Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SGD 1_GENICOLOGY_GANGGUAN HAID_PUTRI AYU ANGGRAINI_1908260099 - Coggle…
SGD 1_GENICOLOGY_GANGGUAN HAID_PUTRI AYU ANGGRAINI_1908260099
FISIOLOGI HAID
Ovarium
Fase Folikulogenesis
Hari 1-8: pada awal silklus, kadar FSH dan LH relatif tinggi dan memacu perkembangan 10-20 folikel dengan satu folikel dominan. Relatif tingginya kadar FSH & LH merupakan pemicu turunnya estrogen progesteron pada akhir siklus. Selama & segera setelah haid, kadar estrogen relatif rendah tetapi mulai meningkat karena telah terjadi perkembangan folikel.
Hari 9-14: Pada fase ini, terjadi peningkatan yang progresif dalam produksi estrogen (terutama estradiol) oleh sel granulosa dari sel folikel yang berkembang. Karena kadar estrogen meningkat, maka terjadilah balik negatif untuk menekan produksi LH dan FSH untuk mencegah hiperstimulasi dari ovarium dan pematangan banyak folikel.
Fase Ovulasi
Hari ke 14: Lonjakan LH sangat penting pada proses ovulasi. Lonjakan LH dipicu oleh kadar estrogen yang tinggi yang dihasilkan oleh folikel pre-ovulasi. Ovulasi adalah folikel secara cepat yang diikuti dengan protrusi dari permukaan korteks ovarium dan pecahnya folikel denganpengeluaran oosit
Fase Luteal
Hari 15-28: Sel granulosa mengalami luteinisasi menjadi korpus luteum. Korpus luteum akan meningkatkan produksi progesteron dan estradiol. Korpus luteum akan mengalami regresi pada hari ke 26-28 dan terjadilah haid. Jika terjadi konsepsi maka korpus luteum akan bertahan dan berubah menjadi korpus luteum gravidarum.
Endometrium
Fase Proliferasi
Selama fase folikular di ovarium, endometrium berada di bawah pengaruh estrogen. Pada akhir haid, proses regenerasi berjalan dengan cepat (fase proliferasi). Pada fase proliferasi peran estrogen sangat menonjol.
Fase sekretori
Setelah ovulasi, produksi progesteron menginduksi perubahan sekresi Endometrium. Pada fase sekresi tampak kelenjar menjadi lebih berliku dan menggembung.
Fase Haid
Fase luteal normal berlangsung selama 14 hari. Pada akhir fase ini terjadi regresi korpus luteum yang berkaitan dengan menurunnya produksi estrogen dan progesteron. Penurunan ini diikuti dengan kontraksi spasmodik dari bagian arteri spiralis sehingga endometrium menjadi iskemik dan nekrosis sehingga terjadi pengelupasan lapisan endometrium dan terjadi perdarahan (haid). Prostaglandin diproduksi secara lokal dalam rahim akan meningkatkan kontraksi rahim bersamaan dengan pengeluaran darah.
Klasifikasi Gangguan Haid
Kelainan siklus menstruasi
Amenorrhea
Amenorrhea adalah tidak adanya menstruasi.
amenorrhea primer: jika wanita di usia 16 tahun belum mengalami menstruasi
amenorrhea sekunder: adalah yang terjadi setelah menstruasi atau tidak adanya menstruasi selama enam bulan atau selama tiga kali tidak menstruasi sepanjang siklus menstruasi sebelumnya.
Berdasarkan penelitian, amenorrhea adalah apabila tidak ada menstruasi dalam rentang 90 hari. Amenorrhea sering terjadi pada wanita yang sedang menyusui, tergantung frekuensi menyusui dan status mutrisi dari wanita tersebut.
Oligomenorrhea
Oligomenorrhea adalah tidak adanya menstruasi untuk jarak interval yang pendek atau tidak normalnya jarak waktu menstruasi yaitu jarak siklus menstruasi 35-90 hari.
Polymenorrhea
Polymenorrhea adalah sering menstruasi yaitu jarak siklus menstruasi yang pendek kurang dari 21- hari
Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada
Abnormal Uterin Bleeding (AUB) adalah keadaan yang menyebabkan gangguan perdarahan menstruasi. Secara umum terdiri dari:
a. Menorrahgia, yaitu kondisi perdarahan yang terjadi reguler dalam interval yang normal, durasi dan aliran darah lebih banyak.
b. Metrorraghia, yaitu kondisi perdarahan dalam interval irreguler, durasi dan aliran darah berlebihan/banyak.
c. Polymenorrhea, yaitu kondisi perdarahan dalam interval kurang dari 21 hari.
