Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sistem Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah…
Sistem Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah terakumulasi dalam tubuh agar kesetimbangan tubuh tetap terjaga. Sistem ekskresi merupakan hal yang pokok dalam homeostasis karena sistem ekskresi tersebut membuang limbah metabolisme dan merespon terhadap ketidakseimbangan cairan tubuh dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan (Campbell, 2006).
Organ pada Sistem Ekskresi
Kulit
Sebagai alat ekskresi, kulit berfungsi mengeluarkan keringat.
Paru-paru
Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida
Hati
Sebagai alat ekskresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bakteri serta obat-obatan.
Ginjal
Sebagai alat ekskresi, ginjal mengeluarkan urine
Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar dan berakhir di anus. Sedangkan Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan. Berfungsi mengeluarkan feses.
Proses Pembentukan Urin
FILTRASI
Filtrasi terjadi saat tekanan darah mendorong cairan dari darah ke dalam glomerulus dan ke dalam kapsula bowman.
AUGMENTASI
Pada tahap ini urine sekunder dari tubulus distal akan turun menuju tubulus kolektivus.
REABSORPSI
Reabsorpsi adalah proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh.
Perbedaan Komponen Darah,Filtrat glomerulus dan urin
Komponen Darah
a. Sel darah Merah (Eritrosit)
b. Sel darah putih (Leukosit)
c. Trombosit
d. Plasma Darah
Komponen Filtrat Glomerulus
a. zat yang dibutuhkan tubuh (air, glukosa, asam amino, elektrolit)
b. zat-zat yang harus dibuang (urea, kreatinin, asam urat).
Komponen Urine
Urine normal terdiri dari air, urea, asam urat, amoniak, kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, garam- garam terutama garam dapur dan zat- zat yang berlebihan dalam darah misalnya vitamin C dan obat-obatan.
Mekanisme Berkemih
Proses berkemih normal memerlukan koordinasi proses fisiologik berurutan yang dibagi menjadi 2 fase:
fase pengosongan
Fase Pengisian (Penyimpanan)
Hubungan dengan susunan saraf pusat:
Pusat Miksi Pons
Daerah kortikal yang mempengaruhi pusat miksi pons
Persyarafan dari vesica urinaria dan sfingter:
Persyarafan parasimpatis (N.pelvikus)
Persyarafan somantik (N.pudendus)
Persyarafan sensorik traktus urinarius bagian bawah
Persyarafan simpatis (N.hipogastrik dan rantai simpatis sakral)
Fisiologi pengaturan fungsi sfingter vesica Fisiologi pengaturan fungsi sfingter vesica urinaria:
Pengisian urine Pada pengisian vesica urinaria
Pengaliran urine Pada orang dewasa yang normal
RENFA DWI ANDINI
200341417294/OFFR C