Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
CHIKUNGUNYA DISEASE, MUHAMMAD HELMI AZAZI, 1808260083 - Coggle Diagram
CHIKUNGUNYA DISEASE
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
Uveitis (radang pada bagian mata yang disebut uvea)
Retinitis (radang pada retina mata)
Miokarditis (peradangan otot jantung)
Nefritis (peradangan pada ginjal)
Hepatitis (radang hati)
Meningoensefalitis (radang selaput otak)
Mielitis (radang pada satu segmen saraf tulang belakang)
Sindrom Guillain- Barré (gangguan sistem saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan)
PENCEGAHAN
Aplikasi obat nyamuk pada kulit terekspos dan pakaian ketika anda pergi di luar ruangan.Repellents sintetik yang mengandungi DEET memberikan perlindungan yang lebih lama dari repellents berbasis tumbuhan seperti minyak Citronella, atau minyak lemon eucalyptus.Baca label dan kembali mendaftar seperti yang diarahkan
Penggunaan penyejuk udara (AC) atau obat nyamuk bakar di dalam ruangan untuk mengurangi gigitan nyamuk.
Tinggal di dalam rumah selama waktu makan puncaknya nyamuk Aedes, biasanya awal pagi dan akhir sore
Bila di luar ruangan, memakai baju lengan panjang dan celana panjang untuk menutupi anggota badan
Bila bepergian ke luar negeri, tinggal di akomodasi yang menyediakan kelambu insektisida nyamuk di atas tempat tidur dan layar nyamuk untuk jendela dan pintu
Mencegah pembiakan nyamuk dengan menghapus setiap air yang tergenang di pot bunga, piring tanaman, timba dan container
DD DEMAM TINGGI DISERTAI NYERI SENDI
Demam Dengue
Demam tifoid
Rosela infatum
Campak
Demam rematik
DEFINISI, ETIOLOGI, FAKTOR RESIKO
Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan serangan demam dan nyeri sendi secara mendadak.
Virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, dua jenis nyamuk yang juga dikenal sebagai penyebab demam berdarah.
bayi baru lahir, orang yang sudah lanjut usia alias lansia di atas 65 tahun, diabetes dan hipertensi.
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi chikungunya hingga saat ini masih belum jelas. Orang yang terinfeksi akan mengalami masa inkubasi selama 3-7 hari. Pada pemeriksaan laboratorium dapat ditemukan lymphopenia, thrombositopenia, peningkatan kadar kreatinin, dan peningkatan enzim transaminase hepar.
Gejala chikungunya umumnya akan membaik tanpa komplikasi setelah 7-10 hari. Namun, dapat pula timbul komplikasi berupa uveitis, retinitis, myokarditis, hepatitis, nefritis, lesi kulit bulosa, perdarahan, dan meningoensefalitis.
Terapi chikungunya hanya bersifat simtomatik dan belum ada terapi spesifik. Pasien disarankan untuk beristirahat, diberikan terapi cairan, serta konsumsi analgesik untuk meringankan gejala polyathralgia. Apabila terjadi nyeri sendi yang persisten, dapat diberikan analgesik dan dilakukan fisioterapi.
CARA MENDIAGNOSA
Masa inkubasinya adalah 3 – 7 hari meskipun gejala dapat muncul hingga 12 hari kemudian.
Manifestasi Klinis
Demam tinggi secara mendadak
Sakit sendi dan pembengkakan
Sakit kepala
Mual / muntah
Nyeri otot dan sakit
Ruam
Ulkus mulut (Oral ulcers)
Diagnosis Chikungunya dapat dikonfirmasi baik dengan cara pengujian nucleic acid untuk mendeteksi kehadiran virus DNA selama beberapa hari pertama infeksi atau pemeriksaan serologi ketika tubuh memproduksi antibodi terhadap virus ini.
TATALAKSANA FARMAKO DAN NONFARMAKO
Penatalaksanaan chikungunya secara umum bersifat suportif. Tidak ada terapi antivirus spesifik untuk chikungunya. Penting untuk mengeksklusi infeksi serius lainnya yang mirip dengan chikungunya seperti dengue, malaria dan infeksi bakteri.
Setelah infeksi lain tereksklusi, tatalaksana meliputi hidrasi, pemantauan hemodinamik, pengumpulan spesimen darah untuk diagnosis, dan antipiretik. Arthralgia berat dapat diobati dengan NSAID dan fisioterapi. Perlu dilakukan pemantauan glukosa darah berkala pada pasien ini.
Ribavirin dapat memperbaiki gejala arthralgia kronik atau arthritis kronik pada beberapa pasien dewasa. Penggunaannya pada pasien pediatrik masih belum diketahui efikasinya
PATOFISIOLOGI DEMAM TINGGI DAN NYERI SENDI
Serangan pertama karakteristiknya berupa SINOVITIS (inflamasi pada jaringan sinovial sendi)
Sinovium menebal - Hiperemisis - Akumulasi - cairan dalam ruang sendi - Pannus
Pannus : granulasi jaringan vasculer, berisi sel inflamasi yang mengikis “Articular Cartilage” dan pada akhirnya merusak tulang - adhesi jaringan ikat - klasifikasi
MUHAMMAD HELMI AZAZI
1808260083