Gangguan lain yang berhubungan dengan menstruasi
Premenstruasi Syndrome (PMS)
Dysmenorrhea
Definisi PCOS
Sindrom Ovarium Polikistik adalah suatu kelainan heterogen berupa anovulasi kronik dan hiperandrogenik yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, dimana semua penyebab sekunder (neoplasma yang mensekresi androgen) telah disingkirkan. Sindrom Ovarium Polikistik bukanlah suatu penyakit namun merupakan suatu kumpulan gejala dengan karakteristik berupa adanya anovulasi persisten dan manifestasi klinik berupa kista multipel pada ovarium, amenore sekunder atau oligomenore dan infertilitas.
PCOS menurut Sirmans and Pate
Polycystic Ovary Syndrome
(PCOS) merupakan gangguan endokrin yang ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur, hiperandrogenisme, dan polikistik ovarium.
sindroma ovarium polikistik (SOPK) merupakan masalah endokrinologi reproduktif yang sering terjadi dan sampai saat ini masih menjadi kontroversi. Sindroma ovarium polikistik (SOPK) atau polycystic ovarium syndrome (PCOS) merupakan kondisi kelainan hormonal (endocrinopathy) yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi.
Klasifikasi berdasarkan diagnosis
hiperandrogenisme yang ditentukan oleh adanya kelebihan testosteron bebas atau hirsutisme
adanya disfungsi ovarium yang ditandai dengan adanya oligomenore atau amenore dan anovulasi kronis dan terlihatnya morfologi spesifik polikistik ovarium dari pemeriksaan USG.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO PCOS
Etiologi
Penyebab Terbanyak PCOS adalah akibat adanya gangguan hormonal.Gangguan hormonal berupa resistensi insulin,adanya obesitas dan Diabetes melitus tipe 2.Faktor genetik juga dikaitkan karena dengan terjadinya peningkatan androgen yang tinggi pada perempuan pengidap PCOS.
Faktor Risiko
Riwayat dalam keluarga
Riwayat keluarga DM
Resistensi Insulin
Obesitas
Menstruasi terlalu dini
CMD
ANAMNESIS
Periode menstruasi yang tidak teratur atau amenore pada wanita yang sebelumnya mempunyai Riwayat haid yang teratur (amenore sekunder)
Konsumsi alcohol
Merokok
Pola makan
Riwayat penyakit sekarang/ penyakit keturunan
Pemeriksaan fisik
Akibat dari peningkatan produksi hormone androgen
Rambut halus yang tumbuh di dada, perut, wajah, dan sekitar putting susu
Timbul jerawat di wajah, dada, atau punggung
Penipisan rambut kepala
Pembesaran klitoris
Suara terasa dalam
Penurunan ukuran payudara
Pembengkakan ovarium
pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hormon
Peningkatan rasio LH : FSH , peningkatan kadar LH, peningkatan testosteron.
USG
Gambaran seperti roda pedati, atau folikel-folikel kecil berdiameter 7-10mm. Ovarium tampak membesar.
Diagnosis Banding PCOS
PCO (polycystic ovaries)
adanya kantung-kantung berisi cairan di dalam ovarium.
Gejala PCO sangat mirip dengan yang ditemukan pada perempuan dengan PCOS (polycystic ovary syndrome), seperti haid yang tidak teratur atau tidak ada siklus sama sekali, muncul jerawat dan penambahan berat badan.
Hiperplasia adrenal kongenital (onset lambat)
Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK) adalah keadaan yang diturunkan yang memengaruhi produksi hormon pada korteks kelenjar adrenal.
Bentuk HAK ini disebut juga dengan ‘HAK non-klasik adalah bentuk teringan. Gejala dari HAK non-klasik adalah pertumbuhan yang cepat serta munculnya bulu pubis dan jerawat terlalu dini. Terkadang anak terlihat normal sampai terjadinya proses pubertas, di mana bulu wajah muncul berlebihan, serta menstruasi yang tidak teratur. Laki-laki dengan HAK non-klasik sering tidak terdeteksi, tetapi mereka memiliki kesuburan/fertilitas yang berkurang atau janggut yang tumbuh terlalu dini.
Sindrom Cushing
kumpulan gejala yang muncul akibat terlalu tingginya kadar hormon kortisol di dalam tubuh.
Pada wanita, sindrom Cushing dapat membuat haid menjadi tidak teratur atau terlambat dan menimbulkan gejala hirtusitisme, yaitu rambut yang tumbuh lebat di wajah atau bagian lain yang biasanya hanya tumbuh pada pria.
