Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) - Coggle Diagram
PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
Klasifikasi Gangguan Haid
Gangguan Siklus Haid
Oligomenorea
Aminorea
Polimenorea
Gangguan Perdarahan di Luar Siklus Haid
Menometroragia
Gangguan lama dan Jumlah Darah Haid
Hipomenore
Hipermenorea (menoragia)
Gangguan Lain yang Berhubungan dengan Haid
disminorea
Sindroma prahaid
Fisiologi Menstruasi
Faktor Resiko
Kerentanan Genetik
Ketidakseimbangan Hormonal dan pil kontrasepsi
Faktor Genetik dan Lingkungan (misalnya status social ekonomi, gaya hidup)
Resistensi Insulin
Gangguan menstruasi
Riwayat infertilitas
Obesitas
Kelebihan Insulin
Memiliki androgen berlebih
Defenisi PCOS
Merupakan salah satu penyebab dari kelainan endokrin yang terjadi pada wanita usia reproduktif. Penderita PCOS mengalami gangguan metabolisme hormone androgen dan estrogen, serta produksi hormone androgen yang berlebih. Gangguan ini mengakibatkan kekacauan pada siklus menstruasi. Kelainan ini juga berakibat pada keadaan infertilitas yang disebabkan oleh anovulasi. Pada PCOS, fungsi aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium sehingga menyebabkan keadaan anovulasi.
Etiologi
Penyebab PCOS belum diketahui pasti. Teori primer pada kelainan metabolic menunjukkan bahwa kompensasi gangguan fungsi insulin dengan akibat kadar hormone insulin yang berlebih merupakan penyebab utama gambaran PCOS. Beberapa penyebab lainnya ada karena kerentanan genetic, ketidakseimbangan hormone dan pil kontrasepsi, dan faktor genetic serta lingkungan.
Pastofisiologi PCOS
Tanda Dan Gejala
Periode menstruasi yang tidak teratur
Infertilitas
Obesitas
Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wajah, dada, perut, dan paha bagian atas)
Acne yang tidak berespon terhadap pengobatan biasa
Kulit berminyak
Acanthosis nigricans (plak pada kulit yang menebal dan menghitam)
Alopesia
Kista kecil multipel pada ovarium
CMD
Pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik yang meliputi tanda-tanda hiperandrogenisme seperti hirsutisme, acne, achantosis nigricans, dan alopesia.
Penentuan indeks masa tubuh
Pemeriksaan tiroid,kulit,payudara
Pemeriksaan rambut untuk melihat pertumbuhan rambut abnormal seperti kumis, bulukaki, bulu dada, serta pertumbuhan jerawat yang tidak normal
Pemeriksaan bimanual untuk melihat kemungkinan adanya pembesaran ovarium
Pemeriksaan Penunjang
USG
CT Scan/MRI
Profil lipid
KGD
Prolaktin Serum
Pemeriksaan labor
Pemeriksaan fungsi tiroid (TSH/Thyroid Stimulating Hormone dan kadar tiroksin bebas)
Pemeriksaan kadar prolaktin serum
Pemeriksaan indeks androgen bebas
Pemeriksaan kadar FSH/Follicle Stimulating Hormone dan LH/Luteinizing Hormone
Kadar hCG/human Chorionic Gonadotropin serum
Anamnesis
Penyakit endokrinologi
Penyakit sistemik
Kelainan anatomi
Riwayat penyakit keluarga
Galaktorea
Virilisasi
Infertilitas
Terdapat 2 dari 3 temuan klinis berdasarkan kriteria Rotterdam
Riwayat haid: menarche, siklus, nyeri, volume haid
Penggunaan kontrasepsi
Riwayat keguguran
Tanya keluhan kemudian oldcart, anamnesis pribadi
Diagnosis Banding
Cushing syndrome
CAH (Congenital Adrenal Hyperplasia)
Hyperprolactinemia
Androgen–producing Ovarian Neoplasms
Tyroid disease
Tata Laksana PCOS
Perubahan Gaya Hidup dan Nutrisi
Farmakologi
Anovulasi
Anovulasi
Clomiphene citrat masih menjadi pilihan terapi utama untuk menstimulasi ovulasi pada kasus PCOS.
Dosis awal adalah 50 mg/hari selama 5 hari sejak haid hari ke-3
Bila terjadi ovulasi tetapi tidak terjadi pembuahan pada siklus pertama dosis masih bisa dilanjutkan 50 mg/ hari pada siklus
berikutnya
Bila pada siklus awal tidak terjadi ovulasi, pada siklus berikutnya dosis bisa naik menjadi 100 mg/hari
Selain pemberian clomiphene, pemberian antidiabetes yaitu metformin 3 x 500 mg/ hari meningkatkan sensitivitas insulin perifer
Aromatase Inhibitors
Kontrasepsi oral
Obat kategori lainnya
Terapi lini kedua : Gonadotropin
Terapi Lini Kedua: Bedah Laparoskopi Ovarium
Terapi Lini Ketiga: In vitro Fertilization (IVF)
Prognosis :
Wanita dengan PCOS memungkinkan terjadinya peningkatan resiko penyakit kardiovascular dan serebrovaskular
Pasien dengan PCOS memiliki resitensi insulin,selain itu pasien dengan PCOS juga beresiko terkena DM tipe 2 dan komplikasi kardiovaskular
Anovulasi kronis pada pasien PCOS menyebabkan stimulasi endometrium konstan dengan estrogen tanpa progesterone,dan hal ini dapat meningkatkan resiko hyperplasia dan karsinoma endometrium
Komplikasi
Edukasi dan pencegahan
Menjelaskan pentingnya perubahan gaya hidup untuk memperbaiki gangguan hormonal dan efek jangka panjang akibat SOPK. Pentingnya memberikan penjelasan mengenai terapi SOPK dan target terapi yang akan dicapai
Pencegahan
Modifikasi gaya Hidup
Menganjurkan untuk diet : diet karbohidrat, diet protein, diet lemak, diet serat.
Aktivitas Fisik
3-5 x seminggu selama 30-45 menit
Olahraga bagi pasien mengikuti kaidah FITT (Frequency, Intensity, Time, Type).