Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
STRUCTURED GROUP SUPERVISION HANIFA SUNDARI PUTRI …
STRUCTURED GROUP SUPERVISION
HANIFA SUNDARI PUTRI
0106520069
MODEL SUPERVISI BERDASARKAN PENDEKATAN MODERN (PENDEKATAN KELOMPOK)
Supervisi adalah salah satu bagian penting dalam rangka evaluasi kerja suatu lembaga atau organisasi. Dengan adanya supervisi akan tergambar sejauh mana efektivitas suatu kegiatan telah dicapai, dengan demikian akan menjadi tolak ukur kinerja dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama.
Supervisi Kelompok muncul sebagai reaksi terhadap kelemahan supervisi individual. Kelemahan supervisi individual terutama terletak pada kekurang sempurnaan dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi oleh guru, karena hanya diselesaikan berdasarkan pandangan supervisor dan guru yang bersangkutan (Pidarta, 1992).
Hubungan supervisor-guru acap kali terbatas pada hubungan antara klien dan konsultan secara satu arah, di mana guru diasumsikan sebagai klien dan supervisor diasumsikan sebagai konsultan (Sergiovanni & Starratt, 1983). Munculnya supervisi kelompok meminimalkan "power risibility" ini, sekaligus merubah peran klien- konsultan menjadi kesejawatan.
Supervisi kelompok diimplementasikan, melalui:
KKG (Kelompok Kerja Guru)
KKKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah)
KKPS (Kelompok Kerja Penilik Sekolah)
PKG (Pusat Kegiatan Guru)
Ada beberapa langkah pembinaan kemampuan guru melalui supervisi kelompok
Menciptakan Hubungan yang Harmonis
Analisis Kebutuhan
TAHAP MODEL STRUCTURED GROUP SUPERVISION
a. Fase Satu (Permintaan Pertanyaan untuk Bantuan)
Pengawas meminta bantuan khusus dari kelompok supervisi selama fase ini.
b. Fase Dua (Pertanyaan Periode dan Identifikasi Fokus)
Dalam tahap ini diperlukan untuk memberikan anggota kelompok dengan informasi tambahan untuk lebih memahami permintaan untuk pernyataan bantuan dan mengklarifikasi setiap kesalahan persepsi.
c. Fase Tiga (Umpan Balik Pertanyaan)
Supervise menerima umpan balik dari anggota kelompok lain dan diinstruksikan. Pengawas dapat membuat catatan mengenai umpan balik berupa saran dan masukan.
d. Fase Empat (Pengawas Tanggapan)
Dalam fase ini kelompok diperlukan yaitu menginstruksikan untuk tetap diam dan mengawasi menanggapi secara individual untuk setiap kelompok umpan balik anggota.