Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Delirium Karen Elliora Utama - 2106721061 - KD 6 Pemicu 2 PBL Saraf Jiwa…
Delirium
Karen Elliora Utama - 2106721061 - KD 6
Pemicu 2 PBL Saraf Jiwa
Kesadaran
Penurunan Kesadaran
penurunan atau hilangnya kemampuan yang dimiliki oleh manusia untuk mengenali serta sadar penuh atas dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya.
Patofisiologi
Infeksi, diabetes, gangguan metabolik lainnya
Gangguan aktivitas neuron
Disfungsi saraf
Kerusakan di otak (langsung atau sekunder)
Lesi di otak yang mengatur kesadaran
Gangguan Kesadaran
Etiologi
Penyebab secara struktural
Stroke, Traumatic brain injury (TBI), Intracranial, epidural, subdural hemorrhages, Intracranial tumors, Venous thrombosis, Acute hydrocephalus
Penyebab secara sistemik
Hypoglycemia, Hyperglycemia, Hyponatremia, Hypernatremia, Hypercalcemia, Seizures, Systemic infections (sepsis), Meningitis, Encephalitis
Penyebab secara psikis
Catatonia, Severe depression, Conversion disorder, Malingering
Definisi
merupakan manifestasi dari aktivitas otak yang berfungsi secara norma untuk menerima, menyimpan, dan mengolah informasi dengan bantuan panca indera, kemampuan penalaran akal, imajinasi dan emosi, serta ingatan.
Aspek
Derajat
Berhubungan
dengan
wakefulness
alertness
Jika derajat kesadaran terganggu, kualitas kesadaran juga akan terganggu.
Gangguan kualitas kesadaran tidak selalu terkait dengan gangguan tingkat kesadaran
Kualitas
Definisi
gangguan akut atau subakut yang merupakan perubahan dari fungsi kognitif dasar pasien, ditandai dengan gangguan dalam perhatian, kesadaran, dan berbagai aspek fungsi kognitif yang tidak dapat dijelaskan dengan penyakit neurokognitif sebelumnya.
Domain inti
Defisit kognitif
Disregulasi ritme sirkadian
Defisit atensi
Disregulasi emosional
Disregulasi psikomotor
Patofisiologi
Pencetus delirium
Neuronal
aging
Neurotransmitter dysregulation
Network disconnectivity
Systems Integration Failure Hypothesis
Acute Brain Failure
Full functional (cognitive & physical recovery)
Variable degree of cognitive & functional deficits
Persistent (or chronic) delirium
Neuroinflamation
Oxidative stress
Neuroendocrine dysregulation
Circadian dysregulation
Hubungan penurunan kesadaran dengan COVID-19
Infeksi COVID-19
Badai sitokin
Koagulopati
Hipoksia
Encephalopathy
Disfungsi otak
Delirium
Acute Respiratory Distress Syndrome
Tromboembolisme
Infark otak
Diagnosis
terkait kondisi pasien
Ensefalopati
merupakan manifestasi umum dari disfungsi organ multipel karena tubuh gagal untuk menjaga fungsi normal otak.
Kelompok
Ensefalopati Hiperakut
Ensefalopati Akut
Ensefalopati Subakut
Ensefalopati Kronik
Ensefalitis
Etiologi
Virus (paling sering): HSV-1 (paling sering), arbovirus (e.g. West Nile virus), enterovirus, VSV, EBV, HIV, & Influenza
Bakteri: listeria monocytogenesaa, mycobacteria, spirochetes (e.g. sifilis)
Parasit: protozoa (e.g. toxoplasma)
Fungi: cryptococcus
Non-infeksi, autoimun: NMDA receptor encephalitis, T-cell lymphoma
Patofisiologi
Acute inflammatory brain disease karena invasi/patogen langsung—>inflamasi parenkim otak
Infeksi virus melalui saluran saraf perifer
Hematogenous
Tanda & Gejala
Demam, malaise, panas dingin
Meningeal involvement—>meningism
Parenchymal involvement—>focal neurological signs, seizures, gangguan status mental
DIagnosis Banding
Dementia
Psikosis
Depresi
Gangguan disosiatif
Skizofrenia
Factitious disorder
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
Glasgow Coma Scale
Pemeriksaan tanda vital
Pemeriksaan status mental
Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan Penunjang
fungsi organ
Pemeriksaan darah lengkap
Pengukuran kadar elektrolit
Anamnesis
Faktor predisposisi
Perubahan status mental
Riwayat & gejala
Faktor pencetus
Tata Laksana
Farmakologi
Antipsikotik tipikal
Antipsikotik tipikal
Haloperidol
Antipsikotik atipikal
Olanzapine
Risperidone
Benzodiazepine
Lorazepam
Non Farmakologi
Hospital Elder Life Program (HELP)
Mobilisasi dini
Kualitas tidur
Program aktivitas terapi
Reorientasi lingkungan sekitar
Asupan nutrisi dan hidrasi
Protokol penglihatan dan pendengaran
Upaya Preventif
Reorientasi dan aktivitas terapeutik
Mobilisasi dini
Memperbaiki siklus dan kualitas tidur
Mencukupi asupan nutrisi dan cairan
Mencegah infeksi
Menghindari faktor resiko
Etiologi
Acute Respiratory Distress Syndrome
Trauma
Withdrawal
Infeksi
Toksin/obat
Logam berat
Hipoksia
CNS disease
Faktor Risiko
Diabetes
Geriatri
Gangguan Kesehatan ISK, pneumonia
gangguan metabolik
Malnutrisi
Konsumsi narkotika tertentu
Komplikasi
Pneumonia aspirasi
Ulkus dekibitus
Penurunan fungsi tubuh
Gangguan kognitif jangka panjang
Jatuh -> cedera, fraktur
Malnutrisi, kelainan cairan & elektrolit
Kematian