Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
INFEKSI NASOKOMIAL ISK_RESISTENSI ANTIBIOTIK, AULIA RAHMI PRATIWI…
INFEKSI NASOKOMIAL ISK_RESISTENSI ANTIBIOTIK
MEKANISME RESISTENSI OBAT ANTIBIOTIK
INSTRINSIK
impermeability
biofilm
efflux (bakteri mengeluarkan antibiotik yg sudah masuk)
invaksi dan penghancuran enzim
terjadi secara nasokomial
ACQUIRED
efflux
modifikasi situs target
target baru
inaktivasi dan penghancuri enzim
adaptasi jalur metabolisme alternatif
akibat resistensi kromosom dan transfer DNA
metode genetik
metode ekstra kromosomal
metode kromosom --> mutasi
PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO RESISTENSI OBAT
harapan akan kesembuhan yang salah
pengetahuan yang salah tentang
antibiotik
kesibukan, lupa, fenomena berbagi obat, dan jenis kesediaan
kesulitan membeli dan menelan obat
ketidakpuasan akan informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan
kondisi yang telah membaik dan mengalami efek samping obat
CARA PEMBERIAN ANTIBIOTIK YANG BENAR DAN PERESEPAN ANTIBIOTIK YANG RASIONAL
Kerasional pemakaian antibiotik tersebut meliputi tepat indikasi, tepat penderita, tepat obat, tepat dosis dan waspada efek samping obat.
Pemakaian antibiotik yang tidak rasional akan menyebabkan munculnya banyak efek samping dan mendorong munculnya bakteri resisten.
EDUKASI DAN PENCEGAHAN AGAR TIDAK TERJADI RESISTENSI ANTIBITIK
mendorong penggunaan antibiotik secara rasional (antibiotik hanya diberikan untuk indikasi yang jelas)
mengurangi penggunaan yang tidak perlu baik
untuk profilaksi maupun terapi
proses seleksi antibiotika termasuk dosis, frekuensi, dan lama pemberian harus dilakukan secara lebih seksama untuk meningkatkan efektivitas antibiotika dalam menanggulangi infeksi
antibiotika sebetulnya
tidak diperlukan apabila:
antibiotika yang digunakan sebagai lini pertama adalah antibiotika yang relatif tidak mudah menimbulkan resistensi
antibiotika yang berpotensi tinggi menjadi
resisten digunakan secara terbatas untuk kasus tertentu
UJI KEPEKAAN ANTIBIOTIK
dilakukan pada isolat mikroba yang didapatkan dari spesimen pasien untuk mendapatkan agen mikroba yang tepat
untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroba
penguji dilakukan dibawah kondisi standart, berpedoman kepada CLSI.
standart yang harus dipenuhi --> konsentrasi inokulum bakteri, muller hinton dengan memperhatikan PH, konsentrasi kation, tambahan darah dan serum
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN MINUM OBAT
dukungan keluarga seseorang yang sakit sangat membutuhkan dukungan dari orangorang terdekatnya, yaitu keluarga
motivasi dari anggota keluarganya untuk kesembuhan
mengingatkan minum obat membuat
pasien patuh meminum antibiotik sampai habis
menutupi bau serta ukuran kapsulnya kecil yang
memudahkan pasien untuk menelan
INFEKSI NASOKOMIAL ISK
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit pada pasien yang masuk selain untuk infeksi tersebut, tapi bukan terjadi dan bukan masa inkubasi pada waktu masuk rumah sakit
disebabkan oleh bakteri yang berasal dari flora endogen pasien sendiri.
faktor seperti pengobatan dengan antibiotik, uji diagnostik dan pengobatan invasif
penyakit dasar, bersama-sama mengubah flora endogen pasien selama dirawat.
infeksi saluran kemih berhubungan dengan pemakaian kateter indwelling, apalagi bila dipakai untuk waktu lama.
Bakteri berasal dari flora usus, baik flora normal (E.coli) atau didapat dari rumah sakit (Klebsiela multiresisten)
CARA MENEGAKKAN DIAGNOSIS SISTITIS
penyebab sistitis adalah kurangnya kebersihan alat kelamin. disuria, polakisuria, urgency, nyeri perut,
dan kencing yang berbau
urinalisis, bakteriologis, uji biokimiawi dan pemeriksaan radiologis
Leukosituria menandakan adanya sistitis bila ditemukan jumlah leukosit dalam sedimen urin > 10 sel/LP
Ultrasonografi (USG) cukup baik dalam menilai parenkim ginjal
PENATALAKSANAAN YANG TEPAT SISTITIS
Ciprofloxacin 400 mg 2 x sehari
Levofloxacin 250-500 mg
4xsehari
AULIA RAHMI PRATIWI 1808260055