Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
LONG COVID 19 - Coggle Diagram
LONG COVID 19
Pencegahan COVID 19
cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
cuci tangan dengan hand sanitizer
konsumsi gizi seimbang
istirahat cukup
tidak merokok
aktivitas fisik/senam
memakai masker
menjaga jarak
Tatalaksana covid -19
Levofloksasin dapat diberikan apabila curiga ada infeksi bakteri: dosis 750 mg/24 jam per iv atau per oral (untuk 5-7 hari).
Ditambah Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600 mg (hari ke 2-5) Atau Remdesivir 200 mg IV drip (hari ke-1) dilanjutkan 1x100 mg IV drip (hari ke 2-5 atau hari ke 2-10)
Azitromisin 500 mg/24 jam per iv atau per oral
(untuk 5-7 hari) atau sebagai alternatif
Obat batuk N-Asetilsisten 200mg/8 jam/oral(hari)
Vitamin C 200 – 400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9% habis dalam 1 jam diberikan secara drip Intravena (IV) selama perawatan
Pengobatan simtomatis (Parasetamol dan lain-lain).
Pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada
definisi long covid 19
bisa bersifat baru muncul, atau langsung muncul sesudah pulih dari keadaan akut serangan covid 19. bisa juga menetap sejak awal sakit covid 19 sampai beberapa bulan kemudian
gejala dan keluhan dapat fluktuatif berat ringannya dan dapat juga sementara hilang atau datang lagi, atau hilang kambuh
gejala dan keluhan yang timbul adalah rasa lemah (fatigue), sesak napas, dan gangguan kognitif yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
keluhan tergolong muncul setelah 3 bulan dari awal gejala penyakit covid 19. setidaknya selama 2 bulan dan tidak dapat diterangkan penyebabnya
kondisi pasca covid 19 dapat terjadi seseorang dengan status probable atau terkonfirmasi covid 19
Gejala
Demam
Batuk
Mual Muntah
Diare
Nyeri Sendi
Pemeriksaan penunjang
CT-Scan thorax
RT-PCR
Foto Thorax
darah rutin
definisi kasus covid 19
Kasus suspek
Seseorang yang memenuhi salah satu kriteria klinis DAN salah satu kriteria epidemiologis
Kriteria Klinis
Terdapat 3 atau lebih gejala/tanda akut berikut:
demam/riwayat demam
, batuk, kelelahan (fatigue), sakit kepala, myalgia, nyeri tenggorokan, coryza/ pilek/ hidung tersumbat, sesak nafas, anoreksia/mual/muntah
, diare, penurunan kesadaran
Demam akut (≥ 380C)/riwayat demam* dan batuk;
Kriteria Epidemiologis
Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat tinggal atau bekerja di tempat berisiko tinggi
penularan
Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat tinggal atau bepergian di negara/wilayah
Indonesia yang melaporkan transmisi lokal
Seseorang dengan ISPA Berat
Seseorang tanpa gejala (asimtomatik) yang tidak memenuhi
kriteria epidemiologis dengan hasil rapid antigen SARSCoV-
2 positif
Kasus Probable
Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut
Seseorang yang memenuhi kriteria klinis DAN memiliki riwayat kontak erat dengan kasus probable; ATAU terkonfirmasi; ATAU berkaitan dengan cluster COVID-19
Kasus suspek dengan gambaran radiologis sugestif ke arah COVID-19
Seseorang dengan gejala akut anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman) atau ageusia (hilangnya kemampuan indra perasa) dengan tidak ada penyebab lain yang dapat diidentifikasi
Orang dewasa yang meninggal dengan distres pernapasan DAN memiliki riwayat kontak erat dengan kasus probable atau terkonfirmasi, atau berkaitan dengan cluster COVID-19
Kasus Konfirmasi
Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi
virus COVID-19 dengan kriteria sebagai berikut
Seseorang dengan hasil RT-PCR positif
Seseorang dengan hasil rapid antigen SARS-CoV-2 positif
DAN memenuhi kriteria definisi kasus probable ATAU kasus
suspek (kriteria A atau B)
Seseorang tanpa gejala (asimtomatik) dengan hasil rapid
antigen SARS-CoV-2 positif DAN Memiliki riwayat kontak erat dengan kasus probable ATAU terkonfirmasi.
Rehabilitasi Medis Pasca Covid 19
Penilaian kapasitas fungsional dilakukan pra-rawat dan saat dirawat dengan melakukan tes kardiorespirasi sederhana, contohnya dengan uji duduk ke berdiri (Sit to Stand Test dalam durasi 30 detik).
Pencegahan sindrom dekondisi, dimana sindrom dekondisi adalah kumpulan gejala akibat menurunnya kapasitas fungsional dari berbagai sistem organ tubuh akibat inaktifitas/imobilisasi yang berkepanjangan dan memberi dampak buruk terhadap berbagai sistem organ.
Bersihan jalan napas yang optimal dapat mencegah infeksi sekunder lain.
Pasien yang sadar, aktif, dan kooperatif, diberikan latihan
Pasien dengan kelemahan otot napas diberikan latihan manual cough assist dengan ambu bag atau mechanical cough assist (jika tidak ada kontraindikasi)
ETIOLOGI
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120
160 nm. Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di
antaranya adalah kelelawar dan unta.