi antibakteri pada cairan prostat pria.
PERESEPAN RASIONAL ANTIBIOTIK
Tentukan rute administrasi, sediaan dan dosisnya, dilanjutkan dengan penulisan resep dan berikan edukasi pada pasien berupa bagaimana cara mengkonsumsinya, berapa lama, harus dihabiskan dalam waktu tertentu, kemudian beberapa efek samping yang akan ditimbulkan serta penjelasan mengenai penyakit yang diderita oleh pasien.
Menentukan apakah terdapat indikasi pemakaian antibiotik, dalam hal ini gunakan antibiotik berdasarkan indikasi kuat, adakah bukti penunjang adanya infeksi dan lainnya.
TATA LAKSANA FARMAKOLOGI DAN NON FARMAKOLOGI
Tata Laksana Non Farmakologi
yaitu Minum air putih dalam jumlah yang banyak agar urine yang keluar juga meningkat(merangsang diuresis), Buang air kecil sesuai kebutuhan untuk membilas mikroorganisme yang mungkin naik ke uretra, menjaga hygiene genital, diet rendah garam, bed rest, dan lainnya.
Tata Laksana Farmakologi
nya adalah Terapi antibiotik yang adekuat untuk ISK sangatlah penting untuk mencegah kegagalan terapi dan peningkatan dari resistensi antibiotik. Pemilihan antibiotik harus berdasarkan dari: spektrum dan pola kerentanan uropatogen, kemanjuran pada indikasi tertentu pada studi klinikal, harga, ketersediaan obat, tolerabilitas dan efek yang merugikan.
EDUKASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
Edukasi
penggunaan antibiotik yaitu dengan mengedukasi aturan pemakaian obat, pahamkan bahwa antibiotik bersifat membunuh dan menghentikan pertumbuhan kuman dan tujuan ini dicapai dalam kurun waktu yang ditentukan. Oleh karena itu antibioik diminum berdasarkan waktu yang ditentukan. Antibiotik harus digunakan hingga selesai.
TUGAS MIND MAPPING SGD 14
NADIANTY AZ ZAHRAH
NPM : 1808260089