Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Gen - Coggle Diagram
Gen
Pengertian
Gen adalah bagian dari kromosom atau slah satu kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri ciri genetis dari suatu mahkluk hidup
Kromosom adalah sebuah molekul DNA panjang yang mengandung sebagian atau seluruh materi genetik suatu organisme. Sebagian besar kromosom pada eukariota memiliki protein pengemas yang disebut histon yang, dibantu oleh protein pendamping, mengikat dan memadatkan molekul DNA untuk menjaga integritasnya
Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan singkatan DNA, adalah salah satu jenis asam nukleat yang memiliki kemampuan pewarisan sifat. Keberadaan asam deoksiribonukleat ditemukan di dalam nukleoprotein yang membentuk inti sel.
Fungsi
Fungsi Gen
- Mengatur dan mengontrol perkembangan tubuh dan individu.
- Menyampai informasi genetik dari generasi ke generasi berikutnya.
- Menentukan hereditas atau pewarisan sifat keturunannya.
Fungsi Kromosom
Fungsi kromosom salah satunya adalah berperan penting dalam proses sel membelah diri. Tujuannya untuk mengganti sel lama yang rusak dengan yang baru. Selama proses pembelahan sel ini, penting agar DNA tetap utuh dan merata di antara sel-sel. Di sinilah peran penting dalam kromosom.
Fungsi DNA
Deoksiribonukleat atau yang lebih sering disebut dengan DNA adalah sejenis biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi genetika setiap organisme dan banyak jenis virus, yang berfungsi juga untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organisme dan virus
Tahapan Sentra Dogma
-
Translasi
Translasi merupakan proses sintesis RNA menjadi protein dengan bantuan ribosom. Pada eukariot, proses ini terjadi di retikulum endoplasma sedangkan pada prokariot proses ini terjadi di sitoplasma. Tidak semua RNA dapat disintesis menjadi protein, salah satu jenis RNA yang tidak dapat ditranslasi adalah mRNA.[
Transkripsi
Transkripsi merupakan proses perubahan DNA menjadi RNA dengan bantuan RNA polimerase. Transkripsi terjadi di nukleus dan hasil RNA akan dibawa menuju sitoplasma untuk tahap translasi.
Perbedaan DNA dan RNA adalah keberadaan gugus basa Timin (T) pada DNA yang digantikan oleh gugus basa Urasil (U)
Hukum Mendel
Penemu
Gregor Johann Mendel (bahasa Ceska: Řehoř Jan Mendel; 20 Juli 1822 – 6 Januari 1884) adalah ahli botani dan biarawan berkebangsaan Austria yang menyusun konsep-konsep dasar genetika. Penyelidikan sifat pewarisan dalam genetika dilakukan oleh Mendel dengan memanfaatkan kacang ercis.
Hukum Mendel I
Hukum Mendel I (Segregation of Allelic Genes) atau hukum pemisahan menyatakan bahwa pada saat pembentukan gamet, pasangan alel akan berpisah dan akan bertemu secara acak pada saat pembuahan, sehingga tiap gamet mengandung salah satu alel. Hukum Mendel I dibuktikan melalui persilangan Monohibrid, dan berlaku pada peristiwa monohibrid.
Hukum Mendel II
B. Hukum Mendel II (Independent Assortment of Genes) atau hukum berpasangan secara bebas menyatakan bahwa pada saat pembentukkan gamet, alel mengadakan kombinasi secara bebas sehingga sifat yang muncul dalam keturunanberaneka ragam. Asortasi adalah penggabungan gen dan alel yang mengatur suatu sifat tertentu. Pada saat fertilisasi akan terjadi peleburan sel gamet yang mengandung gen–gen tunggal. Kemudian gen akan dipertemukan dengan alelnya sehinga mampu mengekspresikan sifat tertentu. Zigot yang terbentuk adalah hasil peleburan dua sel gamet (jantan dan betina) yang membawa masing–masing separuh kromosom. Sifat individu baru akan ditentukan oleh kombinasi gen – alel baru yang terbentu, mungkin akan sama dengan induk atau dapat berbeda. Hukum Mendel II berlaku pada peristiwa dihibrid dan polihibrid.
Kelainan Genetik
-
Pewarisan
Aberasi Kromosom
Kelainan yang terjadi akibat adanya perubahan dalam hal jumlah dan ukuran dari kromosom tersebut. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan ciri secara turun – temurun (diwariskan) pada keturunan selanjutnya yang mengalami aberasi kromosom.
-
Alel Resesif Tertaut kromosom Sex “Y”
Umumnya merupakan alel resesif dan hanya terjadi pada pria. Hal ini terlihat dari kromosom penyusun pria adalah XY sedangkan wanita XX
Alel Resesif tertaut kromosom Sex “X”
Umumnya merupakan alel resesif dan berpeluang banyak terjadi pada wanita dan sebagian kecil pria. Hal ini terlihat dari kromosom penyusun wanita adalah XX sedangkan pria XY
Pewarisan Alel Resesif Autosomal
Pada kelainan yang bersifat resesif, kelainan ini terjadi sebagai akibat pewarisan secara resesif yang hanya muncul pada individu yang homozigot atau yang memiliki alel homozigot resesif. Hal ini dapat dilambangkan sebagai genotip penderita sebagai aa, dan individu yang tidak menderita kelainan sebagai AA dan Aa.
Genotip Aa ini merupakan genotip pembawa, karena orang yang memiliki genotip ini dapat menurunkan salah satu gen resesifnya kepada keturunan mereka. Orang yang memiliki kelainan resesif berpeluang lahir dari orang tua yang bergenotip pembawa (Aa x Aa) dan atau dihasilkan dari perkawinan (Aa x aa) serta (aa x aa).
Pewarisan Alel Dominan Autosomal
Pada kelainan yang bersifat dominan, kelainan ini terjadi sebagai akibat pewarisan secara dominan yang muncul pada individu yang heterozigot (Aa) dan atau homozigot dominan (AA) sedangkan individu normal bergenotip sebagai aa
-
Komponen
Terdapat tiga macam komponen penyusun gen, yaitu Sistron (komponen yang terdiri atas ratusan nukleotida), Rekon (komponen yang lebih kecil dari gen dan terdiri atas satu atau dua pasang nukleotida), Muton (komponen yang lebih besar dari rekon dan terdiri atas satu atau dua pasang nukleotid).
Komponen Kromosom
Bahan penyusun kromosom adalah benang kromatin yang terdiri dari DNA (asam deoksiribonukleat), RNA hasil transkripsi dan protein (bersifat histon atau asam dan non histon atau basa). Tiap kromatid membawa sebuah molekul DNA yang strukturnya berupa untai ganda sehingga di dalam kedua kromatid terdapat dua molekul DNA.
Komponen DNA
Deoksiribosa. 2-deoksiribosa atau gula deoksi adalah monosakarida dengan rumus molekul H-(C=O)-(CH2)- ...
-
-
-
-
-
-