Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Icterus neonatorum et causa Breast feeding jaundice, DIVA FARRAS KHANSA…
Icterus neonatorum et causa Breast feeding jaundice
DEFENISI
perubahan warna kekuningan pada kulit dan/atau sklera bayi baru lahir yang disebabkan oleh deposisi jaringan bilirubin,Istilah jaundice berasal dari Bahasa Perancis yakni jaune yang artinya kuning. Dalam keadaan normal kadar bilirubin dalam darah tidak melebihi 1 mg/dL (17 µmol/L) dan bila kadar bilirubin dalam darah melebihi 1.8 mg/dL (30 µmol/L) akan menimbulkan ikterus
KLASIFIKASI
Ikterus fisiologis
ikterus yang timbul pada hari ke dua dan hari ke tiga yang tidak mempunyai dasar patologik,kadarnya tidak melewati kadar yang membahayakan atau yang mempunyai potensi menjadi kern ikterus dan tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi.
Ikterus patologis
ikterus yang mempunyai dasar patologi atau kadar bilirubinnya mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia
Kern ikterus
sindrom neurologik akibat dari akumulasi bilirubin indirek di ganglia basalis dan nuklei di batang otak. Faktor yang terkait dengan terjadinya sindrom ini adalah kompleks yaitu termasuk adanya interaksi antara besaran kadar bilirubin indirek, pengikatan albumin, kadar bilirubin bebas, pasase melewati sawar darah-otak, dna suseptibilitas neuron terhadap injuri
Ikterus hemolitik
kelainan yang terjadi sebelum hepar yakni disebbakan oleh berbagai hal disertai meningkatnya proses hemolisis (pecahnya sel darah merah) yaitu terdapat pada inkontabilitas golongan darah ibubayi, talasemia, sferositosis, malaria, sindrom hemolitikuremik, sindrom Gilbert, dan sindrom Crigler-Najjar
Ikterus hepatik
karena adanya kelainan pada sel hepar (nekrosis) maka terjadi penurunan kemampuan metabolisme dan sekresi bilirubin sehingga kadar bilirubin tidak terkonjugasi dalam darah menjadi meningkat
Ikterus Obstruktif
ikterus yang disebabkan oleh gangguan aliran empedu dalam sistem biliaris. Penyebab utamanya yaitu batu empedu dan karsinoma pankreas dan sebab yang lain yakni infeksi cacing Fasciola hepatica
ETIOLOGI
Produksi yang berlebihan, lebih daripada kemampuan bayi untuk mengeluarkannya, misalnyahemolisi yang meningkat pada inkompatibilitas darah Rh, ABO, golongan darah lain, defisiensi enzim C6PD, pyruvate kinase, perdarahan tertutup dan sepsis.
Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar gangguan ini dapat disebabkan oleh imaturitas hepar, kurangnya substrat untuk konjugasi bilirubin, gangguan fungsi hepar akibat asidosis, hipoksia,dan infeksi atau tidak terdapatnya enzim glukorinil transferase (criggler najjar syndrome)
Gangguan dalam transportasi bilirubin dalam darah terikat oleh albumin kemudian diangkut ke hepar, ikatan bilirubin dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat-obatan misalnya salisilat, sulfatfurazole.
Gangguan dalam sekresi, gangguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau diluar hepar, biasanya akibat infeksi
CMD
menentukan derajat ikterus yang merupakan risiko terjadinya kern-ikterus, misalnya kadar bilirubin bebas; kadar bilirubin 1 dan 2 atau secara klinis dilakukan di bawah sinar matahari biasa (day-light).
