Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Badan terasa berat dan malas beraktivitas - Coggle Diagram
Badan terasa berat dan malas beraktivitas
sindrom metabolik
dislipidemia
obesitas
makanan
yang mengandung lemak
kentang goreng (lemak tertinngi dengan nilai rerata sebesar 7,97 g dalam 100 g
daging sapi merupakan salah satu sumber lemak jenuh
gorengan
permen
cake, termasuk makanan yang mengandung lemak trans dan gula yang cukup tinggi
metabolisme lemak
lipogenisis adalah proses deposisi lemak dan meliputi proses sintesis asam lemak dan kemudian sintesis trigliserida yang terjadi di hati pada daerah sitoplasma dan mitokondria dan jaringan adiposa
lipolisis merupakan suatu proses dimana terjadi dekompisis kimiawi dan pelepasan lemak dari jaringan lemak. Bilamana diperlukan energi tambahan maka lipolisis merupakan proses yang predominan terhadap proses lipogenesis
absorpsi lipid
masuknya lemak makanan ke dalam tubuh
emulsifikasi lemak dan pencernannya oleh lipase pankreas
penyerapan lemak
definisi, etiologi & faktor resiko
obesitas merupakan penyakit yang kompleks dan multifaktorial yang ditandai dengan kelebihan berat badan karena adanya penumpuka lemak yang berlebihan di dalam tubuh.
etiologi: faktor genetik, faktor lingkungan, faktor psikis, faktor perkembangan
faktor resiko: genetik, obat-obatan, asupan makanan, aktvitas fisik, pengaturan makanan, jenis kelamin
patofisiologi obesitas
pada kondisi berat badan berlebih akan terjadi resitensi leptin dan kesulitan menurunkan berat badan, adanya sel lemak yang terlalu berlebih akan menyebabkan leptin tidak mampu lagi menjalankan fungsi nya dengan baik. Resistensi leptin dirasakan sebagai rasa lapar oleh otak dan memberikan sinyal untuk terus meningkatkan nafsu makan
cara menegakkan diagnosa
anamnesis, dengan gejala sesak nafas, mulas, masalah kulit, menstruasi tidak teratur, varieses, tekanan darah tinggi
pemeriksaan fisik, dengan mengukur berat badan dan tinggi badan, tanda vital. Pada saat pemeriksaan akan terlihat pipi tembem, perut membuncit disertai dengan dinding perut yang berlipat
pengukuran antropometri, terdiri dari pengukuran berat badan (BB) lalu dibandigkan dengan standar, perhitungan indeks massa tubuh, pengukuran tebal lapisan kulit
pemeriksaan penunjang: LDL, HDL, asam urat, trigliserida, GDS (Gula Darah Puasa)
differential diagnoses
dislipidemia: kelainan pada metabolisme lipid yang ditandai dengan adanya peningkatan/penurunan fraksi lipid dalam plasma
sindrom metabolik: kondisi yang muncul akibat peningkatan resistensi insulin dan kelainan deposisi lemak
tatalaksana
farmakologi: obat jangka panjang (orlistat, sibutramin& rhimonabant), obat jangka pendek (phentermine dan mazindol), obat lainnya( fluoxetine, zonisamide)
non-famakologi: menjaga pola makan, peningkatan aktivitas fisik, terapi perilaku
edukasi & pencegahan
pencegahan: menjaga pola makan, memperhatikan pemilihan makanan dan minuman yang dikonsumsi, tidak stress, rutib berolahraga
edukasi: menjaga agat berat badan tetap normal dan ideal, membatasi asupan energi dari lemak total dan gula, mengonsumsi buah dan sayur, mengevaluasi adanya penyakit penyerta
komplikasi
sindrom metabolik, gangguan pernafasan, gangguan kulit dan ortopedi, kelainan sendi, stroke iskemik, diabetes melitus
transpor lipid
ada 4 jalur:
asam lemak dari jaringan ke jaringan lain (dengan albumin)
lipid dari makanan dari usus ke jaringan lain (kilomikron)
lipid yang disintesis dalam tubuh dari hati ke jaringan lain
reserve transport kolestrol dan jaringan heaptik ke hati untuk disekresi melalui empedu
hipoglikemia
hiperinsulinemia