Long Covid (Sindroma Pasca Covid)
Definisi, Etiologi dan Faktor Risiko Covid-19
Manifestasi Klinis Covid-19
Patogenesis Infeksi Covid 19
Mekanisme Badai Sitokin pada Covid 19
Cara Menegakkan Diagnosis Long Covid
Cara Mengatasi Gejala Long Covid
Komplikasi (serta komplikasi covid 19 pada anak) dan Prognosis Covid 19
Pencegahan (Primer dan Sekunder) Long Covid
Definisi: Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2)
Etiologi: Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120 - 160 nm. Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah kelelawar dan unta
Faktor risiko
Kontak erat, seperti tinggal satu rumah dengan pasien COVID-19
Riwayat perjalanan ke area terjangkit
Pekerjaan sebagai tenaga medis
Tidak menerapkan potokol kesehatan
Asimptomatik
Gejala Ringan
Gejala Sedang
Kritis
Viremia dan viral load yang tinggi dari swab nasofaring pada pasien yang asimptomatik telah dilaporkan
Definisi adalah infeksi akut saluran napas atas tanpa komplikasi, disertai dengan demam, fatigue, batuk (dengan atau tanpa sputum), anoreksia, malaise, nyeri tenggorokan, kongesti nasal, atau sakit kepala
Pasien tidak membutuhkan suplementasi oksigen
Beberapa kasus pasien juga mengeluhkan diare dan muntah
Pneumonia tetapi tidak membutuhkan suplementasi oksigen
Gejala Berat
Pneumonia disertai RR >30 x/menit, distres napas berat, SpO2 <93% atau PaO2/FiO2 <300
Gagal napas, acute respiratory distress syndrome Kritis (ARDS), syok sepsis dan/atau multiple organ failure
SARS-CoV-2 terutama menginfeksi sel-sel pada saluran napas yang melapisi alveoli. SARS-CoV-2 akan berikatan dengan reseptor-reseptor dan membuat jalan masuk ke dalam sel. Glikoprotein yang terdapat pada envelope spike virus akan berikatan dengan reseptor selular berupa ACE2. Di dalam sel, SARS-CoV-2 melakukan duplikasi materi genetik dan mensintesis protein-protein yang dibutuhkan, kemudian membentuk virion baru yang muncul di permukaan sel.
Efek sitopatik virus dan kemampuannya mengalahkan respons imun menentukan keparahan infeksi. Disregulasi sistem imun kemudian berperan dalam kerusakan jaringan pada infeksi SARS-CoV-2. Respons imun yang tidak adekuat menyebabkan replikasi virus dan kerusakan jaringan. Di sisi lain, respons imun yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
yaitu respons inflamasi sistemik yang tidak terkontrol akibat pelepasan sitokin proinflamasi dalam jumlah besar ( IFN-α, IFN-γ, IL-1β, IL-2, IL-6, IL-7, IL-10 IL-12, IL-18, IL-33, TNF-α, dan TGFβ) serta kemokin dalam jumlah besar (CCL2, CCL3, CCL5, CXCL8, CXCL9, dan CXCL10)
Granulocyte-colony stimulating factor, interferon-γ-inducible protein 10, monocyte chemoattractant protein 1, dan macrophage inflammatory protein 1 alpha juga didapatkan peningkatan
Respons imun yang berlebihan ini dapat menyebabkan kerusakan paru dan fibrosis sehingga terjadi disabilitas fungsional.
Gejala berkelanjutan yang paling umum adalah kelelahan, dyspnoea, nyeri dada, nyeri sendi, palpitasi, anosmia dan dysgeusia, rambut rontok, gejala kognitif (defisit memori dan perhatian) dan tekanan psikososial (kesepian, kecemasan, depresi dan gangguan tidur)
COVID 19 menyebabkan disfungsi pernapasan, fisik, dan psikologis pasien. Berbagai disfungsi ini pada akhirnya dapat menurunkan kapasitas fungsional pasien
Secara umum, rekomendasi program rehabilitasi paru pasien COVID-19, yaitu:
Bagi pasien COVID-19 di ruang rawat inap, rehabilitasi paru akan meringankan gejala sesak napas, cemas dan depresi sehingga akhirnya meningkatkan fungsi fisik dan kualitas hidup
Bagi pasien COVID-19 derajat berat/kritis di ruang rawat inap, kinerja awal rehabilitasi paru tidak disarankan
Bagi pasien yang diisolasi, pedoman rehabilitasi paru harus dilakukan melalui video edukasi, instruksi manual atau konsultasi jarak jauh
Tatalaksana di ruang rawat isolasi dilakukan dengan cara:
Sedikit kontak/less contact
Mengurangi kontak dekat/minimize closed contact
Menghindari prosedur yang menghasilkan aerosol
Penatalaksanaan Farmako sesuai hanya simptomatik
Komplikasi umum dari sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) terkait COVID-19 termasuk cedera ginjal akut (GGA), peningkatan enzim hati, delirium/ensefalopati, cedera jantung (misalnya, kardiomiopati, aritmia, dan kematian jantung mendadak), dan trombosis
Prognosis
Mortalitas jika disertai komorbid, yang memperburuk kondisi sakit
Rawat inap yang cukup lama
Long Covid
Pada anak
Komplikasi = Multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C)
Prognosis dapat buruk jika disertai Obesity, chronic respiratory diseases (particularly asthma), and a compromised or suppressed immune system
Pencegahan Primer adalah pencegahan dimana penyakit sudah berada disekitar kita antara lain dengan =
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Hindari menyentuh Mata, Hidung, dan Mulut dengan tangan yang belum dicuci
Hindari kontak dekat degan orang yang sakit
Tinggal di rumah jika sedang sakit
Gunakan masker
Imunisasi
Pencegahan Sekunder adalah pencegahan pada saat kuman sudah masuk ke dalam tubuh antara lain deteksi dini dan pengobatan secepatnya, sehingga seseorang yang panas disertai nafas cepat dan nafas sesak segera dilakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan, untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan pengobatan secepatnya.
Tatalaksana long Covid 19
§Vitamin C 200 – 400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9% habis dalam 1 jam diberikan secara drip Intravena (IV) selama perawatan
Azitromisin 500 mg/24 jam per iv atau per oral
(untuk 5-7 hari) atau sebagai alternatif
Levofloksasin dapat diberikan apabila curiga ada infeksi bakteri: dosis 750 mg/24 jam per iv atau per oral (untuk 5-7 hari).
Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600 mg (hari ke 2-5) Atau
Remdesivir 200 mg IV drip (hari ke-1) dilanjutkan 1x100 mg IV drip (hari ke 2-5 atau hari ke 2-10)
Obat batuk N-Asetilsisten 200mg/8 jam/oral(hari)
Antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi DPJP
Pengobatan simtomatis (Parasetamol dan lain-lain).
Pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada
Dampak jangka panjang
Kerusakan pada paru-paru
pembekuan darah
masalah suasana hati
dan banyak efek lain
Sri Rizqi Sihaloho (1808260145)