Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SISTEM
REPRODUKSI, RENFA DWI ANDINI
200341417294/OFFR C - Coggle Diagram
SISTEM
REPRODUKSI
Mekanisme
Parturisi
- Tahap keempat, putaran paksi dalam pada bidang setinggi spina iskiadika. Setiap kontraksi, kepala janin diarahkan ke bawah lengkung pubis dan kepala hampir selalu berputar saat mencapai otot panggul.
- Diawali dengan engangement ketika diameter bipaterial kepala melewati pintu atas panggul dimana kepala menancap (engaged) pada pintu atas panggul.
- Tahap kedua, terjadi penurunan dengan gerakan bagian presentasi melewati panggul.
- Tahap ketujuh, terjadi ekspulsi dengan mengangkat kepala dan bahu ke atas tulang pubis ibu dan badan bayi dikeluarkan dengan gerakan fleksi lateral kearah simfisis pubis.
- Tahap keenam, terjadi restitusi kepala dengan gerakan berputar setelah kepala bayi lahir hingga mencapai posisi yang sama dengan saat ia memasuki pintu atas. Kemudian terjadi putaran paksi luar saat bahu engaged dan turun dengan gerakan mirip gerakan kepala.
- Tahap kelima, kepala janin mencapai perineum lalu defleksi ke arah anterior oleh perineum. Mulanya oksiput melewati permukaan bawah simfisi pubis, kemudian kepala muncul keluar akibat ekstensi.
- Tahap ketiga, terjadi fleksi setelah kepala turun tertahan oleh serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Saat fleksi, dagu didekatkan ke arah dada janin.
-
-
Mekanisme
Laktasi
- Proklatin akan mengaktifkan sekresi alveolus sekaligus mengeluarkan dan mempertahankan ASI.
- Isapan terus menerus akan menjamin pembentukan asi yang berkelanjutan dan akan merangsang hipofisis anterior mesekresi prolaktin.
- Isapan bayi tersebut kemudian dengan cepat meningkatkan konsentrasi prolaktin dengan puncaknya tercapai dalam waktu 20-40 menit.
- Disaat yang sama hipofisis posterior akan mensekresi okstisin yang berperan dalam penyemprotan ASI
- Isapan bayi menimbulkan rangsangan refleks pengeluaran prolaktin kemudian pengeluaran proklaktin dikendalikan oleh neuro hipotalamo dopaminergik yang mengeluarkan rangsangannya melalui sistem partel menuju ke lobus anterior hipofisis.
Keluarga
Berencana
Program keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur jarak interval kehamilan, merencanakan waktu kelahiran yang tepat dalam kaitanya dengan umur istri, serta menentukan jumlah anak dalam keluarga
Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, sehingga tercapainya program keluarga berencana. (Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama, 2014).
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013).
-
-
-
-