Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ICTERUS NEONATORUM etc BREAST FEEDING JAUNDICE - Coggle Diagram
ICTERUS NEONATORUM etc BREAST FEEDING JAUNDICE
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
Komp
Ensefalopati akut
Ensefalopati kronis
Prognosis : Prognosis ikterus neonatorum fisiologis umumnya baik dan
jarang menimbulkan komplikasi lainnya
DD: atresia bilier, breast milk jaundice, kolestasis, anemia hemolitik pada bayi baru lahir, hepatitis
ETIOLOGI & FAKTOR RESIKO
Et
Produksi yang berlebihan, lebih daripada kemampuan bayi untuk mengeluarkannya
Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar gangguan ini dapat disebabkan oleh imaturitas hepar, kurangnya substrat untuk konjugasi bilirubin, gangguan fungsi hepar akibat asidosis, hipoksia,dan infeksi atau tidak terdapatnya enzim glukorinil transferase (criggler najjar syndrome).
Gangguan dalam transportasi bilirubin dalam darah terikat oleh albumin kemudian diangkut ke hepar, ikatan bilirubin dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat-obatan misalnya salisilat, sulfatfurazole
Gangguan dalam sekresi, gangguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau diluar hepar
Fr
Faktor Perinatal
Trauma lahir
Infeksi
Faktor Neonatus
Prematuritas
Faktor genetik
Rendahnya asupan ASI
Polisitemia
Faktor maternal
Ras atau kelompok etnik tertentu
Komplikasi kehamilan.
Penggunaan infuse oksitosin dalam larutan hipotonik
DEFINISI & KLASIFIKASI
Ikterus neonatorum adalah keadaan klinis pada bayi yang ditandai dengan pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih. Ikterus secara klinis mulai tampak pada bayi baru lahir bila kadar bilirubin darah 5-7 mg/dL.
Klasifikasi
-Ikterus fisiologi
-ikterus patologis,
ICTERUS FISIOLOGIS & NON FISIOLOGIS
fisiologis jika muncul setelah 24–72 jam dan menghilang sebelum usia 2 minggu. Pada kondisi ini, bilirubin yang belum terkonjugasi (Unconjugated bilirubin) terdeteksi kurang dari 15 mg/dl, namun menurut AAP masih dianggap normal jika di bawah 17–18 mg/dl.
Ikterus nonfisiologis terjadi sebelum umur 24 jam Setiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan fototerapi Peningkatan kadar bilirubin total serum >0.5 mg/dL/jam Adanya tanda tanda penyakit yang mendasari pada setiap bayi (muntah,letargis,malas menetek, penurunan berat badan yang cepat, apnea, takipnea atau suhu yang tidak stabil)
EDUKASI DAN PENCEGAHAN
Mempercepat proses konjugasi, misalnya pemberian fenobarbital
Memberikan substrat yang kurang untuk transportasi atau
konjugasi.
Melakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi,
Modifikasi Gaya Hidup
Pemberian makanan tambahan
Menyusui lebih sering,
APGAR SCORE & BALLARD SCORE
Tes Apgar score atau penilaian Apgar merupakan salah satu pemeriksaan fisik bayi yang dilakukan pada menit pertama dan kelima setelah bayi lahir. Semakin tinggi nilai Apgarnya, maka semakin baik. Nilai Apgar yang tinggi diangap dapat menjadi patokan bahwa kondisi bayi baru lahir sehat dan bugar setelah dilahirkan.
Ballard score
Ballard Score dikembangkan oleh Dr. Jeanne L. Ballard untuk menentukan usia gestasi bayi baru lahir melalui penilaian neuromuskular dan fisik.
Penilaian neuromuskular meliputi postur, square window, arm recoil, sudut popliteal, scarf sign dan heel to ear maneuver, sedangkan penilaian fisik dapat diamati melalui kulit, lanugo, permukaan plantar, payudara, mata/telinga dan genitalia.
Pemeriksaan maturasi fisik dapat dilakukan segera pasca stabilisasi atau dalam 24 jam pertama sebelum terjadi penurunan berat badan, sementara pemeriksaan maturitas neurologis bayi sebaiknya dilakukan dalam kurun waktu 18-24 jam pasca lahir.
PERBEDAAN BREAST FEEDING JAUNDICE DAN BREAST MILK JAUNDICE
BFJ : penyakit kuning yang terjadi pada bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI dan tidak berhubungan dengan Breast Milk Jaundice
BMJ : merupakan penyakit kuning (hiperbilirubinemia) pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI). BMJ ditandai dengan meningkatnya kadar bilirubin pada bayo baru lahir yang menerima ASI, biasanya gejala muncul pada hari ke 4-7 kehidupannya.
CMD
ikterus neonatorum fisiologis dapat ditegakkan berdasarkan kriteria: terjadi pada hari kedua atau ketiga setelah lahir dan tidak lebih dari dua minggu, bayi aktif, refleks hisap baik, suhu tubuh normal,masuk dalam kategori Kremer 1-3, kadar bilirubin indirek (larut dalam lemak/tak terkonjugasi) tidak melewati 12 mg/dl pada neonatus cukup bulan dan 10 mg/dl pada neonatus kurang bulan, kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg/dl per hari, kadar bilirubin direk (larut dalam air/terkonjugasi) kurang dari 1 mg/dl, tidak terbukti adanya etiologi ikterus neonatorum patologis.
TATALAKSANA
Penatalaksanaan ikterus neonatorum fisiologis mencakup pemberian nutrisi adekuat, fototerapi, dan paparan sinar matahari. Kondisi ini pada dasarnya akan sembuh dengan sendiri dan tidak memerlukan obat-obatan tertentu. Bayi perlu di follow up untuk memastikan bahwa kadar bilirubin turun dan berat badan bayi sesuai. Hal ini terutama terjadi pada bayi yang diberi ASI.