Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Perempuan 26 Tahun Keluhan: Haid tidak Teratur, MUTIA ANGGUN SYAFITRI …
Perempuan 26 Tahun
Keluhan: Haid tidak Teratur
KLASIFIKASI GANGGUAN HAID
NORMAL HAID
Lama siklus haid normal : 21-35 hari
Lama perdarahan : 3-7 hari
Jumlah darah : 35-80 ml
Perdarahan haid yang tidak normal baik panjang siklus haid, lama dan jumlah darah haid yang melibatkan organ hipotalamus, hipofisis, ovarium dan endometrium
Lama siklus haid
• Poliminore (sering) < 21 hr
• Oligominore (jarang) > 35hr
• Aminore (tidak haid) > 3 bln
Lama perdarahan
• Minoragi (memanjang) > 7hr
• Brakiminore (memendek) < 3hr
Jumlah Darah
• Hiperminore (banyak) >80 ml
• Hipominore (sedikit) < 35 ml
Gangguan lain yang berhubungan dengan haid
• Metroragi (perdarahan yg terjadi setiap saat diantara siklus haid/diluar siklus haid yg terjadi secara ireguler)
• Dismenore : Dismenorea primer dan Dismenorea sekunder (gangguan berupa nyeri saat menstruasi)
• Premenstrual tension
PATOFISIOLOGI GANGGUAN HAID
Pada kondisi normal, menstruasi terjadi akibat menurunnya kadar progesteron (progesterone withdrawal) sehingga terjadi peluruhan endometrium. Progesteron memiliki fungsi mempertahankan ketebalan endometrium untuk mempersiapkan implantasi embrio dan kehamilan. Sementara itu, estrogen pada siklus menstruasi berperan dalam membuat endometrium lebih tebal. Pada kondisi PCOS, ovarium (folikel) tidak berkembang dengan baik. Folikel PCOS yang kecil tidak mencapai kondisi fisiologis, di mana seharusnya folikel dominan bertumbuh dan menghasilkan LH sehingga pada pertengahan siklus menstruasi kadar LH melonjak tinggi dan terjadi ovulasi (sel telur/ovum keluar dari folikel). Pada kondisi ini, folikel PCOS hanya akan menghasilkan banyak LH yang tidak mencapai ambang batas untuk ovulasi. Jika ovulasi tidak terjadi, kadar LH akan terus tinggi (seharusnya menurun pasca ovulasi), estrogen akan terus menerus diproduksi, akibatnya penebalan endometrium akan terus terjadi
Penebalan ini tidak ditopang oleh produksi progesteron yang seharusnya dihasilkan oleh korpus luteum (folikel pasca ovulasi). Akibatnya, penebalan akan terus berlangsung hingga pada suatu waktu arteri spiralis yang mendarahi uterus tidak lagi dapat menyokong kebutuhan endometrium yang sangat tebal. Maka, terjadilah peluruhan endometrium (menstruasi) dengan waktu yang tidak teratur (tergantung kemampuan arteri spiralis menyokong pertumbuhan endometrium)
PATOGENESIS + ETIOLOGI + FAKTOR RESIKO PCOS
Walaupun patogenesis SOPK kompleks dan be-lum sepenuhnya dimengerti, resistensi insulin tam-paknya merupakan kunci defek metabolik dan sekaligus merupakan etiologinya. Prevalensi resistensiinsulin pada pasien SOPK bervariasi antara 25 sam-pai 75%, tergantung pada etnik dan metoda diag-nosis yang digunakan. Resistensi insulin didefini-sikan sebagai ketidakmampuan insulin untuk men-jalankan fungsi fisiologisnya. Manifestasinya bisabersifat perifer (pada jaringan) atau sentral (padaliver) akibat berkurangnya kemampuan insulin un-tuk menurunkan kadar glukosa plasma. Resistensiinsulin menyebabkan hiperinsulinemia yang akanmenyebabkan metabolisme androgen yang abnor-mal, mengganggu pertumbuhan folikel dan meru-bah respons gonadotropin
SIKLUS MENSTRUASI
Siklus menstruasi adalah proses perubahan hormon yang terus-menerus danmengarah pada pembentukan endometrium, ovulasi, serta peluruhan dinding jika kehamilan tidak terjadi. Setiap bulan, sel telur harus dipilih kemudian dirangsang agar menjadi matang. Endometrium pun harus dipersiapkan untuk berjaga-jaga jika telur yang sudah dibuahi (embrio) muncul kemudian melekat dan berkembang.
Siklus menstruasi diregulasi oleh hormon. Luteinizing Hormon (LH) dan
Follicle Stimulating Hormone (FSH), yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis, mencetuskan ovulasi dan menstimulasi ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron
Menstruasi terdiri dari tiga fase yaitu fase folikuler (sebelum telur dilepaskan), fase ovulasi (pelepasan telur) dan fase luteal (setelah sel telur dilepaskan). Menstruasi sangat berhubungan dengan faktor-faktor yangmemengaruhi ovulasi, jika proses ovulasi teratur maka siklus menstruasi akan teratur
DEFINISI PCOS
Gangguan hormon yang terjadi pada perempuan diusia subur. Penderita PCOS mengalami gangguan menstruasi dan memiliki kadar hormon maskulin (androgen) yang berlebihan.
TATALAKSANA PCOS
Modifikasi gaya hidup
Tata laksana farmakologis dibutuhkan untuk kondisi gangguan metabolik
Anovulasi
Hirsutisme
Ketidakteraturan menstruasi
Obat-obatan untuk kondisi tersebut mencakup:
Kontrasepsi oral
Metformin
Prednison
Leuprolide
-Clomiphene
-Spironolactone
Terapi bedah dilakukan terutama untuk memulihkan ovulasi dan biasanya digunakan sebagai salah satu terapi infertilitas pada penderita PCOS yang ingin hamil.
EDUKASI + PENCEGAHAN
Menjelaskan pentingnya perubahan gaya hidup untuk memperbaiki gangguan
hormonal dan efek jangka panjang akibat SOPK. Pentingnya memberikan penjelasan mengenai terapi SOPK dan target terapi yang akan dicapai
Batasi konsumsi makanan manis.
Perbanyak konsumsi serat.
Olahraga secara teratur.
DIAGNOSA BANDING HAID TERGANGGU
Menopause
Kehamilan
Sindrom Ovarium Polikistik
Endometriosis
Sindrom Pharaid
CMD PCOS
Anamnesis (Pasien mengeluhkan haid tidak teratur)
Pemeriksaan Fisik ( Vital Sign, TB, BB ditemukan pasien obesitas)
Head To Toe ( Pada daerah wajah biasanya dijumpai acne dan perubahan warna kulit pada area collum)
Pemeriksaan Obstetri (Dalam & Luar)
Pemeriksaan Penunjang (USG biasanya dijumpai ovarium membesar dan banyak gambaran folikel kecil
MUTIA ANGGUN SYAFITRI
1908260173
SGD 14
(
http://repository.unair.ac.id/85397/1/Karil%20Gangguan%20Haid_compressed.pdf
)
http://inajog.com/index.php/journal/article/view/154
(Patogenesis)
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2869/3/BAB%20II.pdf
(siklus haid)
https://repository.unair.ac.id/40072/1/gdlhub-gdl-grey-2016-santosobud-40453-pg.12-14-s.pdf
https://staff.ui.ac.id/system/files/users/kemal.harzif/publication/konsensus_sopk.pdf