Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
BENJOLAN PADA PAYUDARA - Coggle Diagram
BENJOLAN PADA PAYUDARA
Kanker payudara
fibroadenoma mammae(FAM)
Tumor phyllodes
Fibrocystic changes(FCC)
intraductal papilloma
galaktokel
ginekomastia
Carcinoma mammae
definisi
Kanker payudara atau istilah medisnya Carsinoma Mammae adalah momok pembunuh kedua bagi kaum wanita Indonesia setelah kanker rahim
Kanker payudara terjadi karena terganggunya system pertumbuhan di dalam jaringan payudara. Carcinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah.
Stadium
TX
Tumor primer tidak bisa diperiksa
TO
Tumor primer tidak terbukti
Tis
Karsinoma in situ
Tis(DCIS)
ductal carcinoma in situ
Tis(LCIS)
lobular carcinoma in situ
Tis(Paget’s)
Paget’s disease pada puting payudara tanpa tumor
T1
Tumor 2 cm atau kurang pada dimensi terbesar
T2
Tumor lebih dari 2 cm tetapi tidak lebih dari 5 cm padadimensi terbesar
T3
Tumor berukuran lebih dari 5 cm pada dimensi terbesar
T4
Tumor berukuran apapun dengan ekstensi langsung ke dinding dada / kulit
PATOGENESIS KANKER PAYUDARA
Fase induksi
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi keadaan lingkungan berperan penting dalam terjadinya kanker pada manusia.
Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai bisa merubah jaringan displasia menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena, kerentanan jaringan dan individu
Fase in situ (1-5 tahun)
Pada fase ini muncul perubahan jaringan menjadi suatu lesi pra-cancer yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara
Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melalui membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.
Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberapa minggu sampai beberapa tahun.
Fase diseminasi (1-5 tahun)
Jika kanker makin membesar maka dapat meyebar ke daerah lain. Bila sudah mencapai fase ini maka kanker sudah tidak dapat lagi diobati.
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS KANKER PAYUDARA
KOMPLIKASI
Gangguan neurovascular
Fibrosis payudara
Metastatis melalui system vena lalu ke organ paru paru
Metastatis melalui saluran limfe (kelenjar getah bening) aksila merupakan kelenjar yang tersering terkena metastatis
Kematian (stadium lanjut)
PROGNOSIS
Penelitian (Cao dan Lu, 2016) menunjukkan 80-90% penderita kanker payudara dapat bertahan hidup selama ≥ 5 tahun. Apabila ditinjau dari stadiumnya, pada stadium 1-3 (tanpa metastase jauh) dianggap masih bisa disembuhkan sedangkan pada stadium 4 (dengan metastase jauh) dianggap tidak bisa disembuhkan.
TATA LAKSANA BREAST CANCER
OPERASI(BREAST CONSERVING SURGERY)
KEMOTERAPI
TERAPI TARGET HER-2
TERAPI ENDOKRIN
TERAPI NEODJUVANT
Terapi untuk Penyakit Metastatik
ANATOMI GLANDULA MAMMAE(PAYUDARA)
STRUKTUR ORGAN
CORPUS(BADAN)
AREOLA
PAPILLA(PUTING SUSU)
VASKULARISASI PAYUDARA
ARTERI
Cabang-cabang perofarantes (a.mammaria interna.)
Rami pektoralis(a.thorako-akromialis)
A.thorakalis lateralis(a.mammaria eksterna)
VENA
Cabang-cabang perforantes(v.mammaria interna)
Cabang-cabang v.aksilaris(v.thorako-akromialis, v.thorakalis lateralis dan v.thorako-dorsalis).
CARA PENEGAKAN DIAGNOSA
ANAMNESIS
Keluhan di payudara atau ketiak
Benjolan, kecepatan tumbuh, rasa sakit, nipple discharge, retracted nipple, krusta pada areola, benjolan ketiak, edema lengan, dan kelainan kulit.
