Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
MIOMA UTERI, Savira Ayu Natasya (1908260029) SGD 10, image - Coggle…
MIOMA UTERI
Tatalaksana
Medikamentosa; Agonis Gonadotropine Releasing Hormone (GnRH) , Preparat Progesteron , Aromatase Inhibitor , Asam Traneksamat , NSAID
Pembedahan
Histerektomi; Direkomendasikan untuk pasien berusia di atas 40 tahun dan tidak berencana memiliki anak lagi
Miomektomi; direkomendasikan pada pasien yang menginginkan fertility sparing
Observasi; Observasi dilakukan jika pasien tidak mengeluh gejala apapun karena diharapkan saat menopause, volume tumor akan mengecil.
teknik non-invasif radioterapi, yakni embolisasi dan miolisis.
Klasifikasi Mioma
Mioma Intramural ; Terdapat didinding uterus diantara serabut miometrium
Mioma Subserosa; Apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus diliputi oleh serosa
Mioma Submukosa ; Berada dibawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus.
Berdasarkan histopatologi
Cellular leiomyoma yang lebih dominan bagian selulernya, tidak ada nukleus atipikal dan indeks mitosisnya rendah (≤ 4 per 10 high power field/HPF)
Leiomyoma with bizarre nuclei (atypical/ symplastic leiomyoma) ditandai dengan bizzare pleomorphic nuclei. Pada jenis tumor ini, aktivitas mitosisnya juga rendah; adanya karioreksis bisa disalahartikan sebagai mitosis atipikal.
Mitotically active leiomyoma yang memilki gambaran mitosis tinggi (>10 mitosis per 10 HPF), tidak memiliki nukleus atipikal dan tidak terdapat nekrosis. Mioma jenis ini sering terjadi akibat pengaruh hormonal; paling sering ditemukan pada usia reproduktif.
Patofisiologi
Proses Inflamasi; Masa menstruasi merupakan proses inflamasi ringan yang ditandai dengan hipoksia dan kerusakan pembuluh darah yang dikompensasi tubuh berupa pelepasan zat vasokonstriksi
Growth factor; Beberapa growth factor yang melandasi tumorigenesis adalah epidermal growth factor (EGF), insulin like growth factor (IGF I-II), transforming growth factor-B, platelet derived growth factor, acidic fibroblast growth factor (aFGF), basic fibroblast growth factor (bFGF), heparin-binding epidermal growth factor (HBGF), dan vascular endothelial growth factor (VEG-F).
Hormonal; Mutasi genetik menyebabkan produksi reseptor estrogen di bagian dalam miometrium bertambah signifikan. Sebagai kompensasi, kadar estrogen menjadi meningkat akibat aktivitas aromatase yang tinggi.
Diagnosis
Manifestasi klinis
lama haid memanjang dan perdarahan vagina di luar siklus haid; biasanya lebih berat terutama pada mioma tipe submukosa.
nyeri perut dan pinggang bawah saat menstruasi, sensasi kenyang, sering berkemih, sembelit, dan nyeri saat berhubungan seksual.
Pemeriksaan Fisik
Dijumpai kondisi anemis yang ditandai konjungtiva, tangan dan kaki pucat. Volume tumor akan menyebabkan keluhan pembesaran perut.
Pemeriksaan Penunjang
Ultrasonografi; pemeriksaan penunjang yang paling direkomendasikan untuk diagnosis mioma uteri.
Darah Rutin; untuk menentukan status anemia.
pemeriksaan kehamilan sederhana menggunakan strip test
Komplikasi
Infertilisasi; Pada kehamilan, tumor akan memicu keguguran, gangguan plasenta dan presentasi janin, prematuritas serta perdarahan pascapersalinan
Komplikasi pembedahan; perdarahan, infeksi, dan trauma pada organ sekitar. Akibat embolisasi dapat terjadi sindrom pasca-embolisasi yang ditandai dengan keluhan nyeri, demam, dan ekspulsi tumor dari vagina
Etiologi
Etiologi mioma uteri adalah abrnomalitas gen karena mutasi genetik HMG1, HMG1-C, HMG1 (Y) HMGA2, COL4A5, COL4A6, dan MEDI2.2 Kelainan kromosom terjadi akibat gangguan translokasi kromosom 10, 12, dan 14, delesi kromosom 3 dan 7 serta aberasi kromosom 6.1,2
Edukasi
Selama tidak ada keluhan, pasien dianjurkan kontrol setiap 6 bulan. Jika telah menopause dan tidak ada pertumbuhan tumor dalam satu tahun maka kontrol dianjurkan hanya jika muncul gejala.
Kehamilan dapat terjadi 4-6 bulan setelah penanganan. Kehamilan dapat berjalan lancar namun 1/3 kasus mioma dapat menginduksi abortus dan prematur.
Faktor Resiko
Genetik dan Ras, Usia, Gaya Hidup, Diet, Overweight /Obesitas, Menarche Prematur dan Menopause Terlambat, Nulipara, Kontrasepsi Hormonal, Penyakit Komorbid, Infeksi/Iritasi, Stres,
Mioma uteri atau sering disebut fibroid merupakan tumor jinak yang berasal dari otot polos rahim. Sel tumor terbentuk karena mutasi genetik, kemudian berkembang akibat induksi hormon estrogen dan progesteron.
Diagnosis Banding ; Kehamilan Kehamilan ektopik Adenomiosis Polip endometrium Endometriosis Karsinoma endometrium
Savira Ayu Natasya (1908260029) SGD 10