Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Bab 7 Analisis Kesalahan Dalam Pembelajaran Bahasa - Coggle Diagram
Bab 7 Analisis Kesalahan Dalam Pembelajaran Bahasa
Imanuella Kristika Putri Murantari (191224016)
Pokok bahasan : 1. Pengertian Kesalahan Berbahasa, 2. Bahasa antara bukan kesalahan berbahasa, 3. Sebab terjadinya kesalahan dalam proses belajar bahasa, 4. Langkah analisis kesalahan berbahasa, 5. Implikasi AKs dalam PBI
A. Pengertian Kesalahan Berbahasa
Menurut Supriani dan Ida (2016:70) Kesalahan Berbahasa adalah pemakaian suatu bentuk tuturan dari berbagai unsur kebahasaan meliputi kata,frasa, klausa, maupun kalimat yang menyimpang dari kaidah kebahasaan yang telah ditentukan.
Adapun kaidah kebahasaan dalam bahasa Indonesia adalah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang digunakan sebagai standar acuan dalam menentukan suatu bentuk tuturan yang benar atau salah
Senada dengan pendapat Supriani dan Ida, Johan dan Yusrawati (2017:242) mengemukakan bahwa kesalahan berbahasa secara sederhana dimaknai sebagai penggunaan bahasa,baik dilakukan secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari kaidah berbahasa.
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia merupakan penggunaan sebuah bahasa baik secara lisan maupun tulis yang meliputi kata, kalimat, atau paragraf yang menyimpang dari kaidah kebahasaan yang telah ditetapkan
Kesalahan berbahasa dapat terjadi pada anak kecil maupun orang dewasa. Jika kesalahan itu dilakukan oleh anak kecil yang sedang dalam proses menguasai B1 biasanya disebut errors (silap). Sementara itu, jika penyimpangan dilakukan oleh orang dewasa (yang sudah dianggap menguasai bahasa pertama) disebut mistake (kesalahan).
Jika anak kecil menguasai B2 atau bahasa asing dengan mendapat lingkungan masyarakat ber-B2 atau berbahasa asing, proses penguasaannya sama seperti ketika mereka menguasai B1
Selama bertahun-tahun pengajaran B1 selalu memandang bahwa penyimpangan bahasa seorang pembelajar yang sedang berusaha menguasai bahasa selalu dianggap sebagai kesalahan.
Usaha untuk membantu tercapainya tujuan belajar bahasa pembelajar adalah mengetahui sebab-sebab dan cara mengatasi kekeliruan-kekeliruan berbahasa yang mereka lakukan
B. Bahasa antara bukan kesalahan berbahasa
Bahasa antara merupakan bahasa yang dihasilkan oleh seseorang yang sedang dalam proses menguasai bahasa kedua.
Ciri utama bahasa antara adalah adanya penyimpangan struktur lahir dalam bentuk kesilapan berbahasa.
Kesilapan-kesilapan yang dilakukan oleh orang yang sedang berusaha menguasai bahasa kedua harus dipandang sebagai kesilapan yang dilakukan oleh seorang anak kecil, yang sedang berusaha belajar bahasa ibu (B1)
Kesalahan-kesalahan berbahasa demikian, Corder(1971) membedakan istilah salah (mistake), selip (lapses), dan silap (errors).
Salah (mistake) adalah penyimpangan struktur lahir yang terjadi karena penutur tidak mampu menentukan pilihan penggunaan ungkapan yang tepat sesuai dengan situasi yang ada.
Contoh : a. bolehnya mengambil setiap orang hanya satu butir . Kesalahan pada struktur lahir kalimat a disebabkan oleh pengaruh kebiasaaan berbahasa jawa yang disebut interferensi gramatikal.
Struktur yang benar adalah "setiap orang hanya boleh mengambil satu butir"
Selip(lapses) merupakan penyimpangan bentuk lahir karena beralihnya pusat perhatian topik pembicaraan secara sesaat. Kelelahan tubuh bisa menimbulkan selip bahasa.
Contoh :a. Ketika orang lain pada berkerakal, justru dia bersembunyi di kamar, siapa yang tidak malah, aku gedor pintunya agar dia mau bangkit (katanya sambil menahan rasa amarah).
Silap( errors) merupakan penyimpangan bentuk lahir dari struktur baku yang terjadi karena pemakai belum menguasai sepenuhnya kaidah bahasa.
Contoh : a. anak kecil sedang dalam proses menguasai bahasa ibu bahasa Indonesia. 1. Mama anjing, aku takut mama! . Contoh tersebut tuturan yang benar yakni, "Mama ada anjing. Aku takut anjing, mama!"
Data-data yang dipakai untuk mengamati bahasa antara pembelajar adalah data yang ada relevansinya dengan bahasa antara itu sendiri, yaitu a.ujaran bahasa asli penutur yang dihasilkan oleh pembelajar, b. ujaran bahasa antara yang dihasilkan oleh pembelajar, c. ujaran bahasa sasaran (B2) yang dihasilkan oleh penutur asli bahasa itu.
C. Sebab terjadinya kesalahan dalam proses belajar bahasa
Proses sentral adalah proses belajar bahasa kedua atau bahasa asing yang terjadi pada sistem kognisi pembelajar. Sistem kognisi berkembang sesuai dengan tahap perkembangan pikiran. Oleh karena itu, ketika pikiran memproses informasi yang diterima dan meresponnya disesuaikan dengan tahap perkembangan pikiran.
Hal inilah yang menjadi sebab timbulnya kesalahan berbahasa pada seorang pembelajar bahasa.
Berkaitan dengan proses sentral ini, banyak ahli pengajaran bahasa yang mengidentifikasi terjadinya
Berkaitan dengan proses sentral ini, banyak ahli pengajaran bahasa yang mengidentifikasi terjadinya pada"bahasa antara" pembelajar yang sedang berusaha menguasai B2
D. langkah analisis kesalahan berbahasa
Langkah analisis kesilapan Corder (1971) mengemukakan tiga tahap. Pertama, tahap mengenal kalimat-kalimat idiosinkretik. Akhir analisis ini akan ditemukan kalimat yang baik dan tidak baik strukturnya. Kedua, mendeskripsikan bahasa antara berdasarkan pasangan-pasangan kalimat yang baik dan jelek strukturnya. Ketiga, penjelasan. Penjelasan itu menyangkut masalah mengapa bahasa antara itu.
Setelah tahap-tahap tersebut selesai, kemudian melanjutkan kepada tahap interpretasi. Dalam tahap ini analisis berusaha merekonstruksi kalimat.
E. Implikasi Aks dalam PBI
Masyarakat Indonesia kebanyakan kedwibahasaan dengan bahasa daerah sebagai B1 dan bahasa Indonesia (BI) sebagai B2.
Bertolak dari teori-teori dasar analisis "bahasa antara" melalui analisis kesalahan serta berbagai sebab terjadinya, kiranya analisis kesalahan dapat diterapkan untuk meningkatkan keberhasilan pencapaian tujuan pengajaran bahasa.