Keluhan mestastasis
Nyeri tulang, rasa penuh di ulu hati, batuk, sesak, sakit kepala hebat
Faktor Risiko
Usia penderita, usia melahirkan anak pertama, punya anak atau tidak, riwayat menyusukan, riwayat menstruasi, riwayat pemakaian obat hormonal, riwayat keluarga, riwayat penyakit terdahulu
PEMFIS
Payudara Kanan & Kiri
Diperiksa keduanya, ada maupun tidak ada keluhan
Masa tumor
Lokasi, ukuran, konsistensi, permukaan, bentuk, batas, jumlah, terfiksasi
Perubahan Kulit
Kemerahan, dimpling, nodul satelit, peau d’orange, ulserasi
Papila mammae
Tertarik, erosi, krusta, discharge
Status KGB
Pada aksila, infraklavikula dan supraklavikula
Metastasis
Dicurigai metastasi pada organ paru, tulang, hepar dan otak.
PENUNJANG
USG
MAMOGRAFI
MRI
HISTOPATOLOGIK
FISIOLOGI PAYUDARA
Mammae mulai berkembang saat pubertas dan perkembangannya distimulasi oleh estrogen yang berasal dari siklus seksual bulanan
Estrogen merangsang pertumbuhan kelenjar mammaria payudara ditambah dengan deposit lemak untuk memberi massa payudara
Pertumbuhan yang lebih besar terjadi selama kadar estrogen yang tinggi pada kehamilan dan hanya jaringan kelenjar saja yang berkembang sempurna untuk pembentukan air susu
Terdapat 2 hormon yang berperan dalam proses perkembangan payudara antara lain :
a) Peranan Estrogen (Pertumbuhan sistem duktus)
b) Peranan Progesteron (Perkembangan sistem lobulus-alveolus)
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
ETIOLOGI
Saat ini tidak bisa ditetapkan secara pasti penyebab spesifik dari ca mammae, namun ca mammae memiliki berbagai factor risiko yang dapat memicu terjadinya ca mammae. Hal ini dapat berupa factor genetic, hormonal, dan factor eksternal (lingkungan).
FAKTOR RESIKO
Umur menarche dan menopause
MenyusuI
Penggunaan kontraseptif hormonal kombinasi
Riwayat ca mammae sebelumnya
Riwayat keluarga
HISTOLOGI PAYUDARA
Sebelum pubertas : sinus laktiverus+ beberapa duktus laktiverus
Pubertas : payudara >, krn penimbunan lemak dan jar ikat, cab duktus laktiverus
Wanita dewasa : sistem duktus tidak aktiv.
Hamil : alveolus berprolifersi di ujung duktus
Laktasi : sekresi asi dan akumulasinya dalam lumen alveolus.
EDUKASI DAN PENCEGAHAN
EDUKASI
Edukasi kepada pasien maupun penyintas kanker payudara mengenai Kanker payudara dan pencegahannya
Modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan oleh wanita dengan faktor risiko kanker payudara.
Menjaga berat badan normal
Berolahraga teratur, minimal 4 jam/minggu
Tidur cukup dan berkualitas pada malam hari
Hindari paparan hormon estrogen pada jaringan payudara, misalnya kehamilan full-term pada usia muda, menyusui bayi, menghindari terapi hormon, dan memilih alat kontrasepsi yang tepat
Batasi paparan radiasi bila tidak perlu secara medis
Hindari merokok dan paparan asap rokok
Tidak atau batasi konsumsi alcohol
Hindari zat-zat kimia yang bersifat karsinogen
Menerapkan pola makan yang sehat (terutama berbasis tanaman), tinggi buah, sayur dan biji-bijian, serta rendah lemak, daging merah, dan alkohol.
Dan melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan secara teratur dan menghindari sedentary
PENCEGAHAN
SADARI
Periksa Payudara Sendiri (SADARI)
Periksa Payudara Klinis (SADANIS)
Mammografi skrining
PENCEGAHAN PRIMER
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang “sehat” melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Pencegahan primer juga bisa berupa pemeriksaan SADARI
PENCEGAHAN SEKUNDER
Pencegahan ini dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Pada setiap wanita yang normal serta memiliki siklus haid normal. Pencegahan dilakukan dengan melakukan deteksi dini berupa skrining melalui mammografi
PENCEGAHAN TERSIER
Pencegahan tersier yaitu pencegahan yang lebih diarahkan kepada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat pada kanker payudara sesuai stadiumnya akan dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup penderita serta mencegah