Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Long covid-19, Ramyas Prareda Subhi - Coggle Diagram
Long covid-19
Patogenesis
Penetrasi virus kedalam sel inang ---> Selanjutnya terjadi fusi selubung virus dengan membran sel (endositosis), yang dimediasi reseptor Transmembrane Serine Protease-2 (TMPRSS2).
Pelepasan RNA, Translasi, Transkripsi dan Replikasi ---> Setelah virus masuk ke sitoplasma, genom RNA akan keluar akibat amplop (pembungkus) nya terkelupas, Genom RNA virus keluar dari selaput virus, sebagian berfungsi sebagai template untuk sintesa RNA dan sebagian berfungsi sebagai mRNA, Genom yang berfungsi sebagai mRNA akan ditranslasikan menjadi berbagai protein dengan bantuan ribosom sel inang.
Perlekatan virus pada permukaan sel inang --> Protein S pada permukaan SARS-CoV-2 berikatan dengan reseptor angiotensin converting enzyme 2 (ACE-2) pada permukaan sel, Reseptor ACE-2 ini banyak dijumpai pada mukosa nasofaring, mukosa orofaring, sel epitel alveolar, arteri, jantung, ginjal dan usus.
Pematangan RNA ---> RNA positif akan dibungkus oleh protein pembentuk tubuh virus, Glikoprotein pada selubung virus yang baru terbentuk masuk kedalam membran retikulum endoplasma atau Golgi sel.
Sampai saat ini, patogenesis Covid-19 masih belum diketahui sepenuhnya, Ahli mempelajarinya berdasarkan spesies corona virus sebelumnya. SARS-CoV-2 hanya dapat bereplikasi di dalam sel inang,tanpa sel inang virus tersebut tidak akan hidup.
Pelepasan Virus dikeluarkan dari sel ---> Virus yang masuk kedalam sel inang dapat dikenali oleh reseptor imune bawaan (innate) seperti RNA sensor (TLR7/8; RIG-I/MDA-5) dan infllammasome sensore (NLRP3),
Prognosis
Pulmonary system
pulmonary emboli
trombosis vena paru
pneumonia
perdarahan paru
gagal napas berat
Cardiovascular system
gagal jantung
aritmia
myocarditis
ACS
Myocardial injury
Hematological system
Vascular hemostasis
Disseminated intravascular coagulation
Gastrointestinal
diare
renal infection
nyeri perut
refluc asam lambung
Gastrointestinal hemorragic
imun system
Artralgia
Kawasaki Desease
Rheumatoid arthritis
Myocarditis
Guillain bare syndrome
Skeletomuscular system
Psoriasis
Lupus etimatosus systemik
Cara Menegakkan Diagnosis
KASUS PROBABLE
Kasus suspek dengan gambaran radiologis sugestif ke arah COVID-19
Seseorang dengan gejala akut anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman) atau ageusia (hilangnya kemampuan indra perasa) dengan tidak ada penyebab lain yang dapat diidentifikasi
Seseorang yang memenuhi kriteria klinis dan memiliki riwayat kontak erat dengan kasus probable
Orang dewasa yang meninggal dengan distres pernapasan DAN memiliki riwayat kontak erat dengan kasus probable atau terkonfirmasi, atau berkaitan dengan cluster COVID-19
KASUS KONFIRMASI
Seseorang dengan hasil rapid antigen SARS-CoV-2 positif DAN memenuhi kriteria definisi kasus probable ATAU kasus suspek (kriteria A atau B)
Seseorang tanpa gejala (asimtomatik) dengan hasil rapid antigen SARS-CoV-2 positif dan Memiliki riwayat kontak erat dengan kasus probabl
Seseorang dengan hasil RT-PCR positif
KASUS SUSPEK
Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat tinggal atau bekerja di tempat berisiko tinggi penularan
ada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat tinggal atau bepergian di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal
Terdapat 3 atau lebih gejala/tanda akut berikut: demam/riwayat demam, batuk, kelelahan (fatigue), sakit kepala, myalgia, nyeri tenggorokan, coryza/ pilek/hidung tersumbat, sesak nafas, anoreksia/mual/muntah*, diare, penurunan kesadaran
Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, baik melakukan pelayanan medis, dan non-medis, serta petugas yang melaksanakan kegiatan investigasi, pemantauan kasus dan kontak;
Demam akut (≥ 380C)/riwayat demam* dan batuk
Seseorang dengan ISPA Berat
Pemeriksaan penunjang
CT Scan toraks: opasitas ground glass multipel bilateral yang terdistribusi di bagian basal dan perifer paru
USG paru: penebalan pleural lines , B lines (multifocal, diskret, atau konfluens), pola konsolidasi dengan atau tanpa air bronchograms
X-Ray toraks: hazy opacities yang terdistribusi di bagian basal dan perifer paru
KONTAK ERAT
Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).
Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.
Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat
Komplikasi
Komplikasi seperti acute broncopneumonia menjadi penyebab kematian.
cardiovascular comorbidities may be associated with an increased risk of death caused by COVID-19
pulmonary degeneration, pulmonary fibrosis, loss of function (with impaired oxygenation, culminating in a state of delayed hypoxia), hypoxemia, and anoxia in more severe conditions, ultimately causing death
metabolic comorbidities (e.g., diabetes mellitus), autoimmune diseases, or who are undergoing any treatment that might compromise their immunity (e.g., chemotherapy, radiotherapy, or corticotherapy) have a higher risk of death
Sebagian besar pasien dengan syndrome post covid 19 yang tidak mengalami komplikasi memiliki prognosis baik.
