Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Struktur Puisi - Coggle Diagram
Struktur Puisi
Batin
Tema/Makna (Sense)
Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui puisi. Gagasan pokok
tersebut menjadi pedoman utama penyair dalam mengungkapkan isi puisi. Tema yang terdapat dalam
puisi, antara lain tema ketuhanan, kemanusiaan, patriotisme, perjuangan, kesedihan, alam, sosial,
pendidikan, perpisahan, cinta, dan politik.
Perasaan (Feeling)
Perasaan penyair dapat diungkapkan melalui puisi. Perasaan penyair akan muncul saat
menghadapi sesuatu. Perasaan yang menjiwai puisi, antara lain perasaan gembira, sedih, terharu,
marah, ketakutan, putus asa, dan sombong.
Nada (Tone) dan Suasana
Penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca. Sikap penyair terhadap pembaca tersebut
diungkapkan dalam nada, sehingga tercipta suasana puisi. Ada puisi yang bernada sinis, protes,
menggurui, takut, mengejek, mengimbau, dan memuji.
Amanat
Amanat dapat disebut pesan atau nasihat dalam sebuah puisi. Amanat merupakan kesan yang
ditangkap pembaca setelah membaca puisi. Amanat ditentukan sendiri oleh pembaca yang berkaitan
dengan cara pandang pembaca terhadap suatu objek. Meskipun demikian, amanat tidak dapat lepas
dari tema yang dikemukakan penyair.
Fisik
Diksi (Pemilihan Kata)
Diksi merupakan pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Pemilihan
kata-kata dalam puisi berkaitan erat dengan makna, rima, dan urutan kata dalam puisi. Oleh karena
itu, kata-kata yang disajikan dalam puisi harus dipilih dengan cermat.
Imaji
Imaji merupakan kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi,
seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dalam puisi dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara
(auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (taktil). Imaji dapat mengakibatkan
pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan sesuatu yang dialami penyair.
Kata Konkret
Bahasa Figuratif (Majas)
Versifikasi (Rima, Ritme, dan Metrum)
Tata Wajah (Tipografi)
Kata konkret merupakan kata yang dapat ditangkap dengan indra yang memungkinkan munculnya
imaji. Kata konkret merupakan kebalikan dari kata abstrak. Kata konkret yaitu kata yang mempunyai
rujukan berupa objek yang dapat diserap oleh pancaindra.
Kata konkret memiliki ciri bisa dirasakan, bisa dilihat, diraba, didengar, dan bisa dicium. Kata konkret
dalam puisi biasanya menyimbolkan sesuatu. Contoh penggunaan kata konkret yaitu kata buku yang
mewakili ilmu, matahari yang mewakili harapan, dan jabat tangan yang mewakili sikap hormat.