Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ANATOMI LARING DAN FARING, Sabrina Rahadyan Laksmi 2106708040 BOD…
ANATOMI LARING DAN FARING
3 REGIO FARING
Nasofaring
batas
atap
forniks
dasar
langit-langit lunak
anterior
koana rongga hidung
posterior
mukosa yang menutupi konstriktor superior
lateral
mukosa yang menutupi konstriktor superior
ciri anatomis utama
ostium dari tuba auditori membuka ke nasofaring
torus tubarius
lipatan salpingopharyngeal
resesus faringeal
Orofaring
batas
superior
nasofaring
inferior
1/3 posterior lidah
anterior
lipatan palatoglossal rongga mulut
posterior
mukosa yang menutupi otot konstriktor superior dan tengah
lateral
mukosa yang menutupi konstriktor superior dan tengah
ciri anatomis utama
palatine tonsils
epiglotic vallecula
Laringofaring
batas
superior
orofaring
anterior
laring dan epiglotis
posterior
mukosa yang menutupi otot-otot konstriktor superior dan tengah
lateral
mukosa yang menutupi konstriktor superior dan tengah
ciri anatomis utama
resesus piriform
STRUKTUR DAN TOPOGRAFI TULANG RAWAN
Laring
terdiri dari
9 kartilago
tiroid
tipe
hialin
tidak berpasangan
ciri anatomis
2 lamina lateral
laryngeal prominence
thyroid notch
superior tubercle
oblique line
inferior tubercle
superior horn
inferior horn
krikoid
tipe
hialin
tidak berpasangan
ciri anatomis
arkus (anterior)
lamina (posterior)
batas superior (pada lamina)
batas inferior (pada lamina)
arytenoid
tipe
hialin
berpasangan
ciri anatomis
prosesus
muscular (lateral)
vocal (anterior)
apex (superior)
epiglotis
tipe
elastis
tidak berpasangan
fungsi
membantu mencegah benda asing masuk ke dalam laring
ciri anatomis
epiglottic tubercle
kartilago minor
corniculate
berpasangan
cuneiform
berpasangan
Trakea
tipe kartilago
hialin
sebanyak
16-20
berbentuk
huruf C
OTOT-OTOT
Faring
inferior constrictor
fungsi
menyempitkan bagian bawah faring
palatopharyngeus
fungsi
mengangkat faring
membantu menutup nasofaring
salpingopharyngeus
fungsi
mengangkat bagian atas dan lateral dari faring
stylopharyngeus
fungsi
mengangkat faring
memperluas sisi faring
middle constrictor
fungsi
menyempitkan bagian tengah faring
superior constrictor
fungsi
menyempitkan bagian atas faring
Laring
cricothyroid
fungsi
menaikkan tekanan dari ligamen vokal
thyroarytenoid
fungsi
menurunkan tekanan dari ligamen vokal
posterior crycoarytenoid
fungsi
membuka rima glottidis
lateral crycoarytenoid
fungsi
menutup rima glottidis
transverse arytenoid
fungsi
menutup rima glottidis
oblique arytenoid
fungsi
menutup rima glottidis
aryepiglotticus
fungsi
membantu menutup bukaan laryngopharyngeal
thyroepiglotticus
fungsi
membantu menutup bukaan laryngopharyngeal
PEMBENTUKAN SUARA
Aspek Fisiologis
abduksi
otot
m. cricoarytenoideus posterior
gerakan
vocal folds menjauh
hasil
penarikan napas
adduksi
otot
m. cricoarytenoideus lateralis
gerakan
vocal folds mendekat
hasil
penghembusan napas
bisikan
bergetar bersamaan
otot
m. arytenoideus transversus
m. arytenoideus obliquus
gerakan
mendekat dan bergetar
hasil
penghembusan napas
terciptanya suara
Otot Lidah
m. palatoglossus
m. styloglossus
m. genioglossus
m. hyoglossus
PROSES BICARA
proses
rangsangan diterima
formasi retikulum pada batang otak menyusun tonus
rangsangan ditangkap talamus dan diteruskan ke area korteks auditori
gyrus dan area asosiasi auditori akan membagi informasi bermakna yang masuk ke otak
masukan linguistik ke lobus temporal kiri
masukan paralinguistik ke lobus temporal kanan
gyrus angular dan supramarginal membantu proses penggabungan informasi visual, auditori, dan raba
dekode fonologi -> gramatika -> sematik
fisiologi
pita suara menghasilkan suara
laring menghasilkan fundamental nada
ruang resonansi pada saluran aerodigestive atas memodifikasi
otot cricothyroid
otot tyroarytenoid
Sabrina Rahadyan Laksmi
2106708040
BOD Kelompok 8