Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Keunikan Trinitas Salvafik adalah Jaminan akan Selamat - Coggle Diagram
Keunikan Trinitas Salvafik adalah Jaminan akan Selamat
salvafic Trinity
mensintesis kedua persoalan keilahian dalam relasi satu dengan lainnya yang memiliki peran berbeda didalam relasinya pada penyelamatan orang pilihan
Menurut "pengetahuan-Nya, Allah Bapa sejak semula, oleh According to the foreknowledge og God the Father, by the sanctifying work of the Spirit, that you may obey Jesus Christ and be sprinkled with his His blood," (1 Petrus 1:2)
kita meyakini bahwa Allah merencanakan dan memilih orang percaya di dalam hikmat pengetahuan-Nya (Efesus 1:4)
Anak datang ke dunia menjadi manusia dan mengorbankan diri sebagai penebusan pengganti bagi orang percaya dan Roh Kudus menjamin keselamatan dan menyucikan gereja dalam pemeliharaan
Tanpa paham Allah tritunggal
tidak ada kepastian keselamatan
tidak ada anugerah yang riil dan actual sampai ke bumi
Allah yang abstrak ideal di kejauhan dari manusia serta tidak bisa datang berinkarnasi untuk menebus manusia
John Zizioulas
prinsip "primordial ontological concept" dan "not an notion which is added to devine substance. Jadi dalam substansinya "'God' has no ontological content' no 'true being' , apart from communion" sebagai "a mutual relationship of love" "only as Trinitarian persons in commuinon:man a approach God. Only through the Son and Holy Spirit."
menegaskan argumen, dimana Allah dapat menyatakan diri-Nya kalau berkonsep monoteisme Trinitas, dan ini model Trinitas salvafik menegaskan kepastian Allah dalam menyelamatkan orang berdosa
Dalam Trinitas
inkarnasi Kristus bukan hanya menitis menjadi manusia lalu menolong persoalan-persoalan sosial politik dan ekonomi manusia seperti dalam Trinitas palsu dalam agama lain
Trinitas ala hinduisme, dalam "Vaishnavism"
penyembahan terhadap Dewa Siwa diwakili dalam tiga dewa Brahman sebagai Pencipta, Wisnu sebagai Pemelihara, dan Syiwa sebagai Perusak
Dalam gambaran patung jelas terlihat ada tiga dewa yang bersatu atau disatukan dalam satu menjadi terma "Trinitas"
Trinitas Hindu ini mungkin lebih cocok dikatakan triteisme mengingat secara teknis memang hinduisme adalah politeistik
Sedangkan, Trinitas Kristen satu Allah yang berpribadi tiga yang saling mendiami dalam prinsip tiga didalam satu dan satu didalam tiga secara mutual indwelling, setara dalam tugasnya yang unik namun tidak terpisahkan secara mutlak
Allah adalah Roh yang berpribadi, tetapi karena monoteisme trinitarianisme maka Allah satu dalam hal esensi dan atribut-Nya dalam Pribadi tiga yang sederajat dalam tugas yang berbeda didalam keselamatan orang berdosa
Inkarnasi sang Anak
bukan sekedar menjelma dalam perubahan bentuk ke dalam seorang manusia seperti dalam politeisme dalam menolong kesulitan duniawi manusia
tetapi menggantikan hukuman yang harus diterima manusia
Tujuan inkarnasi Anak Allah dalam Kristus
Gambar Allah yang tidak kelihatan
Tanpa Inkarnasi Allah sendiri
jarak antara manusia dan Allah tidak dapat diseberangi oleh agama manusia atau pemikiran manusia tidak dapat menggapai Roh yang berpribadi tersebut
Iman Kristen tidaklah berdasarkan rasio sekular
berdasarkan wahyu Allah dalam pikiran Kristen yang integral dan dalam pandangan hidup Kristen secara totalitas
Bagi warga gereja
harus sadar akan klaim paham monoteisme Trinitas sebagai suatu keyakinan yang membanggakan, mengharukan, bukan memalukan dan membuat terhina.
doktrin Trinitas adalah tanda penghukuman bagi orang yang menolaknya
harus menanggung dosanya sendiri