Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
surveilans & pengendalian vektor - Coggle Diagram
surveilans & pengendalian vektor
Peran vector dalam penularan penyakit
Transmisi Penyakit
Orang ke orang
Melalui makanan dan minuman
Melalui udara
Melalui hewan : vector
Masa Inkubasi
Masa inkubasi ekstrinsik adalah waktu yang diperlukan agen penyakit utk bekembang biak dalam tubuh vektor. Masa inkubasi intrinsik adalah waktu yang diperlukan agen penyakit untuk berkembang biak dalam tubuh manusia
Arthropoda Borne Disease
Penyakit2 yang ditularkan melalui vektor disebut juga arthropodborne disease atau vectorborne disease.
Penyakit dan Agen
Upaya pengendalian vektor malaria di Indonesia
Dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko malaria, mencegah gigitan nyamuk, pengendalian vektor dan kemoprofilaksis. Pencegahan gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan menggunakan kelambu berinsektisida, repelen, kawat kasa nyamuk dan lainlain.
Obat yang digunakan untuk kemoprofilaksis adalah doksisiklin dengan dosis 100mg/hari. Obat ini diberikan 1-2 hari sebelum bepergian, selama berada di daerah tersebut sampai 4 minggu setelah kembali.
Tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan anak dibawah umur 8 tahun dan tidak boleh diberikan lebih dari 6 bulan.
Vector malaria
Jenis Malaria
Malaria Falsiparum ; Plasmodium falciparum. Gejala demam timbul intermiten dan dapat kontinyu. Jenis malaria ini paling sering menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian.
Malaria Vivaks ; Plasmodium vivax. Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 2 hari.
Malaria Ovale ; Plasmodium ovale. Manifestasi klinis biasanya bersifat ringan.
Malaria Malariae ; Plasmodium malariae. Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 3 hari.
Malaria Knowlesi ; Plasmodium knowlesi. Gejala demam menyerupai malaria falsiparum.
Morfologi
Anopheles aconitus dewasa mempunyai bentuk tubuh yang ramping terdiri dari tiga bagian tubuh; kepala, thorax dan abdomen.
Kepala mempunyai kemampuan khusus untuk menangkap informasi melalui sensor. Kepala mempunyai sepasang mata dan antena yang bersegmen-segmen.
Antena bagian yang penting untuk mendeteksi bau induk semang dan mendeteksi tempat yang cocok untuk bertelur.
Kepala juga mempunyai probosis yang digunakan untuk menghisap darah dan mempunyai dua sensor palpi. Thorax berfungsi sebagai alat lokomosi.
Tiga pasang kaki dan sepasang sayap seperti sayap nyamuk Anopheles lainnya tetapi pada sayap spesies ini mempunyai 3 noda hitam yang sempit pada tepi sayap.
Upaya Pengendalian Umum
pengendalian kimiawi : insektisida
Pengendalian genetik: fertilitas/steril
Pengendalian lingkungan : membersihkan tempat hidup vektor
Pengendalian biologis : predator
Surveilans Kesehatan
Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien. (PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2014)
Definisi, etiologi /risk factor
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang disebut Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi Plasmodium. Dalam tubuh manusia Plasmodium berkembangbiak dihati, kemudian menginfeksi sel-sel darah merah (WHO, 2012).
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang disebarkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina. Setelah gigitan nyamuk tersebut, parasit masuk ke dalam tubuh dan menempati organ hati, di mana parasit dapat tumbuh dan berkembang biak.
Siklus nyamuk