Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Herpes simplex - Coggle Diagram
Herpes simplex
A. Patofisiologi
- herpes simpleks dimulai dengan infeksi virus, namun cara transmisi virus sedikit berbeda antara Herpes simplex virus (HSV) tipe 1 dan tipe 2. Infeksi virus HSV tipe 1 terutama ditularkan melalui kontak langsung dengan saliva yang terkontaminasi atau sekret tubuh orang yang terinfeksi. Sementara HSV Tipe 2 terutama menular saat hubungan seksual.
- Virus HSV sangat pandai mengelabui sistem imun tubuh manusia melalui beberapa mekanisme. Salah satunya adalah dengan menginduksi terakumulasinya molekul CD1d pada antigen presenting cells.
- Normalnya, molekul-molekul CD1d akan ditransportasikan ke permukaan sel, dimana antigen dipresentasikan sebagai reaksi dari stimulasi natural killer T-cells yang kemudian memediasi respon imun. Ketika molekul CD1d terkumpul di dalam sel, respon imun menjadi terhalang.
- Infeksi HSV pada kehamilan dapat terjadisecara primer maupun rekuren, keduanya dapatmenyebabkan efek pada janin yang dikandungnyaberupa abnormalitas pada neonatus.
- Infeksi HSV pada neonatus dapat diperolehpada saat kehamilan, intrapartum, atau post partum.
- Infeksi HSV pada neonatus lebih sering terjadi(sekitar 50% kasus) pada ibu dengan infeksi primerdibandingkan ibu dengan infeksi rekuren danmenyebabkan infeksi neonatal yang berat.
- Sembilan puluh persen neonatal herpes didapatkanpada masa perinatal, yaitu pada saat kelahiranpervaginam melalui sekret vagina yangterkontaminasi HSV, sedangkan sisanya didapatkansegera setelah kelahiran.
B. Skrining saat ANC
- menskrining seluruh wanita dengan uji berbasis IgG pada usia kehamilan 24 - 28 minggu.
2.merekomendasikan skrining seluruh pasangan untuk serologi HSV pada usia kehamilan 14 - 18 minggu, dengan koseling yang tepat berdasarkan hasil serologi untuk kedua pasangan.
- menyarankan seluruh wanita hamil
untuktidak melakukan hubungan seksual selama kehamilan trimester tiga.
-
C. Laboratarium
1.diagnosis infeksi HSV neonatal, dilakukan menggunakan sampel darah, swab nasofaringeal, konjungtiva, dan cairan serebrospinal (LCS).
2.Terapi infeksi herpesneonatal adalah asiklovir intravena, Terapi asiklovir intravena dengan dosis 60 mg/kg/hari.