Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Malaria Disease - Coggle Diagram
Malaria Disease
peran vektor dalam penularan penyakit
menularkan atau memindahkan penyakit
menyebarkan penyakit
mengandung dan menghasilkan zat racun
menimbulkan dan menyebabkan gangguan
menimbulkan rasa takut dan nyeri
Arthropoda Born Disease
vektor yang bertanggung jawab untuk terjadinya penularan penyakit
transmisi : inokulasi infestasi
transmisi secara umum : secara langsung, secara mekanik, secara biologis
pengendalian vektor malaria di Indonesia
metode pengendalian fisik dan mekanis -> mencegah, mengurangi, dan menghilangkan habitat
metode pengendalian dengan agen biotik -> predataor (ikan), manipulasi gen
metode pengendalian secra kimia -> insektisida
vektor malaria
athropoda / organisme invertebrata yang tidakmembawa penyakit tetapi menyebarkannya dengan membawa patogen
vektor biologi, vektor mekanik
Morfologi
: 2 mata majemuk, 2 antenna, mulut, thorax (prothorax, mesothorax, metathorax), abdomen (8 segmen, segmen ke-9,10 merupakan kelamin)
jenis nyamuk :
Anopheles
siklus nyamuk
telur -> pupa -> nyamuk dewasa
sifat vektor malaria (perkembangbiakan)
habitat
habitat permanen dan semi permanen sepeti rawa, danau
daerah aliran air yang berasosiasi dengan tumbuhan
kontainer air pada tanah yang bersifat sementara
faktor yang mempengaruhi
: suhu, kelembaba, curah hujan, ketinggian, angin
Definisi, Etiologi, FR Malaria
definisi
penyakit yang sering terjadi pada daerah dengan udara buruk akibat lingkungan yang buruk
Etiologi
plasmodium falciparum, plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale, plasmodium knowlesi
FR
wilayah endemik, lingkungan kotor, daerah lembab
CMD & tatalaksana awal
gejala
gangguan kesadaran,
kejang-kejang,
demam tinggi,
mata-tubuh kuning,
tanda dehidrasi,
perdarahan hidung, gusu, saluran pencernaan
nafas cepat /sesak
muntah terus menerus
pemfis : vital sign
Tanpa komplikasi
: demam > 37, konjungtiva/ telapak tangan pucat, splenomegali, hepatomegali
Dengan Komplikasi
: gangguan kesadaran, kejang, demam sangat tinggi, mata/tubuh kuning
tatalaksana
malaria falsiparum dan vivaks -> ACT + primakuin 0,25 mg/kgbb
malaria vivaks relaps -> ACT + primakuin ditingkatkan menjadi 0,5 mg/kgbb/hari
malaria ovale -> DPH + primakuin 14 hari dosis 0,25 mg/kgbb
surveilans kesehatan