Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Vaksinasi - Coggle Diagram
Vaksinasi
-
-
Perbedaan imunisasi dan vaksinasi (tujuan, manfaat)
Imunisasi
- Definisi: imunisasi adalah suatu upaya pembentukan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terkena dengan penyakit yang sama tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
- Tujuan: secara umum, tujuannya adalah untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31). Penyakit tersebut adalah difteri, pertusis, tetanus, TB, hepatitis, pneumonia, polio, rubella, dan campak
Vaksinasi
- Definisi: Vaksinasi adalah pemberian Vaksin dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan.
- Tujuan:
- Mencegah penyebaran penyakit: Tidak hanya melindungi tubuh dari serangan penyakit serius, pemberian vaksin juga dapat membantu mencegah penyebaran penyakit.
- Melindungi dari resiko kematian dan cacat: Pemberian vaksin terbukti dapat menurunkan risiko seseorang terkena berbagai penyakit yang dapat mengakibatkan kematian maupun kecacatan. Misalnya, pemberian vaksin cacar pada anak-anak dapat membantu mencegah mereka terjangkit cacar di kemudian hari.
-
Jenis vaksin (dosis, berapa kali pemberian) dan efek samping
-
- AstraZeneca
Efek samping yang paling sering dilaporkan antara lain rasa nyeri atau tidak nyaman pada area injeksi, sakit kepala, lelah, mialgia, malaise, demam, menggigil, arthralgia, dan mual.
- China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm)
Efek samping yang paling sering terjadi adalah nyeri pada tempat suntikan. Efek samping lokal lainnya adalah kemerahan, bengkak, gatal, dan indurasi pada tempat suntikan. Efek samping sistemik yang paling sering terjadi adalah sakit kepala. Efek samping lain yang cukup sering dilaporkan adalah demam, fatigue, mialgia, atralgia, batuk, dispnea, nausea, diare, dan pruritus.
- Moderna
Efek samping lokal yang paling sering ditemukan pada Vaksin Moderna dosis pertama untuk 18 - 64 tahun adalah nyeri, bengkak pada aksila. Sedangkan pada dosis kedua terbanyak adalah nyeri, bengkak pada aksila. Efek samping sistemik yang paling sering ditemukan pada dosis pertama vaksin Moderna adalah lelah, sakit kepala dan myalgia. Namun, pada dosis kedua yang terbanyak di keluhkan adalah lelah, sakit kepala dan myalgia.
- Pfizer Inc and BioNTech
Efek samping yang paling sering dilaporkan adalah nyeri pada tempat injeksi, kelelahan, dan sakit kepala.
- Sinovac Biotech Ltd
Efek samping: Nyeri, kemerahan, atau bengkak di tempat bekas suntikan, Demam, Badan terasa lelah, Nyeri otot, Sakit kepala, Mual, Muntah.
- CanSino
Kemerahan, bengkak, atau nyeri pada area yang disuntik, Demam, Lemas Mual, Nyeri otot, Sakit kepala.
- Sputnik V
Sakit kepala, Nyeri, kemerahan, atau bengkak di area suntikan, Demam atau menggigil, Kelelahan, Nyeri otot, Mual
Herd immunity
- Definisi: Herd immunity, yaitu keadaan kekebalan suatu kelompok/komunitas tertentu, atau tingkat kemampuan/daya tahan suatu komunitas tertentu terhadap serangan atau penyebaran penyebab penyakit menular tertentu.
- Herd immunity bisa dicapai dengan dua cara: melalui vaksinasi atau imunitas yang didapat setelah terinfeksi penyakit tersebut.
- Herd immunity tercapai apabila sebagian besar populasi atau penduduk telah mendapatkan vaksinasi sehingga memiliki dampak untuk dapat menurunkan jumlah keseluruhan virus yang dapat menyebar. Hal ini membantu untuk memastikan bahwa kelompok yang rentan namun tidak bisa menerima vaksinasi dapat tetap aman.
Bahan pembuat vaksin
- Antigen: Semua vaksin mengandung komponen aktif (antigen) yang berfungsi memicu respon imun, atau bahan lainnya yang dirancang untuk membuat komponen aktif tersebut. Antigen ini terbuat dari bagian-bagian kecil organisme penyebab penyakit, misalnya protein atau gulanya. Selain itu antigen bisa juga terbuat dari organisme penyebab penyakit yang utuh, namun dalam bentuk yang sudah dilemahkan.
- Pengawet: Bahan pengawet dibutuhkan agar vaksin tidak mudah terkontaminasi begitu wadahnya dibuka bila akan dipakai untuk vaksinasi lebih dari satu orang. Sementara vaksin dalam wadah satu dosis pakai biasanya tidak mengandung pengawet. Pengawet yang umum digunakan untuk vaksin adalah 2-phenoxyethanol. Senyawa ini sudah lama digunakan dalam berbagai produk bayi karena tidak terlalu beracun bagi manusia.
- Stabilizier: Stabilizer adalah senyawa yang dipakai untuk mencegah terjadinya reaksi kimia antar komponen dan mencegah vaksin menempel pada wadah. Stabilizer yang biasa dipakai mulai dari gula (laktosa, sukrosa), asam amino (glisina), dan protein (rekombinan albumin manusia dari ragi).
- Surfaktan: Surfaktan adalah senyawa yang menjaga bahan-bahan di dalam vaksin tercampur dengan baik, tidak menggumpal.
- Senyawa Pengencer: Air steril umum digunakan di dalam vaksin sebagai pengencer. Tujuannya agar konsentrasi bahan yang ada di dalam vaksin sesuai sebelum digunakan.
- Senyawa Pembantu: Beberapa vaksin dibuat dengan tambahan senyawa pembantu, seperti aluminium fosfat, aluminium hidroksida, atau aluminium sulfat dalam dosis kecil. Tujuannya agar respons imuns yang dihasilkan di dalam tubuh jadi lebih baik
-