TATALAKSANA AWAL PCOS
1.Perubahan Gaya Hidup
Penurunan berat badan dapat menurunkan sirkulasi androgen dan insulin, memperbaiki lipid dan meningkatkan FSH, sehingga mengurangi gejala fisik seperti hirsutisme, alopesia, jerawat, skin tags, menormalkan siklus menstruasi, dan menstimulasi ovulasi
2.Terapi Medikamentosa
Anovulasi
Pilihan terapi : Clomiphene citrate
Dosis awal adalah 50 mg/hari selama 5 hari sejak haid hari ke-3.
Bila terjadi ovulasi tetapi tidak terjadi pembuahan pada siklus pertama dosis masih bisa dilanjutkan 50 mg/hari pada siklus berikutnya.
Jika pada siklus awal tidak terjadi ovulasi, pada siklus berikutnya dosis bisa dinaikkan menjadi 100mg/hari.
Obat Antidiabetes
Obat Antidiabetes
Resistensi insulin disertai hiperinsulinemia memiliki peran penting terhadap hiperandrogenemia dan resistensi insulin.
Selain pemberian clomiphene, pemberian antidiabetes yaitu metformin 3 x 500 mg/hari meningkatkan sensitivitas insulin perifer dengan mengurangi produksi glukosa di hati dan meningkatkan sensitivitas jaringan terhadap insulin
Dalam terapi kombinasi metformin dan clomiphene, 76% wanita mencapai ovulasi dibandingkan 42% pada pengguna clomiphene saja
Kontrasepsi Oral
Regulasi pil KB mengatasi PCOS terutama dalam mengatur siklus menstruasi. Obat obatan ini juga mengurangi hirsutisme, jerawat, dan kadar androgen.
Kombinasi estrogen dan progestin adalah kontrasepsi oral primer yang digunakan dalam pengobatan hirsutisme dan jerawat yang berhubungan dengan PCOS.
Beberapa kontrasepsi oral baru yang mengandung progestin antiandrogenik, seperti drosperenone dan dienogest secara teoritik lebih efektif untuk
Obat Kategori Lainnya
Medroxyprogesterone acetate 5-10 mg/hari selama 10-14 hari setiap bulan bertujuan mengatasi pendarahan uterus disfungsional dan amenore pasien PCOS yang tidak berencana hamil.
Terapi progestin setiap bulan menekan pertumbuhan dinding endometrium abnormal tetapi tidak menekan produksi androgen ovarium.
Terapi ini juga meningkatkan sensitivitas insulin dan metabolisme lemak
3.Terapi Pembedahan
Ovarian Drilling
Terapi ini menggunakan laser atau diatermi.Ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan terapi medikamentiosa untuk infertilitas dan terlihat memiliki manfaat jangka panjang dalam meperbaiki kelainan metabolik
Vaporisasi laser,elektrolisis,krim depilatory
Ini merupakan terapi pengangkatan rambut secara mekanik yang seringkali dijadikan terapi lini pertama pada hirsutisme
komplikasi
Komplikasi utama yang dikhawatirkan pada penderita PCOS adalah terjadinyanya infertilitas yaitu keadaan dimana pasangan suami istri ini tidak mampu menghasilkan keturunan meskipun telah hubungan seksual teratur dan tidak menggunakan kontrasepsi
Resiko jangka panjang PCOS adalah penyakit kardiovaskular,kondisi ini disebabkan karena adanya hiperinsulin.Semakin tinggi kadar insulin serum maka semakin rendah kadar High Density Lipoprotein(HDL) plasma.rendahnya HDL plasma akan memicu kelainan kardiovaskular.selain itu hiperinsulin juga dapat menimbulkan dyslipidemia sebagai resiko terjadinya kelainan kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke
prognosis
Wanita dengan PCOS memungkinkan terjadinya peningkatan resiko penyakit kardiovascular dan serebrovaskular
Pasien dengan PCOS memiliki resitensi insulin,selain itu pasien dengan PCOS juga beresiko terkena DM tipe 2 dan komplikasi kardiovaskular
Anovulasi kronis pada pasien PCOS menyebabkan stimulasi endometrium konstan dengan estrogen tanpa progesterone,dan hal ini dapat meningkatkan resiko hyperplasia dan karsinoma endometrium
EDUKASI
Menjelaskan pentingnya perubahan gaya hidup untuk memperbaiki gangguan hormonal dan komplikasi akibat SOPK. Pentingnya memberikan penjelasan mengenai terapi SOPK dan target terapi yang akan dicapai.
pencegahan
Modifikasi Gaya Hidup
Menganjurkan untuk diet
Aktivitas Fisik
3-5 x seminggu selama 30-45 menit
Olahraga bagi pasien mengikuti kaidah FITT (Frequency, Intensity, Time, Type).