Faktor resiko
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Penderita Asma
Tinggal di Panti Jompo atau Fasilitas Perawatan dalam Jangka Panjang
Kondisi Kardiovaskular yang Serius
Usia 65 Tahun dan Lebih Tua
Riwayat Sumsum Tulang atau Transplantasi Organ
Riwayat Merokok
Defisiensi Imun
Etiologi
Kontak tidak langsung
Penularan asimtomatik
Kontak langsung
Penularan antar keluarga
Droplet
Transmisi aerosol
Defenisi
COVID-19 adalah virus baru yang terkait dengan keluarga virus yang sama dengan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan beberapa jenis virus flu biasa
Menurut Kemenkes RI (2020a), Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan, sedang sampai berat. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).
Tatalaksana
Pasien dengan gejala ringan
Vitamin D
Obat: 1000-5000 IU/hari
Suplemen: 400 IU-1000 IU/hari
Antivirus
Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral
Pengobatan simtomatis seperti parasetamol bila demam.
Oseltamivir (Tamiflu) 75 mg/12 jam/oral selama 5- 7 hari
Vitamin C
Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral
Multivitamin yang mengandung vitamin c 1-2 tablet /24 jam
Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral
Pasien dengan gejala berat
Vitamin C 200 – 400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9% habis dalam 1 jam diberikan secara drip Intravena (IV) selama perawatan.
Vitamin D
Obat: 1000-5000 IU/hari
Suplemen: 400 IU-1000 IU/hari
Antivirus
emdesivir 200 mg IV drip (hari ke-1)
Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg)
Pasien dengan tanpa gejala
Vitamin D
Obat: 1000-5000 IU/hari
Obat-obatan yang memiliki sifat antioksidan dapat diberikan.
Suplemen: 400 IU-1000 IU/hari
Vitamin C (untuk 14 hari)
Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral
Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam
Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral
Bila terdapat penyakit penyerta / komorbid, dianjurkan untuk tetap melanjutkan pengobatan yang rutin dikonsumsi. Apabila pasien rutin meminum terapi obat antihipertensi dengan golongan obat ACE-inhibitor dan Angiotensin Reseptor Blocker perlu berkonsultasi ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam atau Dokter Spesialis Jantung.
Pencegahan
Pencegahan Sekunder
early diagnosis and prompt treatment (diagnosis awal dan pengobatan segera atau adekuat), antara lain melalui: pemeriksaan kasus dini (early case finding), pemeriksaan umum lengkap (general check up), pemeriksaan missal (mass screening),
Disability limitation (pambatasan kecacatan) Penyempurnaan dan
intensifikasi terhadap:terapi lanjutan, pencegahan komplikasi
Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah berlangsung namun belum timbul tanda/gejala sakit (patogenesis awal) dengan tujuan proses penyakit tidak berlanjut. Tujuan: menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi.
Pencegahan Tersier
Rehabilitas
Perawatan dirumah setelah pengobatan
pencegahan untuk menghindari terjadi kecacatan yang lebih parah.
Pencegahan Primer
Tujuan: mengurangi insiden penyakit dengan cara mengendalikan penyebab penyakit dan faktor risikonya.
Terdiri
Health promotion
Menerapkan etika batuk
Konsumsi makanan bergizi
Menyaring informasi dari media sosial
Specific protection
Membersihkan tangan secara rutin
Menghindari kontak tanpa pelindung dengan hewan liar
Vaksinasi
Social distancing & isolasi mandiri
merupakan upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit belum mulai dengan tujuan agar tidak terjadi proses penyakit.
Rehabilitasi Medis
REHABILITASI SESUDAH SEMBUH COVID19
MENGELOLA MASALAH PADA PERHATIAN, MEMORI, DAN BERPIKIR JERNIH
Latihan otak, seperti hobi atau aktivitas baru, teka-teki, permainan kata dan angka, latihan memori, dan membaca dapat membantu.
Ingatkan diri anda dengan daftar, catatan, dapat mengingatkan anda tentang hal-hal yang perlu Anda lakukan.
Bagi aktivitas menjadi langkah-langkah kecil untuk menghindari perasaan kewalahan.
Latihan fisik / olahraga dapat membantu otak anda pulih.
KAPAN HARUS MENGHUBUNGI PROFESIONAL PERAWATAN KESEHATAN
Sesak ketika beraktivitas ringan dan tidak membaik dengan posisi apa pun.
Perhatian, ingatan, dan pemikiran Anda tidak membaik, sehingga sangat sulit bagi Anda untuk melakukan aktivitas sehari-hari, atau menghentikan anda untuk kembali bekerja.
Sesak nafas yang tidak membaik dengan istirahat.
Suasana hati anda memburuk, stress, depresi terutama jika berlangsung selama beberapa minggu.
Panduan olahraga
Tunggu satu jam setelah makan sebelum berolahraga
Hindari berolahraga dalam cuaca yang sangat panas
Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman
Olahraga di dalam ruangan bila cuaca sangat dingin
Lakukan pemanasan dan pendinginan
Rehabilitasi pasca covid
Program Rehabilitasi Subakut dapat Diberikan
Latihan aerobik
Latihan penguatan otot perifer
latihan otot pernapasan
Latihan Pernapasan
Latihan peregangan
Ramyas Prareda Subhi
1808260046