Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
DEMAM CHIKUNGUNYA, MELVIA RIFDHA, 1808260050 - Coggle Diagram
DEMAM CHIKUNGUNYA
-
CMD
Demam >38,5 derajat celcius (fase akut 2-3 hari, dilanjutkan penurunan suhu 1-2 hari, kemudian naik lagi membentuk kurva “saddleback fever”). Bisa disertai menggigil dan muka kemerahan
-
Nyeri otot (fibromyalgia): otot leher, bahu dan anggota gerak
Bercak kemerahan pada kulit (maculopapular): hari ke 4-5 demam pada daerah muka, badan, tangan dan kaki
-
-
PROGNOSIS
Tidak seperti demam dangue, manifestasi perdarahan pada cikungunya jarang ditemukan dan umumnya ringan. Penyakit ini bersifat self limiting disease, tidak pernah dilaporkan adanya kematian. Keluhan sendi mungkin berlangsung lama. Brighton meneliti pada 107 kasus infeksi chikungunya,
-
3,7% mengalami kekakuan sendi atauild discomfort,
2,8% mempunyai presistent residual joint stiffness, tapi tidak nyeri, dan
5.6% mempunyai keluhan sendi yang presistent, kaku dan sering mengalami efusi sendi.
-
PENCEGAHAN
-
-
Minimalkan kontak vektor-pasien (nyamuk Aedes menggigit pada siang hari, kebanyakan pada pagi dan sore hari)
-
DIAGNOSIS BANDING
Demam tifoid
Berdasarkan gejala klinis berupa demam, gangguan gastrointestinal, dan mungkin disertai perubahan atau gangguan kesadaran, maka seorang klinisi dapat membuat diagnosis tersangka demam tifoid.
Malaria
etiologi Plasmodium falciparum, P. vivax, P. ovale dan P. malariae.
DEFINISI
Jenis penyakit menular dengan gejala utama demam mendadak, nyeri persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (bintik-bintik kemerahan) pada kulit.
ETIOLOGI
virus Chikungunya (CHIKV), Genus Alphavirus, Famili Togaviridae. Penyakit ini ditularkan ke manusia melalui nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
PATOGENESIS
Replikasi CHIKV yang berhasil otot dan sel sel sendi sendi pada aksi bersama dari faktor pejamu dan protein virus. CHIKV nsPs memungkinkan sintesis RNA virus yang efisien dalam bola replikatif
-
-
-
-