Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Malaria serta vector and rodent control - Coggle Diagram
Malaria serta vector and rodent control
Peran vektor dalam penularan penyakit
Vektor adalah arthropoda yang dapat memindahkan atau menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan (suspectible host). Vektor dapat menyebarkan agen dari manusia atau hewan yang terinfeksi ke manusia atau hewan lain yang rentan melalui kotoran, gigitan, dan cairan tubuhnya atau secara tidak langsung melalui kontaminasi pada makanan.
Mekanisme penularan
Penularan Mekanik
Kuman penyakit dalam tubuh serangga tidak bertambah banyak ataupun berubah bentuk
Penularan Biologis
Selama dalam tubuh vektor agen berkembang biak atau hanya mengalami perubahan morfologis saja sampai pada akhirnya menjadi bentuk yang infektif melalui gigitan, tinja, atau cara lain untuk berpindah ke pejamu potensial.
Upaya pengendalian vektor umum serta pengendalian vektor khusus penyebab malaria
Morfologi, sifat, mekanisme penularan nyamuk penyebab malaria
morfologi
Tubuh ramping
Bagian tubuh:
Kepala
Memiliki antena yang bersegmen
Sepasang mata
Thorax
3 Pasang kaki
1 pasang sayap
Abdomen
Abdomen berbentuk silinder dan terdiri dari 10 ruas, 2 ruas terakhir berubah menjadi alat kelamin.
Berbulu, tidak bersisik,bintik hitam di sayap, pulpus sepanjang proboscim
vektor
Bionomik Vektor
Tempat hinggap atau beristirahat
Tempat menggigit.
Obyek yang digigit
Tempat perindukan nyamuk
kemampuan terbang nyamuk
nyamuk mampu terbang se-jauh 350- 550 meter, misalnya An.sinensis jarak terbangnya mencapai 200 sampai 800 meter, An.barbirostris men-capai 200 sampai 300 meter; tapi dari hasil beberapa penelitian, ada nyamuk yang bisa mencapa 1 - 2 km .
Cara Penularan Penyakit Malaria
Penularan secara alamiah (natural infection)
Penularan yang tidak alamiah
Malaria bawaan (congenital).
Secara mekanik
PHBS
PHBS adalah bentuk perwujudan orientasi hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial.
indikator PHBS
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
Memberi bayi ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif.
Menimbang bayi dan anak sampai dengan usia 6 tahun secara rutin setiap bulan.
Menggunakan Air Bersih.
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan benar .
Gunakan Jamban Sehat.
Memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu secara rutin.
Makan makanan yang sehat dan bergizi.
Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Tidak merokok → mencemari kualitas udara yang dihirup. satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida
Surveilensi Kesehatan
Menurut Permenkes no. 45 tahun 2014
Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang keadaan penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
Definisi etiologi dan faktor risiko malaria
DEFINISI
Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium di dalam darah atau di jaringan yang dibuktikan dengan pemeriksaan mikroskopik yang positif, pada tes cepat ditemukan adanya antigen malaria, dan pada pemeriksaan PCR ditemukan DNA/RNA dari parasit.
parasit Plasmodium yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina
Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tropika
Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana,
Plasmodium malariae menyebabkan malaria quartana
Plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale
plasmodium knowlesi
Faktor lainnya:
Pengetahuan
perilaku
Memakai kelambu
Menggantung pakaian diruangan
Keluar rumah dimalam hari
Penggunaan Obat anti nyamuk
Pekerjaan ex:penebang kayu, petani, peternak, berkebun
Arthropoda borne disease
.
Vektor penyakit adalah serangga penyebabb penyakit
Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui vector disebut juga Arthropod borne disease atau Vectore borne disease.
Istilah ini mengandung pengertian bahwa artropoda merupakan vector yang bertanggung jawab untuk terjadinya penularan penyakit dari satu host (penjamu) ke host lainnya
Patofisiologi Malaria
CMD dan Tatalaksana Awal Malaria
ANAMNESIS
Keluhan : demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.
Riwayat sakit malaria dan riwayat minum obat malaria.
Riwayat berkunjung ke daerah endemis malaria.
Riwayat tinggal di daerah endemis malaria.
PEMERIKSAAN FIIK
Suhu tubuh aksiler ≥ 37,5 °C
Konjungtiva atau telapak tangan pucat
Sklera ikterik
Pembesaran Limpa (splenomegali)
Pembesaran hati (hepatomegali)
MANIFESTASI KLINIS MALARIA BERAT
Perubahan kesadaran (GCS<11, Blantyre <3)
Kelemahan otot (tak bisa duduk/berjalan)
Kejang berulang-lebih dari dua episode dalam 24 jam
Distres pernafasan
Gagal sirkulasi atau syok: pengisian kapiler > 3 detik, tekanan sistolik <80 mm Hg (pada anak: <70 mmHg)
Jaundice (bilirubin>3mg/dL dan kepadatan parasit >100.000)
Hemoglobinuria
Perdarahan spontan abnormal
Edema paru (radiologi, saturasi Oksigen <92%