Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
KANKER PAYUDARA , , - Coggle Diagram
KANKER PAYUDARA
FAKTOR RISIKO
Usia lanjut
Usia menarke < 12 tahun dan menopause > 55 tahun
Usia kehamilan pertama > 35 tahun
Riwayat menggunakan terapi hormonal : sedang menggunakan kontrasepsi oral, menjalani terapi sulih hormon > 10 tahun
Riwayat operasi tumor jinak pada payudara
Riwayat kanker ovarium
Riwayat menderita kanker pada salah satu payudara
Riwayat kanker payudara pada anggota keluarga usia muda < 40 tahun
Gaya hidup : asupan lemak jenuh, konsumsi alkohol berlebih, merokok
Riwayat menjalani radiasi dinding dada
TANDA DAN GEJALA
Benjolan
Kecepatan sembuh
Rasa sakit
Nipple discharge
Retraksi puting dan sejak kapan
Krusta pada areola
Kelainan kulit : dimpling, peau d'orange, ulserasi, venektasi
Perubahan pada warna kulit
Benjolan ketiak
Edema lengan
KOMPLIKASI & PROGNOSIS
Infeksi luka paska operasi
Pasien yang kelenjar getah beingnya di ketiak diangkat mungkin akan merasakan pembengkakan lengan, rasa nyeri, rasa tidak nyakan, dan kekakuan di bahu
Pasien mastektomi yang otot-otot dinding di dadanya diangkat mungkin akan megalami keterbatasan gerak pada lengan
Radioterapi bisa menyebabkan kemerahan dan rasa sakit di kulit, rasa tidak nyaman dan pembengkakan pada payudara, atau kelelahan. gejala ini bisa berlangsung selama beberapa minggu setelah radioterapi
Selama tindakan kemoterapi, pasien lebih rentan terhadap infeksi bakteri karena adanya pelemahan pada sistem kekebalan tubuh. tindakan pengobatan ini juga akan menyebabkan kerontokan rambut, mual dan muntah serta kelelahan dalam jangka waktu yang singkat
Terapi yang ditargetkan biasanya memiliki efek samping yang ringan, namun bisa memengaruhi fungsi jantung pada kasus-kasus tertentu yang sangat jarang terjadi
KLASIFIKASI
Karsinoma in situ : kanker yang berada pada tempat nya belum menyebar atau menyusup keluar tempat asal tumbuh
Karsinoma duktal : tumbuh pada saluran yang melapisis menuju ke puting susu
Karsinoma lobuler : tumbuh didalam kelenjar susu dan biasanya tumbuh atau diderita oleh perempuan yang telah memasuki masa menopause
Kanker invasif : Telah menyebar dan merusak jaringan lainnya. kanker ini bisa terlokalisir dan bisa juga metastatic
DIAGNOSIS BANDING
Fibroadenoma mammae
Kelainan fibrokistik
Tumor phylloides
Kista payudara
TATALAKSANA
Operasi
Radiasi
Kemoterapi
Hormonal terapi
DIAGNOSIS
Anamnesis
Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat penyakitnya
Keluhan di tempat lain berhubungan dengan metastasis
Terdapat faktor risiko
Pemeriksaan fisik
SADARI
SADANIS
Masa tumor : lokasi, ukuran, konsistensi, permukaan, bentuk dan batas tumor, jumlah tumor, terfiksasi atau tidak kejaringan sekitar payudara, kulit, m. pektoralis dan dinding dada.
