Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PELVIC INFLAMMATORY DISEASE, <30 hari, >30 hari, RIZKY KURNIAWAN,…
PELVIC INFLAMMATORY DISEASE
PATOFISIOLOGI
Neisseria Gonorhoea / Clamydia Trachomatis
Infeksi menular seksual
Bakteri naik ke saluran genitalia
Inflamasi pada vagina & servix
Efektivitas perlindungan servix berkurang
Bakteri naik ke genitalia atas
Infeksi radang panggul (uterus, tuba fallopi, ovarium)
DDX KEPUTIHAN
Bakterial Vaginosis
Trichomonas Vaginits
Candidasis Vaginalis
Infeksi Gonorea
Endimetriosis
Servicitis
DEFINISI
Syndrome klinis yang disebabkan oleh naiknya mikroorganisme dari vagina dan endoservix ke endometrium, tuba fallopi, ovarium & organ sekitarnya. Umumnya terjadi akibat hubungan seksual.
KLASIFIKASI
Grade
Derajat I
Derajat II
Derajat III
Onset
PID akut
PID subklinis
PID kronis
FAKTOR RISIKO
wanita usia <25 tahun
Tidak menggunakan alat kontrasepsi
Riwayat PID & infeksi menular seksual sebelumnya
Multiple Sexual partners
Pengguaan IUD
ETIOLOGY
Bakteri menular seksual
(N. Gonorrhoeae & Clamydia Trachomatis)
Mikroba servix lainnya
(Mycoplasma Genitalium)
Patogen vaginosis
(peptostreptococcus & Bacteroides)
Patogen enterik
(E. Coli,B. Fragilis, Group B Streptococci)
GEJALA
Nyeri panggul atau perut bagian bawah
Nyeri ketika buang air kecil
Nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia)
Keluar perdarahan di luar menstruasi atau setelah berhubungan seksual
Menstruasi menjadi lebih deras dan lebih lama (menorrhagia)
Mual dan muntah
Demam & mudah merasa lelah atau tidak enak badan
Keputihan menjadi lebih banyak, berbau tak sedap, serta berubah warna menjadi kekuningan atau kehijaua
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
Tes Kehamilan
Darah lengkap
Screening IMS
Mikroskopis
USG Transvaginal
Laparoskopi
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
DDX PID
Apeendicitis
Ectopic Pregnancy / Rupture
Endometriosis
Endometritis
Ovariam Cyst
Tubo-ovarian abscess
Urinary Tract Infection
Uretral Clacius
PROGNOSIS
Prognosis PID sangat tergantung pada kecepatan pasien untuk mencari dan menerima pengobatan. Pasien yang diterapi dalam 3 hari dari onset gejala dan yang mampu menyelesaikan terapi hingga tuntas memiliki prognosis yang baik untuk sembuh secara total. Angka kesembuhan pada pasien PID setelah penggunaan antibiotik adalah 88%-100%. Risiko oklusi tuba dan infertilitas tergantung tingkat keparahan infeksi sebelum pengobatan.
KOMPLIKASI
Ectopic Pregnancy
Infertility Australia Korea
Chronic Pelvic pain Tubo-ovarian
EDUKASI
Jangan berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan
Gunakan kondom saat berhubungan seksual
Periksa kesehatan rutin jika memiliki risiko tertular infeksi menular seksual.
Konsultasikan pilihan dan rencana penggunaan alat kontrasepsi dengan dokter.
Bersihkan area kemaluan dari depan ke belakang dan jangan sebaliknya.
TATALAKSANA
Non-Pharmacology
Kriteria Rawat inap
Kedaruratan bedah tidak dapat dikesampingkan
Pasien sedang hamil
Pasien tidak memberi respon klinis antibiotik oral
Pasien tidak mampu mengikuti atau menaati pengobatan rawat jalan
Pasien menderita sakit berat, mual, dan muntah atau demam tinggi
Pasien imunodefisiensi (mis.pada pasien yang juga menderita HIV dengan CD4 yang rendah atau sedang dalam terapi imunosupresi)
Terdapat abses tubo-ovarial (TOA)
Pharmacology
Parenteral
Terapi A
Sefotetan 2 g intravena setiap 12 jam atau
Sefoksitin 2 g intravena setiap 6 jam ditambah
Doksisiklin 100 mg oral atau parenteral setiap 12 jam
Terapi B
Klindamisin 900 mg setiap 8 jam ditambah
Gentamisin loading dose IV/IM (2 mg/kg berat badan) diikuti dengan dosis pemeliharaan (1.5 mg/kg berat badan) setiap 8 jam. Dapat diganti dengan dosis tunggal harian.
Oral
Terapi B
Ceftriaxone
250 mg intramuskuler dosis tunggal ditambah
doksisiklin
oral 2x sehari selama 14 hari dengan atau tanpa
metronidazol
500 mg oral 2x sehari selama 14 hari
Cefoxitine
2 g intramuskuler dosis tunggal dan probenesid ditambah
doksisiklin
oral 2x sehari selama 14 hari dengan atau tanpa
metronidazol
500 mg oral 2x sehari selama 14 hari
Cephalosporine
generasi ketiga (misal seftizoksim atau sefotaksim) ditambah
doksisiklin
oral 2x sehari selama 14 hari dengan atau tanpa
metronidazol
500 mg oral 2x sehari selama 14 hari
Terapi A
Levofloksasin
500 mg oral 1x setiap hari selama 14 hari atau
ofloksasin
400 mg 2x sehari selama 14 hari dengan atau tanpa
Metronidazol
500 mg oral 2x sehari selama 14 hari
<30 hari
>30 hari
RIZKY KURNIAWAN
1908260091
SGD 2