Tekan kulit bayi dengan lembut menggunakan jari untuk
mengetahui warna di bawah kulit dan jaringan subkutan
Tentukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi dan
bagian tubuh yang tampak kuning Daerah kulit bayi yang berwarna kuning ditentukan
menggunakan rumus Kremer
Bilirubin Serum
Bilirubinometer Transkutan
TATALAKSANA
Ikterus Fisiologis
yang mmpunyai warna kuning di daerah 1
dan 2 (menurut rumus Kremer), dan timbul pada hari ke 3 atau lebih serta memiliki kadar bilirubin sebesar 5-9 mg%
maka penanganan yang dapat dilakukan yaitu bayi dijemur di bawah sinar matahari pagi sekitar pukul 7-9 pagi selama
10 menit dengan keadaan bayi telanjang dan mata ditutup
yang memiliki warna kuning di daerah 1
sampai 4 (berdasarkan rumus Kremer) yang timbulnya pada hari ke 3 atau lebih dan memiliki kadar bilirubin 11-15
mg% maka penanganan yang dapat dilakukan bila di bidan atau puskesmas yaitu menjemur bayi dengan cara telanjang dan mata ditutup di bawah sinar matahari sekitar jam 7-9
pagi selama 10 menit
Ikterus Patologis
yang memiliki warna kuning di daerah 1
sampai 5 yang timbul nya pada hari ke 3 atau lebih dan kadar bilirubin >5-20 mg% maka penanganan yang dapat
dilakukan bila di bidan atau puskesmas yaitu menjemur bayi dengan cara telanjang dan mata ditutup di bawah sinar
matahari sekitar jam 7-9 pagi selama 10 menit, memberikan ASI lebih sering dibandingkan biasanya
yang memiliki warna kuning di daerah 1
sampai 5 yang timbul nya pada hari ke 3 atau lebih dan kadar bilirubin >20 mg% maka penanganan yang dapat dilakukan tetap memberikan ASI
lebih sering dibandingkan biasanya. Bila dirawat di rumah sakit maka penanganan yang dapat dilakukan yaitu
melakukan pemeriksaan golongan darah ibu dan bayi serta melakukan pemeriksaan kadar bilirubin, tukar darah
PENCEGAHAN
Mempercepat proses konjugasi, misalnya pemberian
fenobarbital. Fenobarbital dapat bekerja sebagai perangsang enzim sehingga konjugai dapat dipercepat
Memberikan substrat yang kurang untuk transportasi atau
konjugasi. Contohnya ialah pemberian albumin untuk meningkatkan bilirubin bebas.
Melakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi, ini
ternyata setelah dicoba dengan bantuan alat dapat menurunkan kadar bilirubin dengan cepat
Ikterus dapat dicegah sejak masa kehamilan, dengan cra
pengawasan kehamilan dengan baik dan teratur, untuk mencegah sendiri mungkin infeksi pada janin dan hipoksia
(kekurangan oksigen)pada janin di dalma rahim
FAKTOR RISIKO
Faktor Maternal
a) Ras atau kelompok etnik tertentu.
b) Komplikasi kehamilan.
c) Penggunaan infuse oksitosin dalam larutan hipotonik.
d) ASI
e) Jenis Persalinan
Faktor Perinatal
a) Trauma lahir
b) Infeksi
Faktor Neonatus
a) Prematuritas
b) Faktor genetik
c) Polisitemia
d) Obat-obatan
e) Rendahnya asupan ASI
f) Hipoglikemi
g) Hipoalbuminemia
h) Asfiksia
EPIDEMIOLOGI
Hampir semua bayi baru lahir memiliki nilai total serum bilirubin (TSB) lebih besar dari 1 mg/dL (17,1 mol/L), yang merupakan batas atas normal untuk orang dewasa. Sebagian besar bayi baru lahir tampak ikterus secara klinis. Hiperbilirubinemia patologis terjadi ketika TSB melebihi persentil ke -95 spesifik jam menggunakan nomogram yang diterbitkan Nomogram dikembangkan untuk populasi ras yang beragam di Philadelphia di mana hampir 60% disusui. Bayi dikeluarkan jika mereka memiliki kondisi hemolitik atau memerlukan fototerapi sebelum 60 jam untuk mengontrol kadar TSB yang meningkat dengan cepat.
DIVA FARRAS KHANSA HSB 1908260170