Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Chikungunya - Coggle Diagram
Chikungunya
DD Demam dan Nyeri Sendi
penyakit infeksi = Virusl (Human parvovirus, Enterovirus, Epstein‐Barr virus, Coxsackievirus), Bakteri (Staphylococcus aureus, β‐hemolytic streptococci, Neisseria gonorrhoeae), Tuberculosis, Fungal, Parasitic
Collagen vascular diseases = Rheumatoid arthritis, Systemic lupus erythematosus, Polymyositis/Dermatomyositis, Sjogren's syndrome, Vasculitis, Adult Still's disease
Spondyloarthropathies = Reactive arthritis, Inflammatory bowel disease, Psoriatic arthritis, Behcet disease
Crystal‐induced arthritis = Gout, Pseudogout
Endocrine disorders = Hyperthyroidism, Hypothyroidism, Hyperparathyroidism
CMD Chikungunya
Periode inkubasi penyakit Chikungunya berkisar antara 2-12 hari setelah gigitan nyamuk. Sebagian besar penderita infeksi virus Chikungunya mengalami gejala ringan sehingga infeksi tidak terdeteksi. Gejala utama infeksi virus Chikungunya adalah demam tinggi disertai dengan nyeri sendi yang hebat.
Anamnesis berdasarkan gejala : demam, nyeri otot, sakit kepala , menggigil, kelelahan , mual muntah.
Pemeriksaan Fisik Tanda Vital : Temperature >37 C, Nadi, tekanan Darah, pernafasan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
pemeriksaan darah seperti Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
Definisi, Faktor Risiko, Etiologi Chikungunya
Infeksi virus yang ditandai dengan serangan demam dan nyeri sendi secara mendadak
Gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus,
FR
negara tropis dengan hygine buruk
daerah yang terkena wabah
semua usia
Patofisiologi Demam dan Nyeri Sendi
Demam adalah suhu tubuh di atas 37,2 C
Suhu tubuh dapat meningkat dalam beberapa kondisi, seperti =
suhu set point meningkat akibat adanya infeksi
Apabila patogen masuk kedalam tubuh, maka patogen tersebut akan di fagositosis oleh leukosit darah, makrofag jaringan dan limfosit pembunuh bergranula besar. Seluruh sel selanjutnya mencerna hasil pemecahan bakteri dan melepaskan zat IL-1/leukosit pirogen/pirogen endogen ke dalam cairan tubuh. IL-1 saat mencapai hipotalamus akan mengaktifkan termostat dan timbulah demam.
produksi pasas metabolik (hipertiroid)
Asupan panas melebihi kemampuan pelepasan panas, misalnya hiperpireksia maligna akibat anastesi
gangguan pelepasan panas seperti displasia ektodermal
penyebab potensial dari artritis yang diinduksi CHIKV kronis adalah termasuk persistensi virus, induksi penyakit autoimun, dan eksaserbasi penyakit sendi yang sudah ada sebelumnya.
Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegypti
Nyamuk Aedes aegypti mempunyai siklus hidup lengkap, mulai dari telur, larva, pupa, hingga nyamuk dewasa. Perjalanan mulai dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa ini bisa selesai dalam waktu satu setengah sampai tiga minggu.
Setelah menjadi nyamuk dewasa, rentang hidup Nyamuk DBD bisa berlangsung selama 2 minggu hingga 1 bulan, tergantung dari kondisi lingkungan tempat hidupnya. Nyamuk Aedes aegypti dewasa betina kemudian berkembang biak menghasilkan rata-rata 100 – 200 telur. Jumlah telur yang dihasilkan oleh nyamuk Aedes aegypti betina bisa berubah-ubah, tergantung banyaknya darah yang diisap.
Ciri nyamuk memiliki pola belang putih pada tubuh dan kakinya. Jentik Nyamuk DBD bergerak lebih aktif dari bawah ke atas permukaan air secara berulang-ulang. Jika menemukan jentik yang bergerak aktif seperti itu di penampungan air
Patogenesis Chikungunya
Patofisiologi chikungunya hingga saat ini masih belum jelas. Orang yang terinfeksi akan mengalami masa inkubasi selama 3-7 hari. Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan lymphopenia, thrombositopenia, peningkatan kadar kreatinin, dan peningkatan enzim transaminase hepar.
Tatalaksana Chikungunya
Non farmakologi = Rawat jalan : membatasikegiatan fisik, kompres dingin (membantu mengurangi kerusakan sendi), minum banyak air dengan elektrolit ( setidaknya 2 liter cairan dalam 24 jam)
Farmakologi
Antipiretik = Paracetamol
Pemantauan Hemodinamik = hemodinamik tidak stabil, oligouria ( urin <500 cc/24 jam
Komplikasi dan Prognosis Chikungunya
Komplikasi
Kompliksai Okular = Iridosiklitis, retinitis, episcleritis, koroiditis macular.
Komplikasi Neurologi = meningoencefalitis, komplikasi yang lain adalah paralisis flaksid, dan sindroma Guillain Barre.
Komplikasi Lainnya = gagal nafas, dekompensasi kardiovaskular, miokarditis, hepatitis akut, gagal ginjal dan komplikasi neurologis.
Prognosis
Prognosis baik. Sembuh sempurna dilaporkan 87.9%, kekakuan dan nyeri yang bersifat episodik (3.7%), kekakuan menetap tanpa nyeri (2.8%) dan nyeri menetap sehingga gerak sendi terganggu (5.6%).
Edukasi dan Pencegahan Chikungunya
Edukasi
Menggunakan losion anti-nyamuk dengan kandungan N,N-diethylmetatolumide (DEET) secara rutin. Bila Anda mengenakan tabir surya, oleskan losion setelah tabir surya.
Menggunakan obat nyamuk bakar yang diletakkan di luar untuk membantu mengusir nyamuk.
Mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang setiap waktu.
Pencegahan
Menutup rapat tempat penyimpanan air
Menguras tempat penampungan air.
Mengubur barang bekas yang bisa menampung air
Menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air.
Memasang kawat anti-nyamuk di ventilasi rumah.
Menggunakan kelambu saat tidur.
Menanam tumbuhan pengusir nyamuk.
Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian.