Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Ikterus Neonatal (Naura Nafisa Medina 1908260131) - Coggle Diagram
Ikterus Neonatal
(Naura Nafisa Medina 1908260131)
Metabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubin pada neonatus berada dalambentuk peralihan dari tingkat janin dimana plasma sebagai jalan utamapembuang bilirubin yang sudah larut dalam lipid, menjadi tingkatdewasa, dimana bentuk terkonjugasi dan larut didalam air dikelurkanoleh sel-sel hati kedalam sistem empedu untuk selanjutnya kedalam saluran pencernaan.
Definisi, Etiologi, Faktor Risiko
Etiologi & Faktor Risiko
Gangguan dalam transportasi bilirubin dalam darah terikat olehalbumin kemudian diangkut ke hepar, ikatan bilirubin denganalbumin ini dapat dipengaruhi oleh obat obatan misalnyasalisilat, sulfatfurazole
Gangguan dalam sekresi, gangguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau diluar hepar, biasanya akibat infeksi atau kerusakan hepar oleh penyebab lain.
Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar
Obstruksi saluran pencernaan (fungsional atau struktural) dapatmengakibatkan hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi akibatpenambahan dari bilirubin yang berasal dari sirkulaisenterahepatik.
Produksi yang berlebihan, lebih daripada kemampuan bayiuntuk mengeluarkannya, misalnya hemolisi yang meningkatpada inkompatibilitas darah Rh, ABO, golongan darah lain,defisiensi enzim C6PD, pyruvate kinase, perdarahan tertutupdan sepsis.
Ikterus akibat air susu ibu (ASI) merupakan hiperbilirubinemiatidak terkonjugasi yang mencapai puncaknya terlambat(biasanya menjelang hari ke 6-14).
Definisi
Ikterus neonatal adalah keadaan klinis pada bayi yang ditandai dengan pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih.
Diagnosa Banding
ikterus neonatal patologi
breast milk jaundice
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi
Kelainan perkembangan saraf termasuk atetosis, kehilangan pendengaran, dan dalam kasus yang jarang terjadi defisit intelektual, mungkin terkait dengan tingkat toksik bilirubin yang tinggi, biasanya dikaitkan dengan faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan hiperbilirubinemia fisiologis.
Prognosis
Prognosis ikterus neonatorum fisiologis sangat baik. Pada pengelolaan bilirubin di atas 17 mg/dl dengan fototerapi umumnya juga baik.
Tatalaksana
Fototerapi
Fototerapi adalah metode yang aman dan efektif untuk menurunkan atau mencegah peningkatan kadar bilirubin tak terkonjugasi serum. Fototerapi pada ikterus neonatorum diberikan pada breastfeeding jaundice jika kadar bilirubin mencapai di atas 17 mg/dl dan saat bayi dengan berbagai faktor risiko dapat mengembangkan bentuk ikterus fisiologis yang berlebihan di mana kadar bilirubin serum total dapat meningkat setinggi 17 mg/dl (291 μ mol per L)
Paparan sinar matahari
Paparan sinar matahari langsung bisa efektif dalam mengobati hiperbilirubinemia. Sinar matahari selain manfaatnya juga memiliki masalah besar karena memiliki paparan sinar ultraviolet dalam jumlah besar yang dapat merusak kulit bayi. Untuk mengurangi masalah ini, filter khusus telah dibuat yang ditempatkan di atas kulit bayi dan mencegah radiasi UV-B dan UV-A
Nutrisi
Tingkatkan pemberian air susu ibu (ASI) sebanyak 8-12 kali per hari. Evaluasi perlekatan mulut bayi saat disusui. Jangan hentikan pemberian ASI meskipun bayi sedang dilakukan fototerapi.Monitor kecukupan produksi ASI dengan melihat buang air kecil bayi paling kurang 6-7 kali sehari dan buang air besar paling kurang 3-4 kali sehari
Edukasi dan Pencegahan
Edukasi
edukasi kepada ibu/keluarga pasien tentang kecukupan pemberian ASI dengan melihat frekuensi buang air kecil sebanyak minimal 6 kali dalam 24 jam
mengedukasi untuk tetap menyusui selama fototerapi
edukasi kepada ibu bayi sering menyusui
hindari menjemur bayi dibawah sinar matahari secara langsung
Pencegahan
Monitor
Pengobatan yang tepat,
Skrining
Menyusui
Perbedaan ikterus fisiologi dan patologi
Ikterus fisiologi
Ikterus fisiologis adalah ikterus yang timbul pada hari ke dua dan hari ke tiga yang tidak mempunyai dasar patologik, kadarnya tidak melewati kadar yang membahayakan atau yang mempunyai potensi menjadi kern ikterus dan tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi. Ikterus fisiologis ini juga dapat dikarenakan organ hati bayi belum matang atau disebabkan kadar penguraian sel darah merah yang cepat.
Ikterus patologi
Ikterus patologis adalah ikterus yang mempunyai dasar patologi atau kadar bilirubinnya mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia
Patofisiologi
Bilirubin adalah pigmen kristal berwarna jingga ikterusyang merupakan bentuk akhir dari pemecahan katabolisme hememelalui proses reaksi oksidasi-reduksi. Langkah oksidasi yangpertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuanenzim heme oksigenase yaitu suatu enzim yang sebagian besarterdapat dalam sel hati, dan organ lain. Pada reaksi tersebut jugaterbentuk besi yang digunakan kembali untuk pembentukanhemoglobin dan karbon monoksida (CO) yang dieksresikankedalam paru. Biliverdin kemudian akan direduksi menjadi bilirubin oleh enzim biliverdin reduktase.
Cara Menegakkan Diagnosa
Pemeriksaan Fisik
ikterus neonatal fisiologis
bayi secara keseluruhan berada dalam kondisi klinis baik, tampak aktif, memiliki refleks hisap yang baik, suhu tubuh normal dan stabil, ukuran hepar dan lien tidak membesar, warna urin dan BAB dalam batas normal.
ikterus neonatal patologi
bayi akan terlihat lemas, malas menyusu, kejang, suhu tubuh demam dan tidak stabil, terdapat pembesaran pada perabaan hepar dan lien, urin dan BAB berwarna kehitaman, bayi menangis kuat.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang menjadi gold standard adalah pemeriksaan bilirubin. Kadar bilirubin indirek (larut dalam lemak/tak terkonjugasi) tidak melewati 12 mg/dl pada neonatus cukup bulan dan 10 mg/dl pada neonatus kurang bulan, dan kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg/dl per hari. Kadar bilirubin direk (larut dalam air/terkonjugasi) kurang dari 1 mg/dl.
Anamnesis
Riwayat ikterus atau anemia pada saudara
Riwayat sakit selama kehamilan
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat persalinan traumatik
Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Riwayat persalinan kurang bulan