Perubahan kulit : kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit, peau d'orange, ulserasi
Kelainan puting / nipple : tertarik, erois, krusta, nipple discharge
Pemeriksaan kelenjar getah bening aksila, infraklavikula, supraklavikula. hal yang dinilai : jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu sama lain atau jaringan sekitar
Pemeriksaan pada daerah yang di curigai metastasis : paru, tulang, hepar, otak
Pemeriksaan penunjang
Mammografi
USG : untuk membedakan antara kista dan tumor solid
Sitologi : FNAB (fine needle aspiration biopsy)
Histopatologi : biopsis insisi, biopsi eksisi
Fotor thoraks : menilai metastasis ke paru-paru
Bone scanning : menilai metastasis ke tulang
Pemeriksaan tumor marker
ANATOMI
Terdiri atas 2 jaringan yaitu jaringan kelenjar dan jaringan stromal. jaringan kelenjar meliputi lobus dan duktus. sedangkat jaringan stromal meliputi jaringan lemak dan jaringan ikat.
Payudara terdapat dalam fasia superfisialis dinding torak ventral yang berkembang menonjol tegak dari subklavikula sampai dengan costae atau intercostae kelima sampai keenam
Perdarahan jaringan payudara berasal dari arteri perforantes anterior yang merupakan cabang dari arteri mammaria interna, artero torakalis lateralis dan arteri interkostalis posterior. sedangkan sistem limfatik payudara terdiri dari pleksus subareola dan pleksus profunda.
HISTOLOGI
Lactiferous duct berdiameter 2-4.5cm. bermuara secara terpisah pada nipple yangmemiliki 15-25 openings berdiameter 0.5mm. Struktur histologis mammaryglands dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, status, fisiologis.
Setiap payudara terdiri atas 15-25 lobes tipe tubulo alveolar yangberfungsi untuk menghasilkan ASI. Setiap lobus terpisah oleh dense connectivetissue (jaringan pengikat interlobular) dan adipose tissue. Dan setiap lobus terdiridari lobulus-lobulus. Setiap lobulus dipisahkan oleh jaringan pengikat intralobular.
Lactiferous sinuses tersusun atas stratified squamous epithelium pada external openings. Epitel ini segera berganti menjadi stratified columnar atau cuboidal epithelium. Lining dari lactiferous ducts dan terminal ducts
disusunoleh simple cuboidal epithelium yang dilapisi myopithelial cells
PATOGENESIS HORMON PADA BENJOLAN
Kanker payudara yang ditemukan pada pengguna TSH kombinasi lebih sering
ditemukan mengalami penyebaran ke kelenjar limfatik. Terjadinya penyebaran menunjukkan terdapatnya kesulitan untuk mendiagnosis kanker payudara melalui pemeriksaan mamografi pada pengguna TSH kombinasi.
Pengguna jangka panjang TSH estrogen mengalami peningkatan risiko kanker payudara secara bermakna sebesar 1,24 kali untuk penggunaan 10-14 tahun dan lebih dari 1,56 kali pada penggunaan >15 tahun.
DEFINISI
Keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya
ETIOLOGI
Belum diketahuisecara jelas. kanker payudara biasanya berkembang pada sel saluran susu atau sel lobular. kemungkinan penyebab lainnya bisa mencakup riwayat keluarga dan genetik, penggunaan kontrasepsi atau terapi penggatian hormon wanita, radiasi sinar x kepayudara, makanan yang kaya akan kandungan lemak, merokok, minuman alkohol, atau kurangnya olahraga
PATOFISIOLOGI
Sebagian besar kanker payudara ditandai dengan fibrosis jaringan stroma dan epitel payudara. Seiring pertumbuhan kanker dan invasi kanker ke jaringan sekitar, respon desmoplastik menyebabkan pemendekan ligamentum suspensorium Cooper sehingga terjadi gambaran retraksi kulit payudara. Saat aliran limfatik dari kulit ke kelenjar getah bening lokal terhambat, terjadilah edema lokal yang ditandai oleh tampilan kulit jeruk (peau d’orange).
EDUKASI & PENCEGAHAN
Pasien hendaknya diinformasikan secara lengkap mengenai metode skrining kanker payudara apa yang terbaik dan tepat bagi dirinya, dan kapan dilakukannya. Keuntungan dan risiko metode yang dipilih, yang berhubungan dengan kemungkinan adanya kanker, juga perlu dibahas dengan pasien.