Saat mengukur jarak bintang yang dekat dan terlihat dari Bumi, para ilmuwan menggunakan cara Trigonometri Paralaks, pertama julurkan tangan dan jempol ke depan, lalu tutup mata sebelah kiri, sekarang buka mata kiri dan tutup mata kanan, jempolnya seolah - olah bergerak, ibaratnya Bumi adalah kepala kita, bintang adalah ujung jempol, tangan kita yang terjulur adalah jaraknya dan kedua mata adalah siklus perputaran Bumi, mata kanan adalah bulan Juni dan mata kiri adalah bulan Desember, karena itu para ilmuwan hanya bisa mengukur jarak bintang setiap bulan Juni dan Desember, cara ini bisa digunakan untuk menghitung semua objek yang jaraknya hanya puluhan ribu tahun cahaya dari Bumi.