•Anovulasi
Clomiphene citrat masih menjadi pilihan terapi utama untuk menstimulasi ovulasi pada kasus PCOS.
Dosis awal adalah 50 mg/hari selama 5 hari sejak haid hari ke-3. Bila terjadi ovulasi tetapi tidak terjadi pembuahan pada siklus pertama dosis masih bisa dilanjutkan 50 mg/hari pada siklus berikutnya. Namun, bila pada siklus awal tidak terjadi ovulasi, pada siklusberikutnya dosis bisa dinaikkan menjadi 100mg/hari.
•obat antidiabetes
Selain pemberian clomiphene, pemberian antidiabetes yaitu metformin 3 x 500 mg/hari meningkatkan sensitivitas insulin perifer dengan mengurangi produksi glukosa di hati dan meningkatkan sensitivitas jaringan terhadap insulin.
Metformin juga menurunkan kadar androgen pada wanita kurus dan wanita gemuk, sehingga meningkatkan kemungkinan ovulasi spontan
•Aromatase inhibitors
secara fungsional menekan produksi estrogen melalui stimulasi aksis hipotalamus-pituitari yang berimplikasi meningkatkan gonadotropin-releasing hormone (GnRH) and follicle stimulating hormone (FSH).
Dibandingkan anastrozole,penelitian terkait penggunaan letrozole lebih banyak. Berdasarkan hasil review sistematik dan meta-analisis, letrozole meningkatkan tingkat ovulasi dan kelahiran hidup secara signifikan serta menurunkan risiko kehamilan kembar dibandingkan clomiphene citrate.
•kontrasepsi oral
Regulasi pil KB mengatasi PCOS terutama dalam mengatur siklus menstruasi. Obatobatan ini juga mengurangi hirsutisme, jerawat, dan kadar androgen. Kombinasi estrogen dan progestin adalah kontrasepsi oral primer yang digunakan dalam pengobatan hirsutisme dan jerawat yang berhubungan dengan PCOS
•obat kategori lainnya
Medroxyprogesterone acetate 5-10 mg/hari selama 10-14 hari setiap bulan bertujuan mengatasi pendarahan uterus disfungsional dan amenore pasien PCOS yang tidak berencana hamil. Terapi progestin setiap bulan menekan pertumbuhan dinding endometrium abnormal tetapi tidak menekan produksi androgen ovarium. Terapi ini juga meningkatkan sensitivitas insulin dan metabolisme lemak. Statin dapat mengatasi PCOS karena dapat menurunkan kadar testosteron serta kolesterol lipoprotein (LDL-C), trigliserida, dan kolesterol total