Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Pelvic Inflammatory Disease (PID) - Coggle Diagram
Pelvic Inflammatory Disease (PID)
DEFINISI
Adalah infeksi dari organ reproduksi wanita bagian atas yang sebagian besar akibat hubungan seksual.
ETIOLOGI
Neisseria gonore dan klamidia trakomatis dapat juga organisme lain yang menyebabkan vaginosis bacteria
Bakteri ini dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan sehingga mnyebabkan berbagai bakteri dari leher rahim maupun vagina menginfeksi daerah tersebut
FAKTOR RISIKO
Meningkat pada penderita penyakit menular seksual sebesar 90%
Berhubungan seksual sejak usia muda
Tidak menggunakan kontrasepsi seperti kondom dan menggonta ganti pasangan
Wanita aktif secara seksual dibawah 25 tahun sebanyak 75%
Lendir servikal atau leher rahim yang tebal
Riwayat penyakit radang panggul sebelumnya
Menggunakan douche atau cairan pembersih vagina
Penggunaan IUD spiral
PATOFISIOLOGI
PID disebabkan oleh kenaikan mikroba secara spontan dari serviks ke endometrium , tuba falopi dan striktur yang berdekatan.
Bakteri yang di tularkan naik ke saluran genital atas, suatu polimikroba dysbiosis ditandai dengan penurunan normal lactobacilli cagina dan pertumbuhan berlebih dari banyak microbiome terkait biofilm dan anaerob yang kompleks
DIAGNOSIS
Anamnesis
Riwayat aktivitas seksual
Pemeriksaan fisik
Tanda vital
Inspekulo / VT
Pemeriksaan penunjang
Urinalisa
Darah rutin
Tes kehamilan
Pemeriksaan mikroskopis untuk sekret vagina
Pemeriksaan untuk chlamydia dan gonokokus
TANDA DAN GEJALA
Nyeri panggul
Nyeri tumpul dan terus menerus
Nyeri dikuadran bawah abdomen dan tidak simetris
Terjadi beberapa hari setelah menstruasi
Memperparah jika gerakan, aktivitas dan senggama
Nyeri panggu lebih dari 2 minggu bersifat bilateral
Mual
Nyeri berkemih
Perdarahan atau bercak vagina
Demam dan menggigil
DIAGNOSIS BANDING
PID
Kehamilan ektopik terganggu
Endometriosis
Ruptur kista ovarium
TATALAKSANA
Terapi parenteral
Sefotetan 2 g intravena setiap 12 jam atau sefoksitin 2 g intravena setiap 6 jam di tambah doksisiklin 100 mg oral atau parenteral setiap 12 jam
Klindamisin 900 mg setiap 8 jam ditambah gentamisin dosis muatan intravena atau intramuskuler (2 mg.kg berat badan) diikuti dengan dosis pemeliharaan (1.5 mg/kg berat badan) setiap 8 jalm
Levofloksasin 500 mg intravena 1x1 dengan atau tanpa metrodinazol 500 mg intravena setiap 8 jam atau ofloksasin 400 mg intravena setiap 12 jam dengan atau tanpa metrodinazol 500 mg intravena setiap 9 jam atau ampicillin/sulbaktam 3 g intravena setiap 6 jam ditambah diksisiklin 100 mg oral atau intravena setiap 12 jam
Terapi oral
Levofloksasin 500 mg 1x1 selama 14 hari atau ofloksasin 400 mg 2x sehari selama 14 hari dengan atau tanpa metrodinasol 500 mg 2x sehari 14 hari
Cetriaxone 250 mg IM + doksisiklin 2x1 14 hari + metrodinazol 500 mg 2x1 14 hari atau cefoxitine 2 g IM dan probenesid + doksisiklin 2x1 14 hari + metrodinazol 500 mg 2x1 14 hari atau cephalosporine gen 3 seftizoksi matau sefotaksim + doksisiklin 2x1 14 hari + metrodinazole 500 mg 2x1 14 hari
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
Infertilitas
Kehamilan abnormal
Parut pada rahim dan saluran tuba
Kehamilan ektopik
EDUKASI DAN PENCEGAHAN
Mencegah penyakit menular seksual
Menggunakan kontrasepsi seperti kondom dapat mengurangi kejadian penyakit ini
Apabila mengalami infeksi saluran genital bagian bawah maka sebaiknya segera diobati karena dapat menyebar hingga ke saluran reporduksi atas.
Terapi untuk pasangan seksual sangat di anjurkan untuk mencegah berulangnya infeksi
DD Keputihan
Servisitis
Vulvitis
Vaginitis
PID / Penyakit radang panggul