Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ikterik neonatus, Aria Adhaini Malau 1908260002 - Coggle Diagram
ikterik neonatus
Faktor Risiko
-
-
-
-
Komplikasi kehamilan (DM, inkomptabilitas ABO dan Rh)
-
-
-
-
-
Definisi
Ikterus neonatorum adalah warna kuning yang tampak pada kulit dan mukosa oleh karena adanya bilirubin pada jaringan tersebut akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Klasifikasi
Ikterus fisiologis adalah ikterus yang timbul pada hari ke dua dan hari ke tiga yang tidak mempunyai dasar patologik,kadarnya tidak melewati kadar yang membahayakan atau yang mempunyai potensi menjadi kern ikterus dan tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi
Ikterus patologis adalah ikterus yang mempunyai dasar patologi atau kadar bilirubinnya mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia
skor apgar
Skor APGAR adalah suatu metode yang dipakai untuk memeriksa keadaan bayi yang baru lahir. Skor APGAR ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar pada tahun 1952 untuk menilai status klinis bayi yang baru lahir pada usia 1 menit dan menilai kebutuhan intervensi segera untuk merangsang pernapasan.
Skor ballard
Ballard score merupakan suatu versi sistem Dubowitz. Pada prosedur ini penggunaan kriteria neurologis tidak tergantung pada keadaan bayi yang tenang dan beristirahat, sehingga lebih dapat diandalkan selama beberapa jam pertama kehidupan. Penilaian menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik. Kriteria pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor, demikian pula kriteria pemeriksaan maturitas fisik
Metabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubin dimulai oleh penghancuran eritrosit setelah usia 120 hari oleh sistem retikuloendotel menjadi heme dan globin. Globin akan mengalami degradasi menjadi asam amino dan digunakan sebagai pembentukan protein lain.
Manifestasi Klinis
-
-
-
-
Tampak ikterus, scelera, kuku, kulit, dan membrane mukosa
Muntah, anoreksia, fatigue, warna urin gelap, warna tinja gelap
Gejala akut yg dianggap sebagai fase pertamaikterik pada neonatus adalah letargi/penurunan energi, tidak mau minum, hipotomi
Gejala kronik, tangisan yg melengking ( High pitch cry) meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis, gangguan pendengaran, paralysis sebagian otot mata dan dysplasia dentalis).
Tatalaksana
Penatalaksanaan ikterus neonatorum fisiologis mencakup pemberian nutrisi adekuat, fototerapi, dan paparan sinar matahari. Kondisi ini pada dasarnya akan sembuh dengan sendiri dan tidak memerlukan obat-obatan tertentu. Bayi perlu di follow up untuk memastikan bahwa kadar bilirubin turun dan berat badan bayi sesuai. Hal ini terutama terjadi pada bayi yang diberi ASI
komplikasi
Komplikasi ikterus neonatorum fisiologis jarang terjadi. Kelainan perkembangan saraf termasuk atetosis, kehilangan pendengaran, dan dalam kasus yang jarang terjadi defisit intelektual, mungkin terkait dengan tingkat toksik bilirubin yang tinggi, biasanya dikaitkan dengan faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan hiperbilirubinemia fisiologis
EDUKASI dan pencegahan
Edukasi dan pevegahan kesehatan ikterus neonatorum fisiologis penting diberikan pada ibu bayi dan keluarganya agar hiperbilirubinemia yang terjadi tidak berkembang.
-